Bab 70

1.8K 41 0
                                    

Arsya berada di kelasnya.Ternyata ia sekelas lagi dengan teman temannya Arsya merasa bosan dengan mereka namun ia juga senang dapat bersama jadi bagaimana?entalah perasaan Arsya campur aduk.(Es campur kali ahh)

Dosen sudah masuk ke kelas Arsya.Arsya dkk tertawa sangat keras, mengapa?karna kepala dosen Arsya sangat kinclong seperti matahari bisa di bilang matahari ke dua.Begitulah pikiran Arsya.

"Kenapa kamu ketawa?" tanya dosen itu.Membuat Arsya dkk berhenti tertawa, bukan karna dosen bicara melainkan mereka terkejut dengan dosen yg bisa bahasa indonesia.

"Bapak bisa bahasa indonesia" tanya Arsya.

"Saya bisa bahasa apa aja" jelas guru itu sambil menyimpan map nya sedangkan yg lain hanya memperhatikan karna kebanyakan di kelas Arsya asli orang Amsterdam ada beberapa dari indonesia salah satunya yah Arsya dkk.

Arsya mengangguk aguk sambil menampilkan smirk nya. "Bahasa alien juga bisa dong pak" celutak Arsya membuat yg mengerti bahasa indonesia tertawa berbahak bahak.

Dosen itu melotot ke arah yg menertawakan. "Sudah sudah!kalian ini yah murid baru aja sudah kurang ajar apalagi kedepannya!" ucapnya menunggi.

"Kalau kurang ajar yah ajar nya lebih di giatkan dong pak jadi kan gak kurang" celutak Vino.

"Widih bener tuh pak kata temen saya" Arsya membenarkan ucapan Vino yg membuat dosen itu tambah kesal.

"Kalian mau saya hukum hah!?" teriak dosen itu.

"Wes slow pak itu kepala bapak keluar asep kebakaran kali pak otak bapak" Arsya menunjuk kepala botak dosen.

"KELUAR ATAU DIAM!" ucap nya dengan nada sangat tinggi.

"Peace pak" cengir Arsya dan langsung mengeluarkan bukunya diikuti oleh yg lain.

"Memotong waktu saya aja!" gumam dosen itu dan langsung mulai mengajar.

🌞🌞🌞

Sudah tak ada jam kuliah untuk Arsya dan kini ia segera bergegas pulang namun teman temannya mengajak untuk diam terlebih dahulu di kantin.Oh iya Arsya berkuliah di Vrije Universiteit Amsterdam.Yaps benar itu adalah kampus cita cita Arsya yg sekarang sudah tercapai.

"Balik aja yuk!" ajak Arsya.

"Bentar elah gue laper nih" Vino mendelik.Arsya hanya mendengus kesal.

"Di rumah kan bisa!" ucap Arsya dengan kesalnya.

"Lo mau kita mati di jalan hah!?" Vino meninggikan nada suaranya.

Arsya memutar bola mata malas. "Terserah!" lalu ia membantingkan tas nya yg ia simpan di bahu sebelah ke meja kantin.

Saat Arsya dkk menunggu pesanan datang ke meja mereka tiba tiba ada seorang perempuan menghampiri Arsya dkk sambil tersenyum dia orang indonesia bukan asli Amsterdam ia langsung duduk di pinggir Arsya tanpa meminta izin.

"Ehh ngapin lu duduk disini!" ketus Arsya sambil menatap datar wanita itu.

"Gue ikut duduk disini yah" wanita itu memasang puppy eyes nya yg berhasil membuat Arsya mengiyakan.

"Kenapa lo gak duduk di bangku laen aja kan masih kosong!" ketus Vinna.

"Gue mau kenal sama kalian"

ARSYA{Completed}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora