Part 102

381 25 0
                                    

"Gawat.. mereka masih ada didepan rumah.." ucap aliza dengan memperhatikan Cctv.

"Aku harus bagaimana.. eh? Papa pulang.." ucap aliza dan memperhatikan gerak papanya.

Disisi Ali..

"Eh? Rudy.. kau sedang apa disini?" Tanya ali dengan ramahnya karena melihat rudy yg berdiri di depan rumahnya.

"Aku tadi bertemu dengan anak mu.. yg perempuan.. tapi dia membanting pintu didepan ku.." ucap rudy yg melipat tangannya.

Ali pun menggaruk kepalanya tersengih. "Maaf.. mungkin dia tidak mengenal mu.. jadi dia seperti itu.. kau tau Alicia bukan.. dia yg mengajarinya.." ucap ali tersengih.

"Kalau begitu ayo masuk kerumah.. kita bicarakan didalam saja.." samung ali.

Ting... Ting... Ting...

Tiba-tiba telephone ali berdering.

"Halo.. aliza.. kau kenapa?" Ucap ali yg mengangkat telepon nya.

"Papa jangan suruh masuk dia.." mohon aliza.

"Memang kenapa sayang.. dia teman papa dan mama.." ucap ali yg meyakinkan aliza.

"Tapi pa-" Aliza belum selesai berkata ali memotong.

"Kau tidak mengenalnya bukan? Jadi dari sini kau akan mengenalnya.. dia paman mu aliza.. " ucap ali dan masuk kerumah diikuti rudy dibelakangnya.

"Hm.. baiklah.." ucap aliza dan menutup telephonenya.

Beralih ke aliza.

Aliza langsung menelphone alex.

"Halo.. alex.. cepat pulang ada yg gawat nih" ucap aliza cepat.

"Tenang aliza.. kau ada dimana sekarang?" Tanya alex yg keluar dari ruang latihan nya.

"Ada agent dari MATA datang dan papa bilang dia paman kita tapi aku tidak yakin.. jadi aku sembunyi diruang bawah tanah.." terang aliza.

"Baiklah aku segera pulang.. kau tunggu dibelakang rumah.." ucap alex dan pergi secepat mungkin dengan skuternya.

Aliza sedikit panik dengan kehadiran orang yg baru datang kerumahnya. Terlebih dia tidak mengenalnya, terdengar papanya sedang asik berbicara di dalam membuat kesempatan untuk aliza keluar tanpa ketahuan.

Sampainya alex di belakang rumah aliza langsung menariknya untuk diam.

"Ada apa dengan mu aliza?" Tanya alex kesal.

"Aku tidak ingin kita ketahuan..itu saja alex.." ucap aliza dan mereka dipanggil oleh ali.

Sesegera aliza dan alex masuk bersama. Terlihat rudy yg sedang duduk dengan santai di ruang tamu itu.

"Halo.." sapa aliza dan Alex bersamaan.

"Kalian sudah besar rupanya.. Ali.. dimana Alicia?" Tanya rudy tanpa memperhatikan si kembar.

"Dia dingin juga ya.." ucap alex kesal.
"Itu bagus.. ini kesempatan kita.. ayo cabut..ex.." ucap aliza ketika mereka ingin melangkah keluar ruang tamu ali justru memanggil mereka.

"Aliza.. alex.. jangan pergi begitu.. ayo disini dulu sebentar.. papa mau telephone mama dulu.. kalian dengan paman rudy dulu ya.." ucap ali dan pergi menelphone Alicia.

"Aliza.. kau tadi melakukan kesalahan ya?" Bisik alex dengan mengetahui kesalahan kembarannya.

"Sedikit sih.." balas aliza dengan berbisik.

"Kalian.. kenapa menghindar dari MATA?" tanya rudy yg memperhatikan gerak gerik aliza dan alex.

"Mama kami yg menyuruh kami untuk menghindar dari siapa pun.. dan kami tidak mengenal mu.. maaf kami sudah kasar.. di sekolah dan tadi.. dengan kakak ku ini.." ucap alex dengan menundukkan kepalanya begitu juga dengan aliza.

"Kalian mungkin tidak tau.. tapi anak ku selalu membicarakan kalian.." ucap rudy lagi dengan mengeluarkan handphone nya.

"Kalian pasti mengenal nya bukan..?" Ucap rudy lagi dengan menampilkan wajah seorang anak yg mereka kenal dan tidak lain adalah hiko anak yg terkenal di sekolah itu.

