11. Hello You

101 9 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 9.30 namun Dinan masih di dalam ruang kelasnya untuk mengerjakan kuis mendadak yang diberikan oleh sang dosen. Padahal 30 menit lagi Dinan harus rapat dengan perwakilan kampus lain. Dinan berkonsentrasi penuh pada soal di hadapannya agar ia dapat keluar sebelum rapat dimulai.

Dinan tak ingin terlambat, karena menurutnya itu sangat tidak profesional, apalagi Dinan yang merencanakan rapat hari ini. Tetapi Dinan juga tak bisa mengabaikan akademiknya, karena tujuan utama dirinya berada disini adalah untuk belajar.

Sementara di ruang rapat, perwakilan dari kampus lain telah siap. Baik perwakilan dari Ravenclaw, Hufflepuff, Slytherin, dan Gryffindor sendiri.

"Sebelumnya kami minta maaf, ketua kami belum hadir."Chris mewakili tim Gryffindor meminta maaf.

"Gapapa kok, lagian rapat masih 15 menit lagi." Ucap Araz, ketua Slytherin. Peserta lain pun mengangguk.

Tak lama pintu ruangan terbuka dan nampak lah seseorang yang ditunggu sedari tadi.

Tak lama pintu ruangan terbuka dan nampak lah seseorang yang ditunggu sedari tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Itu Dinan guys😁)

"Maaf, saya terlambat. Harusnya saya selesai jam 9 tapi dosen saya memberi kuis mendadak. Saya bener-bener minta maaf." Sesal Dinan.

"Santai, lagian masih 5 menit lagi." Ucap Mario.

"Terima kasih, sekali lagi maaf." Ucap Dinan tersenyum."

"Joshua oppa!" Seru seseorang sambil menatap Dinan membuat seisi ruangan menoleh kearahnya.

Ternyata suara tersebut berasal dari Puti Nadhira atau yang biasa dipanggil Pucchi, sekertaris Hufflepuff University.

Pucchi langsung mendapat toyoran dari Eve. Dan ia hanya menatap sebal kearah Eve.

"Hehe, maaf semuanya." Pucchi nyengir.

"Gapapa kok, udah biasa itu mah. Bahkan ada yang lebih parah dari kamu." Ucap Chris mencairkan suasana.

"Mereka sampe minta foto sama tanda tangannya Dinan." Lanjut Chris.

"Oh iya, rapatnya dibuat santai aja. Ngga perlu terlalu tegang, biar idenya bisa muncul. Anggap saja kita semua udah kenal lama." Ucap Dinan tersenyum ramah.

"Dinan, nanti foto ya!" Pucchi terlihat antusias.

"Gue mau juga dong!" Melati, Bendahara Slytherin University tak mau kalah. Kini semua mata tertuju padanya, kecuali Dinan. Ia menatap seorang gadis di sebelah Melati dan senyumnya perlahan mengembang.

"Haha, iya boleh kok. 50 ribu ya sekali foto. Nanti uangnya buat danus." Dinan tertawa bersama dengan yang lain.

"Boleh juga idenya." Ucap Araz tertawa.

Rewrite The StarsWhere stories live. Discover now