33.Membongkar Rahasia

4.1K 366 45
                                    

.....

"J-jadi yang ngirim pesan misterius selama ini itu lo,Kak?"

Rigel mengernyit menatap mata Keira yang memandangnya dengan kebingungan.

"Ha? Pesan misterius apa?"

Keira menyodorkan ponsel di tangan kanannya yang masih menyala.Sebuah pesan baru yang membuat Keira berlari kesini.

Mata Rigel bergerak membaca pesan tersebut.

085xxxxxxxxx : Ke depan kelas X IPA 3 sekarang kalo lo berani.

Rigel membelalakan matanya.Kepalanya melongok sekitar,  "LAH IYA ANJIR,GUE DOANG DI DEPAN KELAS INI?!"

"Jadi bener ini elo,'Kak?" Tanya Keira memastikan.

"Bukan! Tadi ada dua orang lagi disini,tapi udah balik ke kelas.." Rigel berusaha menjelaskan.

"Si-siapa?"

***

"FAAAATIIIIH JEFRRRI ANJENGGG YAAAAA LOOOO!!!"

"AAAAAAAAA AAAAAAAA PERGIIII!!"

"JAUH-JAUH BEGO IH!"

"DINII!! INI SI JEFRI BAWA-BAWA CICAK KESINI!!"

Jefri dan Fatih terus mengejar teman-temannya yang takut akan hewan kecil tersebut.Dari arah bangku paling kanan,Fatih mengepung Bina dan Fani.
Sedangkan pojok belakang dekat lemari,Jefri sibuk ngumpulin cicak yang berusaha lari.

Emang gak ada akhlak.

Dini melepaskan earphone di kupingnya akibat kerusuhan kelasnya.
Ia menoleh memandang Bina,Fani dan Aghnia yang tengah berpegangan tangan seperti bingung akan lari kemana.

Melihat itu,Dini malah tertawa keras.Ia malah ikut menyoraki bersama Akbar dan lainnya.

Jefri yang sedang memegang dua buntut cicak langsung menoleh cepat.
Matanya jatuh tepat pada gadis yang kini sedang tertawa geli di kursinya.

Bodohnya dia ikutan senyum sendiri.

"Jefri! Cepetan lempar sini!" Suruh Fatih sambil melambaikan tangannya.

"Buset main cicak udah kayak oper bola aja.." Celetuk Vano singkat,kemudian melengos tak peduli.

"Sumpah ya,ampe lo lempar kesini gue tendang!" Ancam Fani,malah membuat seruan satu kelas.

"Uwaaaa seremmm!"

"Awas Jef! Pawangnya dua gue kasih tau aje nih."

"Pawang dua kalo dalam keadaan genting gini gak ada yang nolongin apa guna?!" Tanya Fatih tertawa sinis.

"Cih," Fani mendecih sesaat, "Main ama anak cowok tuh dilindungin kayak ratu dan dijaga kayak berlian."

Semua terdiam tertegun.Terlebih lagi Fara yang melongo sesaat.

"Udah udah,kasian itu Bina ama Aghnia udah pucet." Dini berdiri dari kursinya. Ia segera menghampiri Jefri dan meminta cicak di tangannya.

"Ngapain Din?" Tanya Jefri meledek.

Dini menautkan kedua alisnya, "Sini,gue buang."

Jefri menghela napas, "Jangan.Tangan lo bau nanti,gue aja." Lirih cowok itu segera pergi keluar.

"LAHH KOK UDAHAN JEF?" Tanya Galang merasa kecewa.

"TAU AH GAK SERU,GAK ADA ADEGAN NANGIS NYA." Cetus Keira jadi ikut-ikutan meledek.

"Sini lo gue tangisin." Balas Husein cepat

"Gapapa Kei,ada gue yang bikin lo bahagia abis itu."

IPA 2 (Crazy Class)Where stories live. Discover now