Pengganggu

667K 13.9K 224
                                    


Sheila

Pagi ini kami berangkat bersama. Aku dan Bosku maksudnya, Tadinya aku tak mau menerima penawarannya untuk pergi ke kantor dengan dia, tapi dengan sifatnya yang pemaksa, dia menyuruhku naik ke mobilnya tanpa bisa kutolak. Entahlah, kadang wanita memiliki sifat yang gampang dirayu dan dipaksa, aku tidak tahu itu berkah atau musibah, yang jelas saat ini aku sedang terayu oleh bosku yang menawarkan bonus akhir bulan bila aku mau berangkat kerja dengannya pagi ini. Rendra tahu kalau aku sedang mengalami krisis keuangan. Dia juga mengatakan kalau ini sebagai permintaan maafnya karena pulang sambil mabuk berat tadi malam. Bahkan dengan konyolnya dia menggedor pintu apartement padahal ini apartement milik dia. Mengganggu aktivitas tidurku yang sedang terlelap dengan nyaman saat itu. Begitulah.

Kami sampai di tempat parkir kantorku, lebih pagi dari biasanya. Belum banyak yang datang, atau boleh dibilang kami termasuk yang datang paling awal. Walaupun terlihat dua mobil yang sudah terparkir cantik di sana. Baguslah, aku bisa selamat dari pandangan orang kantor yang akan menatapku tak percaya bila aku datang dengan bosku yang seksi sekarang.

"Singkirkan tanganmu," aku menepis tangan yang seenaknya melingkar di pinggangku saat berjalan, tapi dia malah semakin mempereratnya. Lelaki seenaknya!

"Mmhh.. apa kita harus melakukannya di sini?" ucapnya menggoda, dia ini kenapa, ini tempat umum. Malah mengajakku berbuat mesum di kotak sempit ini. Oh ya, kami sudah berada di dalam lift saat ini, dan tangannya tak henti bergerilya di tubuhku. Aku sendiri tak berhenti untuk berusaha menepisnya.

"Jangan macam-macam Pak," kataku penuh penekanan.

"Kalau begitu satu macam saja, kau sangat seksi pagi ini babe.." suaranya yang rendah begitu menggodaku, percayalah saat lelaki berucap di sekitar telinga dan leher kita dengan suaranya yang setengah berbisik itu membuat perasaan wanita melayang. Kali ini mulutnya menjelajahi leherku. Astaga. Dia brengsek. Bagaimana kalau liftnya terbuka dan seseorang menemukan kami dengan posisi seperti ini.

"Hentikan!!" aku mendorong badannya agar menjauh, membuat dia cemberut.

"Ayolah quicky sex beberapa menit sepertinya menyenangkan." Sahutnya.

"Kau gila!"

Dia terbahak. Tepat setelah aku mengumpat pintu lift terbuka, aku berjalan cepat menghindari lelaki mesum itu. Terdengar suara dia tertawa mengejek di belakangku. Huh, merusak suasana pagiku saja. Dia mengejarku dan mensejajarkan langkahnya, berusaha kembali melakukan kontak fisik dengan tangannya yang kembali melingkar di pinggangku.

"Le.. lepaskan. Aku mau ke toilet!" astaga. Ini tidak boleh, dia semakin pintar saja menghipnotisku. Aku harus pergi dari hadapannya sebelum aku menanggalkan pakaianku di hadapannya. Apalagi mulutnya yang tak henti membisikan kalimat menggoda di telingaku. Oh. Aku bisa gila. Aku lebih memilih pergi ke toilet daripada pergi bersamanya. Sepertinya toilet tempat yang tepat untuk menenangkan hasratku yang naik drastis. Tapi sialnya dia malah mengikutiku.

"Pergilah ke ruanganmu bos." Dia terkekeh senang. Kenapa saat bersamaku tingkahnya jadi kekanakan. Bukankah dia terkenal dengan sikap kalemnya itu. Dengan sedikit cepat aku berjalan agar bisa semakin menjauhinya. Namun langkah besarnya malah membuat jarak kami semakin dekat. Aku benci orang itu.

"Hei kau mendengarnya?"

"Apa?"

"Suara itu. Sepertinya di ruang rapat."

"Tidak..aku tidak.." sahutku namun berusaha melebarkan telinga, memangnya dia mendengar apa. Setelah sejenak kami terdiam suara itupun terdengar. Suara bisik-bisik yang terdengar tak jauh dari tempat kami berdiri.

"Sepertinya suara desahan. Haha. Lihat. Bahkan pegawaiku saja berani melakukannya. Kenapa kau tidak mau?" aku melotot mendengar ucapannya. Bagaimana mungkin dia menyimpulkan secara cepat bahwa itu adalah suara orang yang sedang melakukan seks. Itu tidak mungkin. Baru saja aku berpikir untuk pergi dari tempat itu. Namun bosku malah seenaknya menggiringku mendekati tempat suara itu berasal.

Sleeping With The BossOù les histoires vivent. Découvrez maintenant