PART-13

67.1K 2.8K 59
                                    

Kirana memberikan sampel darah pada Dokter yang bertugas di lab, ia membantu mereka.

"Gimana lancar? Ambil sampelnya tadi saya denger mereka antri buat diambil sampelnya sama kamu gak mau sama yang lain"

"Iya nih, padahal banyak Dokter kenapa harus saya Coba?" ucapnya sambil memeriksa sampel darah yang ia bawa menggunakan mikroskop kecil.

"Kamu cantik makannya mereka ngantri sama kamu"

"Bisa aja nih, saya permisi yah"

"Ok"

Kirana keluar dari lab, ia akan mengambil obat yang ia butuhkan nanti tak sengaja ia melihat Suster Yuni yang sedang membereskan obat-obatan di ruangan khusus obat.

"Loh sus, bukan nanti malam tugas yah?" tanya Kirana dengan wajah menggoda.

"Saya tuker sama suster Mona, saya gak mau satu kelompok sama Dokter Lukman"

"Jangan terlalu benci nanti cinta mati loh"

"Bullshit, saya duluan dok"

"Dih ngambek"

Kirana mengambil beberapa kotak obat.

****
Beberapa orang tentara datang dengan seorang anak kecil yang terluka, Karena terkena tembakan.

"Dok tolong anak ini"

Mereka berlari membawa anak itu ke ruangan operasi, kebetulan Kirana lewat.

"Kenapa anak ini?"

"Dia terkena peluru dok"

"Bawa masuk, aku yang akan operasi anak ini Dokter Salma mari"

Ia dan Salma akan lakukan operasi pada anak itu, setelah mengganti pakaiannya ia masuk dan melihat anak kecil terbaring di atas meja operasi dengan luka tembak di perutnya.

"Sebelum memulai operasi sebaiknya kita berdoa sesuai kepercayaan masing-masing"

Mereka berdoa agar operasi berjalan lancar tidak ada hambatan atau pun yang lainnya.

"Berdoa selesai! Suster pisau bedah"

Kirana mulai membedah perut kecil itu dengan hati-hati dan perlahan darahnya mulai keluar sedikit.

Salma membantu Kirana dengan mengangkat sebuah peluru yang menyasar di perut kecil itu, namun ia mengenai sesuatu hingga darah menyembur keluar hingga mengenai wajah Kirana dan Salma.

"Maaf saya melakukan kesalahan"

"Gpp saya bisa tangani ini"

Ia menyentuh area yang tadi tersentuh alat milik Salma, sebuah gumpalan cairan kental dan berwarna putih pucat ternyata itu yang di sentuh Salma.

"Cairan kental berwarna putih pucat, dan menggumpal berlendir ini kelenjar yang terkena Virus Ab2. Virus berbahaya angkat tangan kalian dari tubuh anak ini" perintah Kirana pada yang lain.

"Kalian keluar dari sini, tinggalkan saya sama Dokter Salma Karena hanya kami yang terkontaminasi kalian keluar. Dokter Salma kita selesaikan operasi ini"

Mereka berdua menyelesaikan operasi ini hanya berdua, yang lain hanya melihat di balik pintu ruangan operasi.

"Kasian mereka harus tuntasin operasi ini hanya berdua"

"Iya bener, tapi menurut saya tindakan mereka patut di apresiasikan"

Operasi sudah selesai, Kirana dan Salma harus diam di ruang operasi Karena mereka sudah terkontaminasi virus itu dan sekarang mereka sedang diambil sampe darahnya untuk di bawa ke labotorium untuk memastikan apakah mereka terkena virus itu atau tidak.

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang