Chapter IV

283 18 0
                                    

Apakah mencintai seseorang adalah sebuah kesalahan??

Apakah perasaan'ku padamu adalah sebuah kesalahan??

Apakah salah jika seorang wanita yang biasa saja sepertiku mencintai seseorang sepertimu adalah dosa yang besar,??

Apakah aku seperti aib yang kau sembunyikan?

Jika semua jawaban atas pertanyaan yang ku lontarkan barusan adalah, ' Ya'

Tolong jelaskan padaku, dimana letak kesalahan'ku.

The more you love me, the more you might hurt in the end

Hanya rangkaian kalimat itulah yang kau lontarkan ketika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu.

Kenapa kau sangat membenciku? Apa salahku padamu? kau bilang, kau hidup dan bernafas merupakan kesalahan fatal .  Jahat , ya, dia sangat jahat padaku, Bodoh, ya, dan aku sangat bodoh.

Aku mendengar suara pintu rumah kami dibuka. Aku berlari menuju pintu depan, kulihat dia begitu tampan meski dengan kemeja yang sudah berantakan.

" kamu sudah pulang? Sudah makan" tanyaku padanya.

Dia hanya menatapku dan tertawa yang sudah kutahu apa maksudnya.

" gila, padahal aku sudah berjam-berjam bersama dira, tapi melihatmu, aku jadi ingin bermain lagi,"

" jangan menarik tanganku, sakit" ujarku

Dia menjatuhkan tubuhku dengan kasar, mencecap setiap inci tubuhku tanpa ampun.

Tidak perkataan lembut, yang ada keheningan, bahkan nafasku saja tak boleh terdengar olehnya.

" tutup tubuhmu, sebelum aku membuka mataku," ujarnya sambil merebahkan tubuhnya disampingku.

" apa kau sudah makan," tanyaku padanya sambil berjalan ke toilet.

" belum. Aku lelah dan tak nafsu makan sama sekali. Dan kau tak usah berani bertanya atau mencampuri urusanku" jelasnya.

" tapi kau harus makan. Nanti kau sakit dan pekerjaan'mu tak'kan selesai dengan baik" ujarku.

" ckckck, kau cerewet sekali sih, apa gen pembantu juga menurun padamu ya,terserah padamu saja, aku ingin mandi, dan kau jangan berisik" ujarnya kembali dengan amarah.

" baiklah, aku akan membuatkan makanan yang enak untukmu" ujarku sambil tersenyum.

" by the way, kau terlihat lebih gemuk dari sebelumnya," ujarnya berlalu.

" hah, benarkah?? Apa kau tak suka juga?" tanyaku.

" tidak , aku suka dibanding tubuhmu kemarin, seperti tengkorak" jawabnya.

" benarkah, kau suka?" tanyaku girang.

Dia tak menjawab pertanyaanku lagi.

Sekitar 10 menit lamanya , dia mandi. Aku memasak makanan kesukaan ardian yang sederhana saja, sayur sop dengan campuran telur puyuh serta ikan mas goreng dan juga tak lupa tahu goreng, aku tau itu semua dari nenekku.

Ketika sedang menyiapkan maakanan diata meja, aku mencium aroma musk yang kusuka.

" kau sudah selesai mandi, ayo makan, aku akan segera pergi" ujarku cepat.

" kau disitu saja, jangan pergi, temani aku makan, aku tak suka makan sendiri, tapi jangan berisik" ujarnya.

Hatiku bergetar, aku suka mendengar suaranya, aku suka ketika ia berbicara dengan'ku meski itu hanya sekedar hinaan.

" apa kau yang memasak semua ini, ikan gorengnya enak sekali. Oh iya, aku hampir saja lupa, kau kan cucu pembantu, jadi kuyakin kau bisa memasak." baru saja mau menjawab pertanyaanya, bahwa aku pernah ikut kelas memasak sewaktu kuliah disana, tapi dia kembali menghinaku.

AnggunWhere stories live. Discover now