03. Pesona

42.8K 2.1K 47
                                    

Sebuah koper serta Tote bag ia bawa sekarang di bantu oleh Pak Mamat. Sebenarnya Pak Mamat dan Bi Andin sama paniknya saat melihat Gita turun dari kamar membawa koper besar.

Tapi setelah penjelasan singkat dari Gita keduanya hanya mengangguk.

"Pak Mamat sama Bi Andin jaga Ayah! Kalau bisa lapor sama aku, nanti aku telfon Bi Andin pakai nomor baru soalnya ponsel Gita ada di Brayen!" Ujar Gita di dalam taksi.

"Siap Non, jaga diri baik-baik!"

"Gita mohon, kalian berdua jangan bilang ke Ayah kalau tadi aku pulang ke sini! Awas aja kalau sampai bilang, lebaran tahun depan Gita gak akan ngasih THR lagi!"

Pak Mamat serta Bi Andin hanya mengangguk patuh.

"Jalan Pak!" Tanya Gita pada sang driver taksi online itu.

Setelah perjalanan selama 25 menit, akhirnya Gita sampai tapi hanya di depan gang, karena gang tersebut sempit dan tidak mungkin akan muat di lewati oleh mobil. Dengan terpaksa Gita berjalan sambil menyeret kopernya, bajunya pun kini berubah. Awalnya ia menggunakan pakaian Sofia kini ia menggunakan pakaiannya sendiri yang tentunya modis dan bermerek tentunya.

Kacamata hitam menghias di wajahnya serta sepatu sneaker kini berganti.

Gita langsung saja masuk ke dalam rumah kecil itu. "Aku pulang!"

"Non Gita?" Ucap Sofia. "Non, pulang dari mana?"

"Dari rumah! Ngambil barang-barang gue. Karena mulai detik ini gue akan tinggal disini dan gue akan pindah ke sekolah lo!" Gita langsung duduk di salah satu kursi dan melepaskan kacamata hitamnya.

"Jadi?" Sofia seperti tidak percaya, gadis berkacamata ini mengerjapkan matanya di balik kacamata.

"Lo gak mau--"

"E-enggak kok Non. Gak gitu! Cuma--"

"Alah jangan bacot! Temani gue ke supermarket terdekat dong!"

"B-boleh, mari."

Keduanya berjalan menuju supermarket terdekat dengan Sofia sebagai pemandunya. Beberapa kali Gita mendesah karena tadi lupa mengambil payung, memang udara saat ini cukup panas.

"Panas banget!" Ucap Gita mengipasi dirinya seraya berjalan. "Masih jauh gak, Sof?"

"Enggak Non, di situ letak supermarketnya! Dikit lagi nyampe."

Gita mendesah, keringat mengalir di pelipisnya. Dengan terpaksa ia melanjutkan perjalanannya tapi dengan langkah yang begitu cepat. Sementara Sofia ikut juga

Gita bernapas lega saat memasuki supermarket. Udara didalam segar karena menggunakan Ac. Setelah mengambil berbagai barang keperluannya lalu ia kembali menuju kasir lalu membayar semuanya.

Setelah itu mereka berdua keluar, Gita merogoh kresek tersebut dan mengeluarkan sebotol air mineral dan memberikannya pada Sofia.

"Nih, lo haus kan?" Sofia mengangguk dan menerima botol tersebut.

"Non Gita, biar saya bawain belanjaannya." Gita memberikan kresek tersebut pada Sofia. Lalu ia menegak air mineral sampai habis dan membuangnya ke tempat sampah.

Baru saja ia beberapa kali melangkah matanya menangkap sesuatu pemandangan yang membuatnya langsung berbalik badan dan mengumpat kecil.

"Kenapa Non?" Tanya Sofia.

"Ada Bisma! Jangan balik ke sana atau pun natap. Kita cari jalan yang lain aja!" Gita langsung melangkah tapi alangkah kagetnya saat orang yang ia hindari mengeluarkan suaranya.

JAGATWhere stories live. Discover now