Part 113

424 27 0
                                    

Balik lagi ketempat para anak AliLicia_

Terlihat Aliza yg sedang menyusun piring dan gelas. Alex ada di meja makan dengan Alios yg sedang bermain lipat kain.

Tak////

"Eh??" Aliza terkejut piring yg dia pegang terpeleset(?) begitu saja.

"Iza?? Ngak papa kan??" Alex yg berada disampingnya memperhatikan.

"Kenapa kak??" Ios langsung memperhatikan kedua kakaknya.

"Ngak ada kok.. Ios main aja.." Aliza tersenyum.

"Ex.. aku ada rasa ngak enak nih.. coba liat Jam nya.." Aliza menunjukan yg ada di kamarnya.

"Ngak ada pesan Iza.. Lagipun aku pakai.. kamu nya aja yg ngak pake.." Alex duduk di samping Alios.

"Ahrg.. frustasi.. udahlah.. aku mau tidur.." Aliza kembali kekamarnya dan tidur.

"Abang.. kakak kenapa??" Ios nunjuk kearah kemana Aliza pergi.

"Ngak tau.. kita main aja yuk kak Aliza nya ngak usah di pikirn..".

Di sore harinya hujan turun tapi berbeda dengan hujan biasanya.

Kali ini guntur dengan kilat banyak berdatangan seolah menandakan sesuatu yg buruk terjadi.

"Arghhkkk!!! Abang atut!!!" Alios teriak sambil peluk Alex.

"Tenang Ios abang disini.." Alex mengusap pungung Alios.

"Alex.. Kayaknya kita harus matiin listrik terus ke Bawah.." Aliza membawa senter.

"Okey.. aku matiin kamu gendong Ios.." Mereka pun melaksanakan tugasnya masing-masing.

"Kak.. Mama sama Papa mana??" Alios bertanya membuat Aliya terdiam tapi kembali tersenyum.

"Nanti malam pulang.. mungkin.." Diakhir kalimat perlahan Aliza berucap takut didengar Alios.

"Hm.. Ios mau tungguin Mama sama Papa ya.. boleh??" Aliza tersenyum.

"Boleh.." Aliza pun mengendong Alios dan mereka pindah ke bawah tanah yg lebih tenang.

"Beda ya kalau di atas sama di bawah.. disini ngak berisik.." Alex berucap.

"Mau bagaimana pun ini tempat dibuat buat perlindungan kayak gini Ex.." Aliza meladeni Alex.

"Hehe.. iya Iza.. maaf.." Alex menggaruk kepalanya.

"Ada apa ya sama Mama dan Papa?" Tanya Alex tiba-tiba.

"Ntahlah.." Aliza hanya menjawab dengan acuh.

Beralih ke AliLicia_

"Erh.. Alicia.." ali sudah di tahan oleh beberapa penjahat dan sudah di pukul habis-habisan.

Sementara Alicia pingsang akibat pukulan di kepala yg begitu keras.

Iman dan rudy masih mencari pertolongan dari Akademi sayangnya tidak dapat akibat hujan yg lebat di tambah petir yg bernyanyi(?).

"Kalian!!! Jangan apakan dia!! Kalau mau bunuh?!! Bunuh saja aku!!!" Ali masih bisa teriak walaupun sudah banyak darah keluar dari tubuhnya.

"Ali??" Iman pun bisa mendengar dari luar walapun hujan sedang turun.

"Ho? Kau memang sayang Istri kau.. Tapi tidak pantas jadi seorang yg dibanggakan.." Ucap Bos penjahat itu.

"Erh.. siapa kau?? Kau bahkan belum mengenalku?!!" Ali mencoba bangun tapi dipukul dari belakang oleh anak buah musuh.

[Ejen Ali] 'My Life Is For You' [Tamat]Where stories live. Discover now