PART-38

43.6K 1.4K 13
                                    

Mereka sedang makan bersama di coffe sebenarnya Cleo tidak lapar sama sekali, tapi Steven terus memaksanya untuk makan siang.

"Nanti setelah acara tunangan saya akan menyusul ke Amerika"

"Terus?"

"Saya bakalan disana selama keluarga pak Yuda ada disana"

"Tunangan lo gimana?"

"Gak gimana-gimana dia pasti ngertiin"

Mata mereka tak sengaja menangkap sosok perempuan yang tadi memeluk Steven dihadapannya.

"Itu tunangan lo kan? Kok Mamanya kaya cowok sih!"

Steven bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka dengan wajah marah, Cleo hanya memperhatikan dari jauh saja.

"Ini mama kamu yah?"

Ia terkejut ketika melihat Steven berdiri di belakangnya dengan wajah marah dan kecewa.

"Sayang, kamu salah paham ini Andri dia sepupu aku"

"Apa sepupu pegangan tangan terus intim banget?"

"Gak Sayang, aku sama dia emang deket!!"

"Halahh alesan, pokoknya aku mau kita putus dan batalin pertunangan kita ngerti!!"

Steven langsung pergi dan menarik tangan Cleo yang sedang memilih makanan.

"Ehh..ehh sakit Steven lo tau kan gua bisa pukul lo kalo gua mau!"

"Lakukan saja Nona saya tidak perduli"

Cleo langsung diam saja dan membiarkan Steven melakukan yang dia inginkan, mungkin saat ini dia ingin pulang tidak ingin disini.

Steven membawa Cleo kedalam mobil yang sudah menunggu mereka di lobi mall.

Cleo sibuk memainkan handphonenya sedangkan Steven terlihat sangat frustasi dan terpatri kekecewaan di wajahnya.

"Yaelah cewek kaya gitu di bikin pusing lepas aja kali!!" ucap cuek Cleo sambil memainkan handphonenya.

Steven yang mendengar kata-kata Cleo melirik Cleo dengan tatapan bingung dengan maksud Cleo tadi.

"Maksudnya?"

"Tuhan tuh baik kasih tau kelakuan tunangan lo sebelum pernikahan kalian terjadi, jadi menurut gua lo gak usah pusingin masalah ini" Cleo menatap wajah Steven lalu tersenyum singkat dan kembali fokus pada handphonenya.

Steven merenungkan perkataan Cleo barusan padanya, mungkin Cleo ada benarnya juga seharusnya ia berterima kasih pada tuhan atas kejadian hari ini.

"Anda benar nona, seharusnya saya berterima kasih pada tuhan atas kejadian ini mungkin jika saya tidak melihat ini saya akan di permainkan oleh mereka"

Cleo mengedikan bahunya "nah itu lo tau, udah lah lo harus move on kali"

Steven tersenyum pada Cleo yang terus fokus dengan handphonenya, diam-diam steven memandang Cleo ia kagum dengan gadis muda ini yang sepertinya tidak memikirkan beban apapun dalam hidupnya padahal ia tau ia memiliki masalah yang cukup rumit antara dirinya dan kekasihnya.

"Anda bisa menasehati saya, padahal anda sendiri butuh nasehat bukan tentang hubungan anda nona"

Cleo menjatuhkan handphonenya karena perkataan Steven barusan bagaimana ia bisa tau jika dirinya memiliki masalah dengan kekasihnya.

"Tau darimana lo?"

"Saya kan bodyguard nona, segala sesuatu tentang nona saya harus tau"

Cleo duduk menghadap Steven dengan melipatkan tangannya di dada lalu memberikan tatapan tajam padanya.

"Jangan bilang hal pribadi sekecil apapun tentang gua lo tau?"

Steven mengangguk membetulkan perkataan Cleo, Cleo mendengus kesal ia duduk mendekat kearah Steven untuk mengetahui apa saja yang Steven ketahui tentang dirinya.

"Emang apa yang lo tau?"

"Apa perlu saya kasih tau?"

"Malah balik nanya, cepetan jawab?"

"Ok, nona selalu datang bulan pada tanggal 10 jam 12:30, lalu nona selalu buang angin ketika tidur dan ngorok" ucap Steven tanpa merasa berdosa sama sekali.

Mulut Cleo menganga membentuk huruf O, matanya membulat bahkan hampir keluar karena perkataan Steven yang mengetahui hal sepribadi itu. Yura memukul tangan Steven berulang-ulang.

"Izhhh lo nyebelin banget sih!!"

"Ampun nona, saya hanya bercanda"

"Tapi itu bener bodoh!!"

Cleo terus memukul tangan kekar Steven, untuk menghindari pukulan dari Cleo Steven menarik tangannya Cleo kebelakang tubuhnya seolah-olah posisinya Cleo seperti sedang memeluk Steven bahkan Cleo dapat mendengar degup jantung Steven.

"Maaf nona!!"

Steven melepaskan tangannya dari tangan Cleo saat aka lepas dari dekapan Steven anting milik Cleo tersangkut di jas Steven Cleo berusaha melepaskan namun tidak bisa akhirnya Steven membantu Cleo tak sengaja tangan mereka bersentuhan dan mata mereka saling bertemu.

"Hmmm"

Suara itu membuyarkan lamunan mereka, Steven berhasil melepaskan antingnya dari jas miliknya dan suasana kembali hening Cleo duduk menjauh dari Steven.
.
.
.
.
Akira menunggu Cleo yang belum datang juga handphonenya susah di hubungi sama sekali.

"Kenapa gak diangkat sih? Kemana anak ini?"

Akira terus bergerutu mengingat tingkah anaknya yang selalu menonaktifkan handphonenya, bagaimana jika terjadi sesuatu pada mereka akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Steven saja ia pasti sedang bersama Cleo.

"Hallo Steven?"

"....."

"Kalian dimana?"

"....."

"Cepetan pulang, bilang sama Cleo kenapa handphonenya mati?"

"...."

"Saya tunggu 30 menit"

Sambungannya terputus, Akira membaringkan tubuhnya di atas kasur miliknya yang berukuran king size itu.
.
.
.
.
Dengan kecepatan tinggi mobil yang Cleo tumpangi membelah jalanan kota, setelah tadi di hubungi Akira dan di tunggu 30 menit mereka semua langsung panik.

"Cepetan pak, Mommy udah nungguin"

"Iya non, bentar lagi sampe kok"

Benar kata supirnya, mereka sudah memasuki gerbang masuk kompleks perumahan elit tempat tinggal Cleo. Tak butuh waktu lama mereka sudah berada di dalam halaman rumah begitu mobil berhenti Cleo langsung lari masuk kedalam rumah untuk menemui Akira yang sudah menunggunya.

"Mom, aku pulang"

"Nyonya besar di kamarnya nona"

"Terima kasih"

Cleo langsung berlari menuju kamar Akira ibunya yang terletak di lantai 2 rumah dekat dengan kamar milik Cleo, namun bersebrangan.

"Mom?"

"Malam ini kita berangkat ke Amerika, Daddy kamu udah hubungin kita nanti anak buahnya yang jemput kita di bandara"

Akira merapikan koper-koper miliknya dan Alea.

"Bukannya nanti mom? Kenapa ngedadak?"

"Kakek ada urusan mendadak sayang, jadi kita berangkat malam ini juga mendingan kamu beresin pakaian kamu"

"Ok mom"

Cleo langsung berlari menuju kamarnya, ia membuka pintu lemarinya dan memasukan semua pakaiannya kedalam koper di bantu oleh maid juga.

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyWhere stories live. Discover now