3-Perkenalan

91 38 24
                                    

Vanuel yang dipanggil pak Wakasis pun segera menuju keruangannya. Saat sudah sampai, Vanuel mengetuk pintu dan masuk ke ruangan pak Waka. Disana Pak Galih sedang membaca berbagai kertas.

"Permisi pak, kata Venia bapak memanggil saya. Ada keperluan apa pak ya?" tanya Vanuel sesopan mungkin.

"Oh iya, begini. Nanti akan ada murid baru yang datang. Nah karena bapak dan Waka yang lain sedang sibuk hari ini, bapak tugaskan kamu untuk memperkenalkan seluruh bagian sekolah kepada murid baru itu. Kamu paham ?" jelas Pak Galih.

"Paham pak" kata Vanuel yang diiringi dengan anggukan kepala.

"Nanti jelaskan juga tata tertib di sekolah ini padanya, ya. "

"Iya pak. Tapi saya mau tanya, murid ini kelas berapa pak ?" tanua Vanuel kepada Pak Galih.

"Dia kelas XI dan akan menempati kelas XI IPA 1. " kata Pak Galih yang juga kebetulan melihat data-data baru tentang murid baru itu di sebuah kertas.

"Berarti sekelas dengan saya pak ?" tanya Vanuel yang shock dengan kebetulan ini. Dia sekaligus berharap bahwa nantinya murid baru itu memiliki attitude yang baik.

" Wah kebetulan sekali sekelas sama kamu, berarti setelah memperkenalkan sekolah dengan murid baru itu, kamu bisa langsung antarkan dia ke kelas. Dan bapak berikan kepercayaan itu kepada kamu Vanuel. Karena kamu adalah ketua osis yang terkenal akan kedisiplinan dan ketegasannya. Jadi bapak harap, kamu bisa melaksanakan tugas kamu ini dengan baik ya, dan bapak pribadi berterima kasih kepada kamu." Tutur Pak Galih panjang.

" Iya pak, saya akan laksanakan tugas ini dengan baik. Bapak bisa percaya sama saya " kaya Vanuel mantap.

Pak Galih pun tersenyum dengan ketidak beratan yqng ditunjukkan oleh Vanuel.

Tok Tok Tok

Bunyi pintu diketuk oleh seseorang dari luar dan nampaklah seorang siswa yang menenteng tas dan berpenampilan rapi. Wajahnya juga terlihat  sopan. Mungkin inilah murid baru itu.

" Permisi pak, saya siswa baru di sekolah ini." kata Zidan.

"Oh ya silahkan duduk." kata Pak Galih mempersilakan Zidan duduk.

"Dengan nama Zidan Cleveral Freedy Juando ? " tanya Pak Galih.

"Iya pak" kata Zidan diiringi dengan anggukan kepala. Sedangakan Vanuel hanya melihat gerak gerik Zidan. Zidan yang merasa dilihat, melihat balik kearah Vanuel. Vanuel yang dilihat oleh Zidan juga tetap menatap Zidan lalu memalingkan wajahnya kearah lain.

Sepertinya dia kagum ngeliat gue, biasa orang ganteng mah diliatin mulu, batin Zidan.

"Begini, karena hari ini Bapak  Kepala Sekolah sedang berada di luar kota, dan berhubung para Wakil Kepala Sekolah juga sedang sibuk hari ini karena awal semesteran, jadi perkenalan sekolah ini akan dilakukan oleh Ketua Osis Pyavaran High School.  Nanti Vanuel selaku ketua osis akan memperkenalkan seluruh bagian sekolah ini kepada kamu sekalian juga menjelaskan tata tertib yang berlaku dan kebetulan kalian akan sekelas, maka Vanuel juga yang akan mengantar kamu ke kelas." jelas Pak Galih kepada Zidan.

Ooh ... Ini toh Ketua Osis yang dibilang sama osis tadi. Cantik sih, tapi keliatan garang. Namanya juga  cantik, batin Zidan yang terus memandangi Vanuel.

Pak Galih yang tidak mendapatkan respon apapun dari Zidan berkata, " bagaimana Zidan, apakah kamu mengerti ?" tanya Pak Galih.

Zidan yang  sedang melamun pun sedikit kaget dan menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Baiklah kalau begitu, selamat datang di sekolah kami. Bapak harap hari pertama kamu menyenangkan di sekolah ini. Dan untuk Vanuel selamat bertugas" kata Pak Galih yang berjabat tangan dengan Zidan. Sedangkan Vanuel salim dengan Pak Galih dan meninggalkan ruang Waka.

***

Di luar mereka berdua berjalan beriiringan menuju tempat-tempat yang akan diperkenalkan Vanuel kepada Zidan. Karena situasi hening dan sunyi, Zidan pun membuka percakapan.

"Gue Zidan" kata Zidan sambil menyodorkan tangannya kearah Vanuel.

"Saya sudah tau " kata Vanuel yang tidak membalas tangan Zidan.

"Bicaranya informal aja kali, gausah formal banget" kata Zidan yang merasa aneh berbicara Formal dengan orang seangkatannya. "Lagian kita juga bakalan sekelas kan. Nah lebih baik kita berkenalan terlebih dahulu agar kita bisa jadi partner yang baik di kelas, gimana ?" tawar Zidan.

Vanuel yang malas berdebat pun akhirnya mengalah dan menyetujui untuk berkenalan ulang dengan Zidan.

"Vanuel" kata Vanuel memperkenalkan namanya dan menjabat tangan Zidan.

"Eits, nama panjang dong" kata Zidan dengan masih saling berjabat tangan. Dasar modus.

"Perkenalkan nama say ... "

"Pake gue-lo aja" kata Zidan yang tangannya masih setia menjabat tangan Vanuel.

"Ish. Perkenalkan nama gue Vanuel Rosalaine Melkyara Skozi, bisa dipanggil Vanuel" ucap Vanuel.

"Perkenalkan nama gue Zidan Cleveral Freedy Juando, bisa dipanggil sayang kalo mau" canda Zidan.

Vanuel pun melepas jabatan tangan  Zidan secara paksa dan berkata, " Jangan modus deh, gue udah punya pacar " kata Vanuel yang berjalan mendahului Zidan.

JEDUARR

Bagai petir disiang bolong yang memorakporandakan hatinya sampai gosong, Zidan pun terbengong-bengong. Udah punya pacar dong. Gimana nggak punya pacar, udah cantik gitu, kata Zidan dalam hati lalu menyusul Vanuel yang sudah menjauh.

Voment ya guys
To be continued

VAZI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang