Winkey

538 65 15
                                    

Pagi-pagi sekali Willy mengetuk pintu kos-kosan Windy. Dengan mata yang setengah terbuka ia berjalan membuka pintu. Masa bodoh dengan baju tidur belel dan rambut singanya.

"Lhoh Willy" Windy menguap lebar "Nyariin Yuna ya?"

Penampilan Willy tidak jauh berbeda dengan Windy, dia hanya menggunakan celana pendek selutut lalu singlet di lapisi dengan jaket. Mukanya pun masih muka bantal.

"Nggak kak, gue nyariin lo kak" Willy terlihat cemas
"Gue ?" Windy menunjuk dirinya sendiri "Kok gue?"

"Ikut gue ke kosan kak" Willy dengan tidak tau dirinya menarik lengan Windy untung kesadaran pulih dan reflek memegang tembok.

"E e e eh, ngawur. Lo mau nyulik gue apa gimana" Protesnya

"Pokoknya ikut gue kak, nanti gue jelasin"

"Dih ini masih pagi Will, lo jangan macem-macem ya" Ancam Windy

"Siapa yang macem-macem sih kak, gue cuma mau minta tolong doang. Cuma kak Windy yang bisa nolongin nih."

"Nolongin apa dulu, baru gue ikut"

"Wingkey nyangsang pohon mangga tetangga sebelah kak, dari kemaren nggak mau turun"

"Ya nyari tangga trus panjat apa susahnya"

"Ah lama lu kak" Willy menyeret paksa Windy untuk masuk ke mobilnya.

"Eh bangsul kosan gue belum di kunci"

"Cerewet lu kak" Willy balik lalu mengunci Kosan Windy.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

15 menit kemudian tiba di Kosan Willy.

Willy langsung menggiringnya menuju samping kos-kosannya dimana ada pohon mangga tinggi menjulang dan Winkey ada diatas sana. Kucing itu diam dengan mata tertutup di ujung dahan besar yang paling tinggi.

"Lo bawa gue kesini bukan untuk manjat pohon setinggi ini kan?" Tanya Windy curiga

"Emm. Kak Windy kan pecinta kucing. Kemarin aja Winkey luluh sama kakak. Apa salahnya di coba."

Buukk~ Willy mendapat hadiah pukulan di bahunya. Cowo bongsor ini sudah gila. Status kelakiannya kemana? Cuma untuk menghias KTP?

"Sembarangan, lo nyuruh gue yang notabene nya cewe manjat pohon. Gila lo Will." Sungut Windy.

"Kalau gue nggak takut ketinggian gue udah ambil tuh si Winkey dari kemarin. Tolong lah kak, gue bisa di cincang bang Wira kalau Winkey kenapa napa" Willy memohon

"Yaudah minta pemiliknya aja yang ngambil"

"Ide yang buruk itu. Udah kak Windy aja deh"

Windy tidak habis pikir. Ia meniup poni rambutnya kesal "Bentar gue coba panggil Winkey"

"Miaw. Winkey Winkey" Panggil Windy sembari menepuk nepukan tangannya

Kucing abu-abu itu menggeliat. Mata bulatnya menangkap sang majikan lamanya yang memanggilnya dari bawah. Namun Winkey terlihat kebingungan untuk turun.

Windy panik sendiri, begitupun Willy. Kucing gendut itu kalau jatuh jadi apa?. Meskipun itu hanya kucing tapi Windy takut, pohon mangga itu terlalu tinggi.

"Kak aduh itu Winkey kalau loncat gimana, panjat aja gih kak" Willy menarik narik piama model daster yang di pakai Windy

"Gue pakai daster bambang. Jangan gila deh Will" Windy memaki

"Tenang" Secepat kilat Willy lari masuk ke dalam kosnya. Hanya selang beberapa menit ia keluar membawa celana training panjang miliknya.

"Nih kak, pakai" Suruh Willy

Try Again || Kim DoyoungWhere stories live. Discover now