"Terlihat dari wajah kalian.. kalian sudah mengenalnya.. dia cukup pendiam untuk berinteraksi.. dia hanya berteman dengan miyon dan rahi.." ucap rudy dengan menutup layar ponselnya.

Tidak lama ali datang dan berbisik kepada rudy dan mereka saling menganggukan kepalanya. Keduanya bingung dengan yg ada di depannya.

"Ada apa papa?" Tanya aliza.

"Tidak ada sayang.. kalian jaga rumah ya.. papa sama paman kalian mau jemput mama kalian dibandara.." ucap ali bohong.

Alex sedikit menyipitkan matanya. Dan dia melihat sisi papanya yg berbohong. Alex sedikit mencolek aliza untuk memperhatikan papa mereka dan ya, aliza juga bisa melihatnya.

Setelah mereka pergi mereka baru bicara dengan tenang.

"Apa kau melihatnya?" Tanya alex

"Ya.. Papa sedang berbohong.. tapi kenapa?" Tanya aliza kebingungan.

"Ntahlah.. mungkin ada sesuatu dengan mama untuk merahasiakannya dari kita.." ucap alex menyalakan tv.

Alex membuat tayangan 'Tobot' dan itu membuat aliza kesal karena itu mirip dengan film kesukaannya 'Transfomer' Aliza pun menyentak tangannya ke atas pegangan tangan sofa.

"Ish!!!! Kok mereka bikin film beginian sih.. ini mah.. namanya niru kayak 'Transfomer' bahkan mereka sudah memiliki kartun yg lebih bagus dari ini.. apa nama film ini alex.?" Tanya aliza kesal.

"Oh.. ini.. ini namanya Tobot.. DiZaman ini aku juga bingung kenapa semua anak menyukainya.. padahal benar yg kau katakan.. aku juga lebih suka 'Transfomer' itu lebih bagus.." ucap alex yg memandang tvnya.

"Kalau begitu ganti lah.. sekarang lagi ada film 'Transfomer' yg lebih bagus.." ucap aliza kegirangan dengan film favoritnya.

"Aku juga menunggu karena habis tayangan 'Tobot' ini kakak cantik.." ucap alex yg menaruh remotnya.

"Ooh.. begitu ya.. aku tunggu deh.." ucap aliza dan membaca bukunya.

"Kak aku main gitar tidak apa ya.." ucap alex mengeluarkan gitar nya.

"Ya sudah.. itu juga bagus.. aku suka membaca sambil mendengar musik.." ucap aliza yg mulai mendengarkan alex memetik gitarnya.

Alex bermain gitar solo dan itu sangat bagus dalam dia memetik gitar itu dengan sangat mendalam. Bahkan sampai menutup matanya. Aliza melihat nya dan seperti ada sesuatu yg adiknya sembunyikan tentang dirinya.

Selesainya alex memainkan gitarnya. Alex kembali melihat aliza yg tadinya sedang membaca buku kini sedang melongo melihat adiknya yg bermain gitar solo.

"Eh? Kakak kenapa?? Ada salah dengan permainan gitar ku ya?" Tanya alex yg sedikit takut kalau dia salah.

"Ah? Tidak!! Kau sangat bagus memainkan gitar itu.. aku menyukainya.. tapi.." aliza terdiam membuat alex penasaran.

"Apa yg tapi nya... kak??" Tanya alex semakin penasaran.

Aliza mendekati alex dan duduk disebelahnya dan memeluk bahu dari samping.

"Kau menyukai seseorang ya? Hehe.. aku bisa melihat nya alex.. ayo jawab" ucap aliza dengan wajah melirik alex.

Dan itu berhasil membuat alex memerah. Alex segera berdiri dari tempat duduk nya.

"A-apaan sih kak.. A-aku.. hanya.. he-he..." alex semakin gugup dan itu membuat aliza tertawa hebat dan kencang.

"Ah adik ku ini.. sangat gugup terhadap anak perempuan.. katanya dia benci dengan perempuan tapi.. dia menyukai salah satu dari mereka.. dasar.." ucap aliza disampingnya tertawa dengan gelinya.

Alex langsung menutup wajahnya dengan gitar yg masih ia pegang. Akhirnya Aliza pun mereda dari tawanya yg menggelegar itu.

Tbc.

Hallo maaf ngebosenin ya buat cerita kali ini.. ada yng hambar mungkin di cerita ini..

#AbaikanTypo
#HargaiPenulis
#BudidayakanVote

[Ejen Ali] 'My Life Is For You' [Tamat]Where stories live. Discover now