38. Double Kill

3.8K 377 26
                                    

Pagi itu Keira memasuki kelas dengan wajah sedikit muram. Matanya masih layu dengan bulatan hitam di bawahnya. Ia sangat kesal dengan kelakuan teman cowoknya yang satu itu. Bagaimana tidak? Semalam Reka datang ke rumahnya bersama Fani. Iya Reka beneran dateng, cuman buat marah-marah gak jelas.

Kata cowok bobrok itu , "Pelarian terbaik saat patah hati yaitu pergi ke rumah teman dan menghabiskan waktu bersama."

Keira sebagai teman yang 'baik' wajib mendengarkan semua ocehannya.Tentang Aqila yang memutuskan secara tiba-tiba, juga tentang mantan gadis itu yang entah siapa.

Sedangkan Fani? Dia cuman nyimak  sambil makanin es krim milik Keira yang diberikan Rayyan kemarin.

Seperti pagi ini kelas sudah lumayan ramai. Dapat dilihat Sabrina dan Aghnia yang sibuk kesana kemari mengajari teman-temannya materi kimia. Lalu ada Jefri yang sudah siap menata jaket dan buku di atas meja.

Bukan buat belajar.Tapi pengganti bantal di kepala. Beda sama Keira yang susah tidur, si Jefri nongkrong dulu sampai malam bersama geng motornya.

Galang,Raihan,Daril,Heri juga sudah aktif menyalin PR milik Arsyila.Alhasil Galang duduk tepat di bangku gadis berkacamata itu.Dimana sebelahnya adalah tempat milik Keira.

Sedangkan di pojok sudah ada Vano,Aaron,Fatih dan Fani sedang bermain game di ponselnya.

Rayyan? Sedang asyik berbincang dengan Fara.

Merasa ada yang memperhatikannya, kepala Keira menoleh sempurna.

Dua pasang mata bertemu dengan sengaja. Senyum cowok itu tertarik sempurna. Tatapannya benar-benar menghangatkan. Sekali lagi, mungkin memabukkan.

Keira membuang wajah, Ia tak ingin terlihat salting saat ini juga.

"Tumben berangkat jam segini,Kei?"

Keira tersentak mendengar suara berat di sampingnya. Baru saja mendudukkan dirinya,Ia kembali menoleh.

"Hm,kesiangan"

Alis Galang terangkat satu, "Ya udah besok bareng gue aja,mau?"

"He? Engga usah lah,ngerepotin."

Jawab Keira singkat sambil membenarkan poninya.

"Yah padahal mau gua suruh bayarin bensin,hehe" Galang tertawa renyah membuat matanya menyipit.

Sedangkan Keira hanya mendecih sebal, "Cih,dasar manusia pelit."

"Jadi jawabanya apa?"
Tanya Galang sekali lagi.

"Ja-jawaban yang mana?"

Galang menghela napas sebentar, ingin sekali rasanya mencubit pipi gadis cantik di sampingnya ini.

"Mau berangkat bareng gue gak?"
Ulang Galang sekali lagi.

Keira berhenti sejenak.Ia terus merutuki diri sendiri sejak tadi.

"Gak, itukan gue kesiangan karena ada urusan.."

Galang menaruh pulpennya, kini fokusnya benar-benar mengunci pandangan Keira.

"Kalo gue tembak lo...jawaban lo apa?"

"Hah?"

Bibir Keira membulat. Garis wajahnya berubah seketika. Dia terus mencoba untuk menangkap maksud kalimat Galang barusan.

Galang tertawa tipis, "Yaudah entar pulang bareng gue."

Senyum di bibirnya hilang perlahan.Sebelum Galang benar-benar berdiri, Ia mengacak rambut gadis itu.

Iya,Keira ambyar di tempat.

'GALAAANGGG ANJENGG!! GUE GAK PEGANGAN INI WOI! KALO GUE JATOH GIMANA TADIII HAAA!!'

IPA 2 (Crazy Class)Where stories live. Discover now