11. Mother

4.7K 391 20
                                    

(Kim Sejeong - Flower Road)

***

Jeno menghempaskan punggungnya pada dinding setelah puas memandangi seseorang di balik kaca ruang perawatan intensif.

Kepalanya tertunduk dalam, sepasang matanya memanas seperti siap untuk menangis jika ia tidak menahannya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuh, sementara bayangan tentang seseorang yang belum sadarkan diri sejak dua hari yang lalu di dalam ruangan perawatan itu terus menghantuinya.

Orang itu adalah ibunya―Kim Doyoung. Terbaring dengan semua jenis peralatan medis yang tidak Jeno mengerti. Ibunya membutuhkan itu semua untuk menopang hidupnya setelah kecelakaan lalu lintas dua hari yang lalu.

Sejak itu, Jeno tidak pernah lagi mendengar omelan ibunya.

Sejak itu, Jeno tidak pernah mendapatkan belaian tangan halus ibunya.

Sejak itu, Jeno tidak pernah merasakan enaknya masakan yang dibuat ibunya.

Dan sejak itu, Jeno belum pernah meminta maaf pada ibunya.

Puk.

Pemuda itu mendongak saat merasakan sebuah telapak tangan besar yang ia kenal menepuk kepalanya. Ada seseorang disana―ayahnya, tersenyum di wajahnya yang terlihat lelah.

"Kapan kau datang?"

"Baru... saja." Jawab Jeno, pelan.

Jaehyun tersenyum kecil, berpikir jika pada akhirnya putranya itu akan datang juga kemari setelah mengurung diri sejak Doyoung mendapat kecelakaan dua hari lalu. "Sudah masuk? Eomma pasti merindukanmu."

Tapi Jeno tidak menjawab. Kepalanya kembali tertunduk dalam, sebelum kemudian menggeleng pelan.

Yang menjadi ayahnya hanya diam menunggu apa yang akan di katakan Jenonya.

"Eomma... pasti benci padaku."

"..."

"Eomma... sedang menghukumku dengan cara ini." Jeno melanjutkannya dengan nada yang tertahan. Semua yang ingin di katakannya tersendat nafasnya sendiri sampai ia terisak. "Aku bukan anak yang baik. Aku anak nakal, appa!"

"Hei!"

"Aku nakal pada eomma, aku tidak mendengar apa yang di katakan eomma, aku pernah marah dan membentak eomma. Dan eomma... eomma pasti benci padaku. Eomma sedang menghukumku―"

Sebuah pelukan Jeno dapatkan hingga membungkamnya yang tengah meracau. Pelukan dari tubuh tegap ayahnya yang membuat Jeno semakin menangis kencang disana.

"Eomma marah, huks. Eomma pasti tidak memaafkanku setelah apa yang aku lakukan padanya."

Teringat kembali di ingatan Jeno apa yang terjadi satu minggu yang lalu. Alasan kenapa dirinya selalu menyesal karena melihat ibunya yang terbaring koma sementara ia sempat marah dan membentak sebelumnya.

"Eomma hanya memberitahuku jika Minjoo bukanlah perempuan baik seperti yang selalu aku tahu. Tapi―huks, tapi aku malah tidak percaya dan tidak bicara pada eomma sampai... detik ini."

Jaehyun tahu tentang itu. Ia bahkan ada disana saat Jeno dengan penuh amarah membanting pintu kamarnya. Dan Jaehyun tahu, Doyoung berkata begitu bukan tanpa alasan.

Doyoung-nya, melihat seorang perempuan yang Jeno kenalkan sebagai pacarnya itu sedang mabuk berat dan berbuat yang tidak-tidak bersama seorang pria lain di dalam mobil yang terparkir di depan sebuah kelab malam.

Tapi Jeno tidak mempercayai itu dan hubungan antara ibu dan anak itu merenggang pada akhirnya.

Meskipun Doyoung sudah meminta maaf dan bersikap seperti biasanya, tapi tidak dengan Jeno.

litcas23's Story ArchiveWhere stories live. Discover now