PERLAHAN MULAI PAHAM

493 54 2
                                    

Part sudah direvisi!



*****

"Lo bakal terus-terusan biarin diri lo yang lain buat nguasain hati lo ke Chanyeol?" Tanya lelaki itu membuat Joy menoleh lalu beranjak pergi dari tempat duduknya karena tak minat dengan arah pembicaraan Renjun. "Udah banyak korban Joy. Lo mau diem aja?"

Langkah Joy terhenti. Hati gadis itu terhenyak. Ia meremas kencang tumpukan buku yang ia bawa. "Udah gue bilang berkali-kali. Kalo yang ngelakuin itu Soo Young. Bukan gue..." lirih gadis itu dengan mata yang mulai berair. Karena tak bisa dipungkiri jika dirinya tak mampu melawan Soo Young.

"Persetan sama Soo Young, lo juga harus tanggung jawab, Joy. Lo adalah Joy dan Soo Young. Nggak ada yang bisa bantuin lo kalo sama diri sendiri aja lo nggak berani ngelawan!" Tegur lelaki itu dengan tegas. Joy yang mendengarnya langsung memegang peningnya, pusing. Bahkan diri sendirinya saja lebih menakutkan dari orang lain. Makanya Joy lebih memilih diam daripada memberontak.

"Gue lebih baik di bully mati-matian daripada dimarahin sama Soo Young, Njun," akui Joy terisak pelan. Gadis itu meremas dadanya, sakit. Ia sudah terlalu lelah melawan dirinya yang lain. Maka dari itu, ia memilih berjalan sesuai dengan keadaan. Membiarkan Soo Young semakin ganas.

Renjun menghela napas kasar karena Joy terlalu keras kepala." Gue temenin lo buat periksa ke dokter. Nggak ada yang perlu lo takutin. Ada gue disini."

Joy menggeleng cepat. Menolak ajakan Renjun mentah-mentah. "Nggak mau Njun. Nggak akan pernah mau."

"Kalo lo begini terus, lo yang akan di cap jahat, Joy!" Ucap Renjun murka karena terlanjur emosi.

Gadis di depannya terkekeh pelan. Tertawa cekikikan namun terkesan menyeramkan. Dia bukan Joy.

"Joy!!" Ucap Renjun panik sambil mengguncang-guncangkan pundak Joy keras. "Plis bangun! Lawan Soo Young!"

"Siapa lo berani ngatur-ngatur hidup gue!!!??? HAH??!!!" berontak gadis itu sambil mendorong kasar Renjun dari hadapannya. Buku-buku yang ia bawa tadi juga terjatuh di lantai berceceran.

Renjun menghela napas kasar. Matanya melotot tajam. "Iblis lo Soo Young!!!!"

Sedangkan Soo Young hanya menanggapinya dengan tertawa hambar. Lalu menyilangkan tangannya sambil menatap remeh lelaki itu. "Ini tubuh gue! Dan lo nggak ada hak sekalipun buat musnahin gue! Karena Joy yang harus pergi. DIA BENALUU ASAL LO TAHUU!!!"

"LO YANG BENALUU BEGO!" Tamparan itu mendarat mentah di pipi kanan Joy—ralat! Maksudnya Soo Young. Persetan dengan apapun, Renjun sudah tak peduli walaupun banyak murid yang melihat adu mulut mereka. "Lo nggak bakal peduli sekalipun kalau dia harus tersiksa selama hidupnya. Karena lo dia jadi bahan bully-an di sekolah ini. Jangan pernah nyesel kalo dia bunuh diri karena lo! Dan lo nggak bakal bisa hidup karena lo nggak mampu! Sebab nyawa lo ada di tangan Joy! Dan lo adalah benalu yang sebenernya harus pergi dari tubuh Joy sekarang!!"

"Dia cewek lemah! Dia pantas dibully, Renjun!!!! Karena nggak ada perempuan lemah yang berhak bahagia di dunia ini!!! Jadi pergi dan jangan ganggu hidup gue lagi! MENDING GUE MATI SEKARANG DARIPADA GUE HARUS SUSAH PAYAH HIDUP SAMA DIA!!!!

"GILA LO! JANGAN PERNAH MACEM-MACEM SAMA JOY! ATAU LO AKAN TAHU AKIBATNYA, SOO YOUNG!" Ancam Renjun sambil menarik kerah seragam olahraga gadis itu erat. Lalu, menghempaskannya kasar. Hingga gadis itu terdorong ke belakang.

Tangan Joy mengepal kuat. Bibirnya bergetar hebat. Amarah, murka, benci, dan dendam bersatu menghantam jantung gadis itu hingga terasa sesak.

Gadis itu akhirnya terjatuh. Tungkainya sudah terlalu lemas untuk berdiri. Pertahanannya sudah runtuh. Gadis itu terisak. Gadis itu akhirnya menangis, menahan dadanya yang sakit. "Joy?" Lelaki itu tahu. Jika Joy telah kembali. Ia mengusap rambut itu pelan. Menenggelamkan ke dalam pelukannya.

It's Only You | SM SCHOOL (SELESAI) Where stories live. Discover now