Remember

509 67 4
                                    

Ingatkah kau dengan kenangan itu
Kenangan yang kau ukir bersamaku
Yang nyatanya hanyalah palsu

_____

"Kak ken bawa apa?"

"Hadiah" Kenzo menyodorkan sebuah kotak kado dengan pita cantik diatasnya

"Buat aku kak?"

Kenzo mengangguk
"Tapi aku nggak ulang tahun kak" Windy masih ragu untuk menerima hadiah pemberian Kenzo

"Nggak apa-apa ini emang buat kamu, hadiah karena kamu itu pacar aku"

Pipi Windy merona mendengar kata-kata manis dari Kenzo
"Yaudah makasih ya kak" Windy dengan senang hati menerima hadiahnya

"Sama-sama"

"Boleh aku buka sekarang kak?"

"Buka aja"

Dahi Windy mengekerut saat membuka hadiahnya. Ia berfikir Kenzo salah membawa hadiah atau hadiahnya tertukar.
"Kak ini makanan kucing ? Buat aku ?"
Kenzo mengangguk

Hadiahnya berisi dua pack makanan kucing kering.

"Untuk apa? Aku nggak punya kucing kak"

"Siapa bilang, kamu punya kok. Ini cuma hadiah tambahan, hadiah sesungguhnya segera di kirim ke rumah kamu. Di situ ada fotonya"

Windy mengambil foto kucing persia yang masih kecil berwarna abu-abu mengenakan kalung kucing dengan yang terukir nama Winkey.

"Ini hadiahnya kak?"

"Iya itu hadiah yang sebenernya, kamu bilang kamu suka banget kan sama ku-" Belum sempat Kenzo menyelesaikan kalimatnya Windy lebih dulu menghambur ke pelukan Kenzo.

"Makasih banget kak.. Makasih" Windy hampir meneteskan airmatanya. Sungguh ini pertama kalinya Windy mendapat hadiah spesial dari kekasihnya.

Kenzo mengulas senyumnya kemudian mengusap bagian belakang kepala Windy.
"Aku senang kamu suka."
.
.
.
.
.
.

"Lhoh Win, kucingnya mau di bawa kemana?" Tanya mama Windy yang melihat Windy memasukan kucing kesayangnnya Winkey ke kandangnya.

"Mau Windy balikin ke yang punya Mah. Windy nggak suka lagi sama kucing ini" Kata Windy penuh emosi

"Kucingnya udah jelek kaya yang punya" Sungutnya

"Putus boleh putus masa Winkey dibalikin juga sih, kan mama sayang sama Winkey"

"Mamah lebih sayang kucing dari pada Windy anak mamah ?"

"Ya nggak gitu Win. Winkey masih kecil banget itu, Ah yaudah deh terserah kamu aja"

______

Sudah hampir 15 menit Windy berdiri di depan ruangan Pak Wira berniat untuk bimbingan yang pertama kalinya namun Windy masih ragu-ragu.

Windy menggigiti kuku jempolnya "masuk nggak ya? Tapi kalau nggak masuk nanti nggak kelar-kelar skripsi gue"

Setelah berperang dengan egonya akhirnya Windy memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangan Pak Wira yang sebelumnya sudah dipastikan kalau dia ada di dalam ruangan.

Tok tok tok~

"Masuk" Teriaknya dari dalam

Windy menghirup udara sebanyak-banyaknya kemudian memasuki ruangan dosen yang berlabel mantan pacar Windy.

Try Again || Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang