39. Dikeroyok

3.8K 435 56
                                    

Sore itu, Keira benar-benar pulang bersama Galang. Pertama kalinya. Soal Rayyan? Keira sudah berpamitan dan Rayyan hanya mengangguk kecewa.

Saat tiba di parkiran, Ia sempat bertemu dengan kumpulan anak basket. Keira yang terus di panggil hanya bisa tersenyum canggung.

"Keira jangan mau sama Galang. Nanti di turunin di tengah jalan.."

Keira menyunggingkan senyumnya terpaksa.

"Aduh manis banget njir, pantes Galang ngincer,"

"Keira, mending pulang bareng sama gue, daripada sama Galang nanti suruh bayar bensin hehe,"

Keira cemberut masam, "NAHHH BENER TUH EMANG GALANG PELIT."

"Oh yang ini, Lang? Kenalin lah.." Ucap salah satu dari mereka sambil menggoda.

"Punya gue sat."

Keira tersentak. Matanya menatap Galang yang sedang sibuk memakai helmnya.

"Ayok, Kei! Disini buaya semua."

Sebelum naik ke motor besar itu, Galang memberikan jaketnya untuk menutupi tubuh Keira yang terekspos. 
Motorpun melaju sedikit pelan menuju keluar sekolah.

Iya Galang sengaja. Mau pamer.

"Galang Ih, cepetan dikit malu gue."
Keira mengeluh sambil mencubit pelan lengan Galang.

"Kalo gitu pegangan."

"Dih, ogah banget!! Mending gue pegangan jok belakang." Sahut Keira jutek.

"Yaudah nurut aja gue yang ngendarain."

Keira hanya diam tak menjawab. Sampai di pertigaan lampu merah, Galang kembali bersuara.

"Kei.."

Keira memajukan wajahnya. Sesekali Ia membenarkan poninya yang habis terkena hembusan angin.

"Gue mau minta maaf.." Kata Galang terdengar serius.

Keira terlihat was-was seketika. Pikirannya hanya fokus terhadap cowok di depannya. Seakan suara bising motor tak dapat didengarnya lagi.

"Tentang?"
Keira menaikan alisnya.

"Udah lancang suka sama lo."

"Ha?"

Galang menghela napas berat, "Ini kalo kata Reka 'Hah Hoh mulu udah kayak tukang keong'."

Keira memukul pelan pundak cowok itu, jantungnya sudah tak dapat dikondisikan lagi. Ia memegang tasnya kuat-kuat, takutnya dia beneran oleng nantinya.

"Ada ruang buat gue gak?"

Keira diam tak menjawab. Bukankah ini yang ditunggunya selama ini? Bukankah perasaanya tak lagi berpihak sebelah? Lalu apa yang diragukannya kali ini.

"Gue tunggu jawabanya sampe lampu ijo." Suara serak Galang membuyarkan lamunan Keira sesaat.

"Lang, tapi ini udah lampu ijo...."

"Anj-" Galang memperhatikan keadaan sekitar. Memang benar kendaraan di belakangnya sudah berisik menyuruh motor Galang untuk segera berjalan.

"Gue tunggu jawabanya kapanpun, jangan raguin gue kali ini."

****

X IPA 2 'GRUP'

Jefri : Indonesia negara hukum, 'ASSALAMUALIKUM'

Raihan : Indonesia kaya akan alam, 'Waalaikumsalam'

Jefri : Ada pr gak besok?

IPA 2 (Crazy Class)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang