40. Cerita Malam

32.7K 2.6K 1.1K
                                    

"Yang dilihat oleh mata belum tentu benar. Begitu juga dengan ucapan. Jadi, jangan pernah percaya."

Jangan lupa Vote, Koment jangan tanya kalau bisa sebanyak-banyaknya:)!

Happy Reading.

***

"Gita, lo pilih. Mau pulang sama siapa?" Tanya Brayen.

Gita menatap Brayen lalu ke Jagat. Ia bimbang.

Perlahan Jagat mendekat ke arah Gita dan membisikkan sesuatu tepat di depan telinga Gita.

"Dulu, hanya terdapat satu pilihan. Tapi sekarang berbeda, Terdapat dua pilihan baru sekarang. Pilih dia atau gue yang mencintai lo?"

Gita segera menjauh dari Jagat, berusaha menggeleng dengan wajah datar. Awalnya dalam hati Gita, rasanya ia ingin sekali melompat-lompat. Kalau perlu jingkrak-jingkrak di jalanan, hanya saja ia harus jaim. Jaga image!

Brayen pula yang mendekat setelah Jagat. "Kita pulang ya?!"

Raut wajah Brayen nampak memelas membuat Gita terenyuh. Akan tetapi ia sudah punya menyuruh seseorang.

"Maaf, gue gak bisa!" Ujar Gita mantap.

Jagat langsung berucap dengan percaya diri. "Sudah gue bilang! Gita itu milih gue, buka elo!"

Muka Brayen hanya bisa mengeras, menahan amarahnya yang hampir memuncak seiring waktu.

Baru saja Brayen ingin bergerak tetapi Gita lebih dahulu bersuara. "Emangnya gue bilang mau pulang sama lo, Jagat?"

Alis Jagat berkerut. "Terus siapa lagi kalau bukan gue!"

"Gue lah!" Brayen kembali menyahut.

"Bukan kalian berdua!"

"Lalu siapa? Masa gue sih?" Tanya Sam seraya menunjuk dirinya penuh bangga.

"Jangan Git! Sam itu suka ngerem mendadak kalau bonceng cewek!" Seloroh Dimas. "Mending sama gue! Gue gak anter lo sampai depan rumah tapi depan kamar!" Ujar Dimas seraya terkikik geli. Sesekali memdapat sikutan dari Juan.

"BEUHHH! BOHONG! GUE MAH, KALAU BONCENGIN CEWEK BAWA MOTORNYA PELAN BANGETT, KAYAK SIPUT GITU!"

Semuanya hanya menggeleng sedangkan Bima menepuk dahi Sam. "Hadeuhh, percaya dukun lo, kalau percaya sama si botak ini!"

Bima kembali berucap seraya merangkul akrab Juan. "Mending Juan! Terpercaya!"

"Jangan pernah bawa-bawa gue!" Ujar Juan.

"Jiaaa, takut si Jeli-jeli marah ya?" Cibir Ridho membuat Juan mengernyit.

"ANJAYYY! PUNYA GEBETAN JUGA LO! SELAMAT-SELAMAT!" Sahut Sam berteriak mendapat lirikan tajam dari Juan.

"Cih. Kalau kalian mau ngebacot, sana ke kali!" Beo Brayen.

"Kok sewot? Ini wilayah kami cuyy!"

"Bener tuh!"

"Ke pasar nganter mamak!"

"Cakep!!" Sahut Ridho dan Sam bersamaan.

"Ini bukan pantun, ogeb!" Bima langsung menjitak kedua cowok yang bersuara itu. "Gue emang mau nganter Mamak gue ke pasar! Sopir lagi cuti!"

"Kirain mau ngepantun! Udah asekk-asekk jos nih!"

"Diem lo pada!" Teriak Brayen. "Jadi Gita, lo mau pulang sama siapa?"

JAGATWhere stories live. Discover now