Bimbingan

488 63 32
                                    

Windy menghela nafas panjang sebelum mengetuk pintu ruangan Kenzo. Hari ini adalah jadwal bimbingannya. Ah belum hanya mengajukan judul ulang.

Tok tok tok~

"Masuk"

Windy membuka pintunya kemudian masuk ke dalam ruangan. Terlihat Kenzo sedang sibuk mengoreksi jawaban kuis matakuliah yang di ampunya.

"Maaf Pak menganggu, saya mau mengajukan judul baru lagi"

"Silakan duduk"

Bersyukur kursi yang dulu di pinjam sudah kembali, jadi Windy tidak perlu lesehan atau pun berdiri dengan kondisi kakinya seperti ini.

"Ini pak" Windy mengajukan proposal judul barunya

Kenzo menerima proposalnya dan membacanya secara rinci. Sangat berbeda dengan pertemuan awal. Kenzo langsung menyilang judulnya tanpa membaca isinya.

"Kenapa kamu nggak pakai framework bukannya akan lebih mudah ?" Tanyanya

Windy menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bukannya tidak mau, tapi ia belum menguasai framework yang baru dipelajarinya.

"Tidak pak, soalnya saya belum begitu menguasai" gila saja Windy PHP saja remed apa kabar laravel. Memang konsepnya lebih mudah tapi otak Windy terlalu cetek untuk mikir berat.

"Framework apa yang kamu pelajari?"

"Laravel pak"

"Kalau kamu bisa pakai Laravel itu bisa buat nilai plus buat kamu di persidangan nanti"

"Iya si Pak, tapi saya belum menguasai"

"Belajar kan bisa"

Windy menghela nafas "Pak, jadwal semester 6 saya padat banget pak. Belum lagi setiap mata kuliah ada final project. Terus ada organisasi juga. Saya kurang waktu buat belajar "

Eh Windy tidak ikut organisasi. Dia mahasiswa kupu-kupu. Itu hanya alasan agar Kenzo tidak menyuruhnya menggunakan framework itu.

"Bisa, pasti bisa"

"Nggak ada yang ngajarin Pak"

"Saya ajarin"

What the....
Seminggu sudah 4 kali pertemuan ditambah bimbingan dua kali. Windy bisa gumoh kalau keseringan bertemu Kenzo.

"Tapi-"

"Saya bakal Acc kalau judul ini di tambahin framework, kamu nggak usah khawatir. Nanti saya yang bantu kamu"

"Bukan gitu, bapak kan pembimbing saya. Nggak enak kalau bapak juga yang ngajarin saya. Nanti di kira pilih kasih" Windy mencoba mencari alasan agar tidak ganti judul lagi.

"Saya cuma ngajarin bukan buatin, jadi di mana masalahnya. Kalau tidak mau kamu bisa ganti judul yang lebih kompleks lagi" Kenzo mengancam

Ngancemnya nggak lucu. Windy membatin

Windy menghela nafas panjang, ia pasrah saja.

"Yaudah saya pakai framework"

Kenzo kemudian menandatangani kartu bimbingan Windy sebagai syarat judul diterima. Setidaknya Windy lega, tidak harus ganti judul lagi.

"Gimana kondisi kaki kamu?" Tanya Kenzo

"Masih sakit kalau buat jalan. Tapi udah mendingan"  Windy menggerakan kakinya pelan

"Oh syukurlah kalau begitu"

Hening tak ada percakapan. Windy sudah tidak betah lagi di ruangan dosennya ini. Bawaannya deg-degan sekaligus ingin maki-maki.

Try Again || Kim DoyoungWhere stories live. Discover now