Taufan dengan sifat cerianya membuat semua orang tidak tahu bahwa ia menyimpan luka yang sangat mendalam yang ditutupi oleh sebuah senyuman tulus
One shoot
Semua character milik monsta
Taufan sedang menunggu diluar rumah UGD ia khawatir apa yang telah meninmpa dirinya dan kekasihnya halilintar
Dokter keluar dan mengatakan bahwa pasien yang bernama hali mengalami amnesia karena benturan yang sangat keras bahkan sekarang masih terngiang ngiang dikepela taufan suara hali ketia ia menyelematkan dirinya.
"Taufan awasss"
"Eh"
Taufan masuk kedalam lalu melihat halilintar sedang memandang kearah luar jendela
"Hali..."
Hali menoleh dan terdiam melihat wajah Taufan lalu mulai ketakutan bahkan Taufan bisa melihat jelas tangan hali yang bergetar karena ketakutan melihat wajahnya
"Ini aku Taufan kekasihmu....."
"Tidak!aku tidak punya kekasih dan siapa itu halilintar?!dan siapa kau?!"
Seperti ada pisau tajam yang menusuk hati Taufan membuat dada Taufan begitu sakit dan sesak.Taufan tersenyum dan ia berjalan Keluar ruangan dilorong ia menemukan gempa sedang berlari tergesah gerah
"Taufan?!"
"Eh?"
"Ngapain bengong?kau memikirkan apa sih?" Kakanya gempa sedang menaruh makanan didepannya
"Emmm hanya memikirkan kak hali kok sedang apa dia sekarang ya?"
Gempa menghela nafas berat lalu memberikan minuman kepada Taufan
"Sudahlah lupakan saja dia juga sudah melupakanmu dia juga akan menikah sebentar lagi dengan yaya"
"Aku tau itu dan aku akan datang"
"Benarkah?"
"Aku harap aku kuat"
Taufan memakan makanannya dengan tidak nafsu ketika ia selesai makan ia memilih keluar dengan alasan mencari angin.
Ditengah mencari angin ia mendengar ada sebuah kecelakaan tanpa ba bi bu aku langsung menerobos kerumanan.
Aku kaget katika aku melihat halilintar sedang terkapar dengan mata tertutup dan mengeluarkan darah
Aku langsung menelepon ambulan dan membawanya kerumah sakit terdekat
Setelah menunggu dokter mengatakan bahwa ia perlu pendonoran mata Taufan dengan senang hati mau memberikan matanya
Setelah operasi Taufan mengatakan kepada dokter jangan mengatakan apa apa kepada halilintar siapa yang telah memberikan matanya
Dokter tak menepati janji itu halilintar membuka mata dan bertanya pada dokter apa yang telah terjadi
Dokter menceritakan juga siapa yang telah memberikan matan padanya halilintar terdiam tanpa menjawab ia akhirnya hanya dapat menangis
"Hali!" Hali mendengar tunangannya datang dengan suara yang beegetar
"Yaya?"
"Emm hali kau kenapa??matamu kenapa?!" Dokterpun menceritakan sama apa yang diceritakan pada halilintar
"Diaman Taufan?"
"Dia sedang istirahat"
"Bisa saya bertemu dengannya?"
"Tentu saja bisa"
Yaya membantu hali untuk menuju keruangan Taufan
"Hali..."
"Ya?"
"sebenarnya tufan itu kekasihmu" Seketika kepala hali panas dikepalanya semua terbayang kenangan Taufan,tawa Taufan tangisan Taufan
"Hali...?"
"Yaya...aku mau menikah dengannya"
"Aku tau dan aku akan membatalkan pernikahan kita"
Hali hanya mampu mengangguk lalu tersenyum Ia senang akhirnya bisa bersama taufan tapi hatinya sedikit tidak enak oleh yaya tapi ia tepis pikiran itu lagipun yaya telah menyetujuinya
Setelah masuk keruangan Taufan ia melihat Taufan sedang tersenyum kosong sambil memegang sebuah foto
"Taufan..."
Taufan menengok tapi tak benar benar melihat wajah halilintar ia hanya menengok karena ia tak tahu arah wajah yang memanggilnya dimana Ia hanya menengok karena mendengar dari sumber suara
"Siapa?"
"Aku hali..."
Taufan terdiam lalu tersenyum
"Ohh Hi kenapa kau datang keruangan ku?"
Hali tak menjawab ia berjalan kearah Taufan dan memeluknya sambil menangis
"Sudahlah...."
"Hiks..."
"jangan menangis hali,oh ya pernikahan kalian aku rasa aku tidak akan datang....maaf"
"Tidak...."
"Hmmmm?"
"Kau yang akan menjadi pengantinnya"
Taufan terdiam lalu mengeluarkan cairan being dari matanya lalu tersenyum dan mengusap kepala hali
"Jangan bodoh hali kau akan menikah dengan yaya"
"Dia akan menikah denganmu Taufan karena dia mencintaimu" Yaya duduk disebelah Taufan
"Jangan bercanda"
"Aku tak bercanda Taufan" Hali semakin mengeratkan pelukannya
Taufan tak percaya ia berhenti mengusap kepala halilintar dan mencari wajahnya untuk disentuh
Hali melihat Taufan memajukan wajahnya membuat Taufan menyentuh pipinya
"Kau yakin hali?"
"Iya sayang...."
Taufan memeluk hali sambil menangis tak percaya hali hanya tersenyum lalu membalas pelukannya
"Jangankan mata aku rela nyawaku diambil untukmu" - Taufan
End
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.