10

4.4K 815 133
                                    

Esoknya ketika Wooseok bertemu dengan anggota grupnya, mereka langsung menghujaninya dengan banyak pertanyaan.

"KAK MEONG, GUE UDAH DENGER KEJADIANNYA."

Ya iyalah. Beritanya masuk TV gitu.

"Lo ga kenapa-napa kan, Kak?" -Junho

"Sekarang lo tinggal dimana, Kak?" -Hangyul

"Kalo ga ada tempat, ke rumah gue aja, Seok." -Seungwoo

"Wih untung bukan rumah gue–  ADOH SAKIT BANG." -Seungyoun

Kumpulan manusia bodoh, memang.

"Gue ga kenapa-napa." Wooseok menepis lengan Yohan yang tadinya bertengger di bahunya, lalu duduk di sofa kecil di studio tersebut. "Gue numpang di rumah Wei."

"Oh. Jinhyuk ya? Hmmmm....." Seungyoun melirik Wooseok dengan ekspresi menggelikan.

"Apaan lo ham hem ham hem."

"Ga kenapa-napa kok. Have fun buat honeymoon nya yak."

Wooseok menggertakkan giginya, berusaha untuk tidak menggigit siapapun. "Gue ga ngerti lo ngomong apa."

"Eh, gimana ya, Kak. Lo selama ini ga pernah ngenalin siapa pun ke kami. Trus tiba-tiba kemaren lo bawa Kak Jinhyuk..." Mulai Junho, berusaha untuk terdengar semasuk akal mungkin agar Wooseok tidak menggigitnya.

Tetapi Hangyul memotongnya. "Berarti kalian pacaran kan?"

"Nggak."

"Ha? Masa sih?"

Seungwoo menyibakkan poninya ke belakang, mulai risih dengan matanya yang selalu tertusuk ujung rambutnya. "Gue ga bermaksud sok tau ato gimana, tapi waktu dia nganterin lo pulang kemaren, dia kayaknya bener-bener peduli sama lo."

Yohan juga ikut menginterupsi. "Kak Wooseok sama Kak Jinhyuk beneran ga ada apa-apa? Sedikit pun?"

Wooseok menatap Yohan cukup lama, berusaha membaca pikirannya. Tapi gagal. Dia kan bukan cenayang.

Tentu saja tidak ada apa-apa di antara mereka berdua. Lebih tepatnya tidak ada perasaan yang saling berbalas. Ia sudah mendengar perkara Jinhyuk yang menggendongnya sampai ke apartemennya, dan ia masih memikirkan tentang saat ketika Jinhyuk membawanya untuk memandangi bintang di langit. Dan baru kemarin, pria tinggi tersebut memperbolehkan Wooseok untuk tinggal sementara di apartemennya.

Wooseok seharusnya tidak terlalu memikirkan hal-hal tersebut. Jinhyuk itu pria yang baik. Hanya sebatas itu saja, tidak lebih. Lagipula...

"Dia udah punya orang yang dia suka."

Tidak ada yang berani menanyakan apakah Wooseok menaruh rasa pada Jinhyuk atau tidak.

_______

Malam itu, mereka berdua makan di luar. Wooseok sebenarnya tidak mau, mengingat apa yang baru saja terjadi padanya, tetapi kulkas Jinhyuk kosong dan satu-satunya makanan yang ada adalah ramyun instan. Wooseok sama sekali tidak mau barang tersebut sampai mendekati mulutnya. Ia malah mengomeli Jinhyuk karena hobi mengonsumsi karsinogenik tersebut, menanyakan apakah ia benar-benar tidak peduli dengan kesehatannya (dan Jinhyuk makin diomeli ketika ia bilang ia tidak begitu peduli).

Itulah mengapa mereka makan di restoran yang hampir kosong. Jinhyuk bilang ia kadang datang kesana untuk memakan lasagna. Wooseok mau berkomentar kalau ia bisa saja membuatkan lasagna untuk Jinhyuk kapan pun ia mau, tetapi ia sedikit gengsi untuk mengatakannya.

Wooseok menceritakan harinya, bagaimana ia bertemu dengan rekan grupnya untuk merekam lagu baru mereka, dan bagaimana ia bertemu dengan direktur variety show baru untuk briefing (yang orangnya begitu menyebalkan sampai rasanya Wooseok mau menyiramkan minumannya ke kepala botak direktur tersebut).

Blackmailed?; Weishin [✓]Where stories live. Discover now