2

5.2K 891 89
                                    

Kim Wooseok sangat mencintai pekerjaannya. Menjadi seorang idol adalah impiannya sejak kecil. Ia sama sekali tidak menyesal bisa debut 3 tahun yang lalu walaupun nama grupnya, XyXyXy (dibaca saisaisai), terkesan agak nyeleneh. Tetapi tidak menyesalnya ia tidak ada hubungannya dengan rasa kesalnya saat ini.

Baru satu jam yang lalu ia "menemukan" seorang wanita bersembunyi dibawah kasurnya di dorm. Ia sangat ingin marah pada fans (atau lebih tepatnya sasaeng) yang dengan seenaknya mengintrusi kehidupan privatnya. Tetapi ia tidak mau merusak citranya sebagai anggota terlembut dari grupnya.

Inilah yang membuatnya berteriak-teriak tidak karuan di danau kecil yang jauh dari keramaian, bercarut-marut tanpa henti sambil melempar batu-batu ke danau.

"SIAL!" satu lemparan.

"BANGSAT!" satu lemparan.

"TAIK! BAJING!!" dua lemparan.

"SHIT SHIT SHIT FUCKING HELL!!!!!!!!!!" Wooseok melempar batu terbesar yang bisa diangkatnya, yang berukuran sedikit lebih besar dari kepalanya.

*syurrrr*

Sekarang bajunya basah kuyup, membuat amarahnya makin meluap.

"ANJENG BASAH NIH GUE IDIHHH TAIK KAU BATU KEPARAT!!!!"

Bukannya belajar dari kesalahan, pria ini malah beranjak untuk mengangkat batu yang lebih besar lagi.

"Woy udah ntar badan lo kebelah dua."

Mendengar suara asing tersebut membuat Wooseok menghentikan usahanya dalam mengangkat batu besar tadi dan membalikkan badannya untuk menghadap sumber suara.

Wooseok merasa sedikit kesal karena merasa "waktu bersantai"-nya diganggu. Apalagi oleh pria yang tinggi badannya mengingatkan Wooseok akan salah satu insecurity-nya. Ia harus sedikit mendongak keatas untuk memandang wajah pria tersebut.

"Wooshiap?"

"WOOSHIN BEGOK!" Wooseok dengan langsung melepas dan melempar sepatu kanannya ke wajah pria tersebut.

Pria tersebut mengerang kesakitan sambil mengusap dahinya dengan pergelangan tangan kanannya yang masih memegang handphone dengan flash yang hidup.

Tunggu. Flash handphonenya hidup?

"Lo ngerekam gue???" tanya Wooseok tanpa basa basi.

________

Jinhyuk terdiam. Yang beridiri di depannya ini benar-benar Wooshin dari grup XyXyXy (dibaca saisaisai). Wooshin yang tampak kalem dan manis di depan kamera sekarang terlihat menyerungut dan kesal. Wooshin yang selalu dipuji publik ternyata tidak sesempurna yang mereka katakan. Sumpah serapah yang keluar begitu lancar dari bibir manisnya benar-benar mengejutkan Jinhyuk. Sikapnya begitu beda dari apa yang tampak di televisi.

"Ehm. Iya. In a sense. Gak bermaksud ngerekam lo sih sebenarnya tapi—"

"Hapus."

Jinhyuk mengerutkan keningnya keheranan. "Lo Wooshin beneran kan?" Wooshin yang ia tahu tidak akan pernah bicara judes seperti yang baru saja pria di depannya lakukan. Apalagi ketika ia yang membutuhkan bantuan. Wooshin yang di televisi—

"Iya. Lo mau tanda tangan? Ntar gue kasih. Sekarang hapus dulu videonya sebelum gue ikut lemparin hape lo ke danau."

Jinhyuk menatap handphonenya sebelum berbalik menatap Wooshin. Handphonenya masih merekam video. Ia baru saja merekam idol papan atas bertingkah kasar. Banyak hal yang bisa ia dapatkan dari video ini. Ia paham mengapa Wooshin memintanya untuk menghapusnya.

Ia mengedipkan matanya dan menarik napasnya. Tangannya yang memegang handphone diangkatnya keatas setelah mematikan videonya dan mengunci handphonenya. Ia sedang menghitung-hitung kemungkinan Wooshin bisa merampas ponselnya. Mendekati nihil.

"Sepatu gue masih ada sebelah lagi. Mau nambah? Nggak kan? Mending lo hapus aja tuh video." Wooshin mendekatinya dengan wajah yang mulai tampak putus asa.

"Kenapa harus gue hapus?"

"YA KARNA ITU BISA NGEHANCURIN KARIR GUE!" teriaknya. Jinhyuk bisa melihat cara Wooshin bernapas mulai tidak teratur. Mungkin lebih baik ia turuti saja permintaan— "Oke. Mau lo apa?"

Jinhyuk berkedip bingung. "Mau gue?"

"Bayaran buat lo ngehapus video itu dan gak nyebar ke orang lain." Pria yang lebih pendek tersebut sudah mulai merogoh sakunya dan mengeluarkan dompet. "Duit? Berapaan?"

"Hm. Nggak..." Uang bukanlah sesuatu yang Jinhyuk butuhkan.

"TRUS APAAN? BIAR LO TETEP BUNGKAM. APA. YANG. LO. MAU?" Wooshin menekankan tiap katanya.

Jinhyuk lagi-lagi terdiam. Handphone yang tadi diangkatnya sekarang dimasukkannya ke saku celananya. Entah kapan tangannya yang memegang plastik berisikan burger tadi sudah tidak memegang apa-apa. Matanya sesekali melirik Wooshin. Sang idol itu sedang menatapnya tajam dengan tangan berlipat didepan dada.

Jinhyuk bisa meminta apa saja. Ia bisa mendapatkan apa saja yang ia mau dari salah satu idola papan atas. Saking besarnya kesempatan ini membuat dirinya bahkan tidak bisa merasa tidak enak karena berencana untuk "memeras"  pria di depannya ini. Setelah beberapa waktu, akhirnya Jinhyuk angkat bicara.

"Gue mau ketemu Yohan."

Wooshin berkedip. "Hah?"

"Lo kan satu grup sama Yohan. Kenalin gue ke Yohan."

"Hah?"

"Hah hah mulu lo kayak tukang keong."

Jinhyuk tidak tahu mengapa Wooshin tampak sekaget itu. Pria tersebut bahkan tidak merespon sindirannya.

"Lo kan nanya gue mau apa. Yaudah, gue mau lo kenalin gue ke Yohan. Bilang kita temenan ato gimana gitu terserah. Gue pengen ketemu dia."

"Yohan...? Yohan yang itu?"

"Iya. Yohan yang itu," jelas Jinhyuk perlahan, seakan sedang menjelaskan hal yang rumit pada anak SD. "Yang idol. Teman segrup lo. Yang pinter taekwondo."

"Trus lo bakal hapus videonya?"

"Yup."

Wooshin mengerjapkan matanya dua kali sebelum mundur dan tersenyum geli, seakan ia baru saja menerima tantangan.

"Kita deal ya, Tiang."

__________

TBC

__________

Yay. Akhirnya ada interaksi (≧◡≦)

Menurut kalian kalo aku nulisnya <1k words terlalu pendek ga? :(

Thanks for reading^^
Vomments would be appreciated✨

Blackmailed?; Weishin [✓]Where stories live. Discover now