PART-14

67.1K 2.9K 11
                                    

Mereka masih menangani kondisi Kirana yang menurun, wajah Kirana begitu pucat bahkan ia harus menggunakan oksigen Karena pernafasannya mulai terganggu.

"Lo harus kuat Ki, inget anak-anaknya pak Kenneth mereka nunggu lo" Salma mencoba menghangatkan tubuh Kirana yang masih di rendam air es.

"Huhhh gua gak huhh yakin huhh bisa hidup" dengan nafas tersengal-sengal ia mencoba berbicara "uhukk uhukk"

"Pokoknya lo harus sembuh!" ucap Salma yakin.

Salma mengambil sampel darah Kirana dan akan membawanya ke lab untuk mencari obat yang bisa membunuh Virus itu.

"Mau kemana?" tanya Dio yang melihat Salma lari.

"Gua mau cari obat buat sembuhin Kirana"

"Gua ikut" Dio ikut bersama Salma yang pergi ke lab.

****
Di lab Dio membantu Salma mencampurkan beberapa bahan obat untuk membuat obat, mereka terlihat sibuk bahkan Salma dan Dio mencampur beberapa tanaman obat yang ada di sekitar mereka.

"Sampel darah Kirana mana?"

"Ini"

Dengan mikroskop kecil ia melihat virus itu menggeliat di sampel darah Kirana, lalu ia meneteskan sebuah cairan ke dalam sampel darah itu.

"Kita tunggu 3 menit"

"Kalo gak berhasil gimana?"

"Gua bakalan lakuin apa aja supaya Kirana sembuh"

3 menit berlalu Salma kembali melihat hasil obatnya yang ia teteskan pada sampel darah Kirana.

"Gimana mbak?"

Virus itu berkembang biak semakin banyak, jika ia memberikan ini akan bahaya.

"Gagal, cairan ini justru membuat Virus itu berkembang biak cepat jadi kita gak bisa kasih Ini sama Kirana"

"Terus gimana dong mbak? Kita hubungin profesor mbak siapa tau dia tau jalan keluarnya"

"Bener-bener, cepet hubungin"

Dio menghubungi profesor yang tak lain Ayahnya sendiri.

"Hallo Ayah, Ayah bisa bantu kita gak?"

"....."

****
Hari sudah malam dan kondisi Kirana sudah lebih baik tapi walaupun begitu ia masih harus di karantina. Ia di temani suster Yuni dan Dokter Lukman.

"Virusnya sudah menyebar"

"Apa saya akan mati?" tanya Kirana dengan senyuman manis.

"Kamu akan sembuh, Salma dan Dio mereka berusaha mencari obat yang tepat agar kamu bisa sembuh"

Pintu ruangan Karantina di banting cukup keras hingga membuat mereka terkejut, mereka yang melihat siapa yang datang memberikan hormat dan pergi.

"Kirana, apa yang terjadi?"

"Jangan mendekat!!"

"Kenapa?"

Ia tak mendengarkan perkataan Kirana yang memintanya agar tidak mendekat tanpa pakaian khusus, Karena ia bisa tertular Virus itu.

"Nanti kamu tertular, diam di situ"

"Gak aku gak perduli"

"Kenneth!!! Diam di situ kalo Kamu maju selangkah lagi aku bakalan tinggalin kamu sama monster kecil selamanya"

Yang datang adalah Kenneth ia begitu cemas melihat kondisi Kirana yang harus di karantina, Kenneth menghentikan langkahnya Karena ancaman Kirana.

"Jangan honey, kalo kamu tinggalin monster kecil mereka pasti sedih"

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyWhere stories live. Discover now