VAMPIRE 19

1K 83 1
                                    

- MISSION OF THE VAMPIRE -

CHAPTER 19

Eunjoon pov

Sepertinya malam ini tidak ada yang menarik dimataku. Buktinya sekarang aku sedang duduk didepan jendela besar yang ada dikamarku. Kutatap rembulan yang terlihat begitu Indah dari jendela. Pikiranku terus menerawang kemana-mana. Entah itu memikirkan bagaimana caranya menemukan kedua batu yang sedang kami cari atau pun memikiran bagaimana hidupku kedepannya setelah menjadi mate dari seorang Pangeran.

Tiba-tiba pikiranku terhadap namja itu melintas diotakku. Cara namja itu berbicara, cara namja itu tersenyum manis padaku, itu membuat yeoja Vampir sepertiku sampai merasakan getaran dalam diriku yang entah dari mana datangnya.

"Felix".gumamku pelan. Ya, namja yang sedang ada diotakku adalah Felix, salah satu namja pemilik darah harum, menurut Raeki dan Jisang.

"Apakah aku menggagumu? ".tanya seseorang tiba-tiba. Aku reflek emutar tubuhku untuk memastikan siapa orang yang telah memasuki kamarku.

"Kenapa Pangeran ada disini? ".tanyaku gugup. Rupanya namja itu yang tak lain adalah Jaehyun, namja yang akan menjadi mateku.

"Menemuimu".jawabnya singkat. "Boleh aku masuk? ".tanyanya lagi. Namja itu masih berdiri diambang pintu.

"Silahkan".jawabku santai. Namja itu mulai mendekat dan berdiri tepat di sampingku.

"Apakah namja itu pemikil darah harum itu? ".tanyanya tiba-tiba. Aku menatap wajahnya lekat.

"Apakah yang pangeran maksud adalah Felix? ".tanyaku memastikan. Namja itu hanya mengangguk pelan.

"Ne, pangeran, Felix salah satu pemilik darah harum itu ".ujarku jujur. "Apakah pangeran marah? ".tanyaku lagi. Karena wajah pangeran Jaehyun terlihat lebih dingin setelah aku menyebut nama Felix.

Perlahan namja itu menoleh dan langsung menggenggam tanganku. "Aku tidak marah, meskipun kau dekat dengan namja itu, tetapi yang akan menjadi mate mu adalah aku".ungkapnya.

"Aku tidak begitu suka saat kau terlalu dekat dengannya ".ungkapnya lagi. Maniknya sejak tadi tidak lepas dari mataku.

Aku mencoba tersenyum kepadanya. "Kan pangeran sendiri yang bilang kalau aku adalah mate pangeran".ujarku pelan.

"Pangeran juga tidak perlu khawatir saat aku dekat dengan namja itu, karena seluruh perasaanku akan aku serahkan sepenuhnya pada pangeran".ujarku meyakinkan.

Perlahan genggamannya terlepas dari tanganku. Tanpa kusadari bibir namja itu sudah menempel tepat dikeningku. Cukup lama ia menempelkan bibirnya pada keningku. Tubuhku hanya diam dan susah sekali digerakan.

"Berjanjilah kalau kau tidak akan meninggalkanku".ucapnya setelah ia melepas ciumannya dari keningku. Perlahan aku mengangguk sebagai jawaban.

Namja itu langsung membawaku kedalam pelukannya. Hangat, itulah yang aku rasakan saat ini. Pelukannya semakin erat saat aku membalas pelukannya.

"Kalau sedang berdua seperti saat ini, kamu cukup memanggilku Jaehyun".aku mengangguk setuju. "Kau tau apa yang lebih Indah dalam dunia ini? ".aku sedikit mendongak untuk melihat wajahnya.

"Apa? ".tanyaku penasaran.

"Memilikimu".jawabannya pelan.

"Jangan mencoba menggombali seorang Eunjoon, karena itu akan sia-sia ".ucapku jutek.

"Tapi menurutku itu tidak sia-sia, buktinya saja pipimu sekarang sudah memerah".ujarnya berhasil membuat pipiku tambah memanas.

Kudorong tubuhnya secara paksa. "Kau menyebalkan ".semprotku cepat. Kulihat namja itu hanya terkekeh melihat tingkahku yang sedang kesal seperti sekarang.

"Lebih baik kau keluar dari kamarku, Jaehyun, aku mau tidur".ku dudukkan bokongku diranjang empuk milikku.

"Kau mengusirku, hem? ".tanyanya sinis.

"Aku tidak mengusirmu, hanya saja tidak baik seorang namja berada dikamar seorang yeoja ".jelasku tenang.

"Tapi kau kan mate ku".ucapnya yang terdengar membujuk. Namja itu juga sudah duduk disamping ku. "Lagipula aku ingin tidur denganmu malam ini ".

Mataku langsung membulat sempurna saat mendengar pengakuannya. "Tidak! Kau harus keluar pangeran!! ".pekikku nyaring.
"Kyaa.. Pelankan suaramu ,itu membuat telingaku sakit ".aku terkekeh melihatnya saat menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"Keluarlah dari kamarku! ".suruhku dengan suara lebih pelan.

"Baiklah, tetapi sebelum aku keluar dari kamarmu, kau harus memberikanku hadiah".bujuknya.

"Hadiah apa? "Tanyaku memastikan.

"Terserah".jawabnya acuh, sekarang namja itu malah merebahkan dirinya dikasurku.

"Pangeran.. ".

"Aku menunggu".ujarnya santai dengan mata terpejam.

"Aish!! Yaa.. Aku akan memberikan hadiah!! ".teriakku frustasi.

Cup

Tanpa menunggu lagi, aku langsung mencium pipinya sebagai hadiah. Aku juga bingung buat apa ia meminta hadiah padaku. Apakah saat ini ia sedang ulang tahun?

Sekarang aku bisa merasakan kalau kedua pipiku sudah memanas. Pangeran Jaehyun harus membayarnya...

"Itu hadiah untukmu, sekarang pergilah! ".usirku tanpa basa-basi lagi. Aku langsung menyembunyikan diriku pada selimut tebal yang ada dibawah kakiku.

"Baiklah.. Aku akan pergi , mimpikanlah aku, dear ".ucapnya lembut sebelum aku aku mendengar langkah kakinya yang menjauh dari tempat tidurku.

Aku bisa bernafas lega karena namja itu sudah pergi dari kamarku, akhirnya aku bisa tidur...




TBC

MISSION OF THE VAMPIREWhere stories live. Discover now