Bagian 43 ✅

1K 65 0
                                    

"Maksud lo apa?" tanya Ailita mencoba santai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maksud lo apa?" tanya Ailita mencoba santai.

"Berapa kali gue bilangin sama lo?! JAUHIN DAVA! Ngerti nggam sih lo?!" bentak Evelyn menjambak kuat rambut Ailita.

Ailita memejamkan matanya perlahan, menahan sakit yang sangat pedih karena rambut hitamnya di jambak kasar oleh Evelyn. Ailita tidak akan mengeluarkan air matanya di depan gadis seperti Evelyn.

"Lo kuat Ailita, lo pasti kuat," batin Ailita kemudian membuka matanya menatap Evelyn dengan santai.

"Lepasin gue kak! Sampai kapan pun gue nggak akan jauhin Dava!"

"Lo berani sama gue?! Gue bakalan buat hidup lo hancur Ailita! Hancur sehancur hancurnya!" ucap Evelyn yang emosinya sudah tinggi.

Evelyn saling melirik ke arah Chika dan Mellisa, kemudian Evelyn tersenyum miring.

"Arggh!" Pekik Ailita karena merasakan sakit yang sama seperti saat di loker beberapa hari yang lalu.

Kuku Evelyn berhasil menembus pergelangan tangan Ailita. Bayangkan kuku yang sangat panjang menembus pergelangan tangan seseorang? Sakit bukan? Setetes darah segar berhasil keluar dari pergelangan tangan Ailita. Ailita berusaha menahan tangisnya agar tak keluar begitu saja.

"Sakit? Ck, ck, ck! Makanya kalo lo tau itu sakit, lo tinggalin Dava! Gampangkan?!"

"Berapa kali gue bilang! GUE NGGAK BAKALAN NINGGALIN DAVA!" ucap Ailita dengan nada membentak.

"Mending lo ninggalin Dava!" ucap Melissa teman Evelyn.

"Yaps! Bener banget, kalo lo sayang nyawa lo, lo harus pergi ninggalin Dava!" timpal Chika.

"Gue nggak perduli!" balas Ailita.

"Heh!" ucap Evelyn melepaskan kukunya dari pergelangan Ailita lalu beralih kembali ke rambut gadis itu.

Evelyn geram hingga menjambak rambut Ailita dengan kuat.
"Gue nggak main-main ya Ailita! Ingat baik-baik, gue Evelyn Derlan Arzeana bakalan hilangin nyawa lo dalam hitungan hari! Ngerti lo?!" ucap Evelyn menggebu-gebu.

Tadi dia bilang apa? Menghilangkan nyawa dalam hitungan hari? Mungkin nyawa Ailita hanya tinggal hitungan hari lagi. Ailita mencoba tak menanggapi perkataan Evelyn walaupun nanti di rumah, hal itu lah yang terngiang di pikirannya.

"Silahkan Kak! Silahkan! Gue nggak takut dengan ancaman lo itu!"

"KURANG AJAR LO YA!!"

Plak!!!

Satu tamparan mulus berhasil mendarat di pipi Ailita eh ralat maksudnya di pipi Evelyn.

Evelyn? Iya Evelyn! Saat tangan Evelyn terangkat untuk siap menampar Ailita, tiba-tiba tangannya terasa payah di gerakkan lalu dengan cepat seseorang itu menhentakkan tangan Evelyn dengan kasar kemudian ia menampar Evelyn dengan kuat.

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Where stories live. Discover now