pertemuan pertama

3.7K 157 14
                                    

Sumpah ! Mata bener-bener gak bisa melek. Berasa di dongengin sama pak Antok, mana tadi lupa beli kuaci buat nyemil lagi. Kebetulan hari ini aku duduk sendiri karen temen sebangkuku si Ali gak masuk sekolah, biasanya sih ngobrol sama dia sambil makan kuaci, sedikit mengurangi rasa kantukku. Si Susan sama Keira duduknya sebangku, mereka di depanku, mereka mana mau duduk sama aku ? Katanya aku berisik, hahaha. Tidur ah !

Bluk !
"Auw!" Kepalaku tiba-tiba sakit, sepertinya kali ini penghapus pak Antok kembali mendarat di kepalaku. Pak Antok sih gitu orangnya, sukanya nglempar-nglempar penghapus ke kepala orang.
"Keluar dan cuci mata kamu!"
"Hehehe iya pak."
Aku langsung berdiri dan akan beranjak ke toilet sekalian aja ke kantin beli kuaci.
"Selamat siang pak Antok." Ibu kepala sekolah tiba-tiba masuk ke kelas kami.
"Siang bu Ida." Jawab pak Antok pada bu Ida, ibu kepala sekolah kami.
Aku kembali duduk. Tapi rasa kantukku sudah hilang karena ibu kepsek datang ke kelas kami. Ini tumbenan loh, soalnya bi Ida ini orangnya ramah dan baik banget, dia gak mungkin ke kelas kami kalo kelas kami ga bikin kekacauan dan keributan. Biasanya sih si Keira tuh sama si Tami yang suka ribut sampai jambak-jambakan, Tami itu ketua dance di sekolah kami, dia demen tuh sama si Doni, makanya suka cari gara-gara sama si Keira. Atau kalau enggak pasti karena Erik ketua kelas kami sama Jodi bikin keributan.
"Selamat siang anak-anak." Sapa bu Ida kepada kami.
"Siang bu .... " Jawab kami serentak.
"Hari ini kalian kedatangan teman baru, dia siswi pindahan dari Semarang."
Kulihat jam tanganku, sudah menunjukkan pukul 11 siang. Murid baru kok jam segini baru datang. Kalo aku murid barunya mending datang besok pagi.
"Dika, ayok masuk !" Dari balik pintu masukkan seorang yang menurutku tampan, eh cantik, eh !
"Silahkan perkenalkan diri kamu."
"Terimakasih bu Ida. Halo teman-teman, perkenalkan nama saya Dika."
"Udah ? Segitu aja Dika ?"
"Saya rasa cukup bu. Kalau ada yang mau ditanyakan bisa nanti kalau pas istirahat.
"Bu itu cowok apa cewek sih ?" Celetuk Erik.
"Kalau cowok kok cantik ? Kalau cewek kok si Erik kalah ganteng?" Balas Jodi.
"Wah sialan lu !" Erik marah.
"Sudah-sudah ! Erik ! Jodi ! Kalau kalian bikin keributan ibu hukum ya lari 100 x dilapangan bola ?"
"Ampun bu !"
"Dika kamu duduk di dekat Sisi ya ?"
"Tapi bu ? Ini kan tempat duduknya Ali ?" Aku protes.
"Ali pindah ke kelas bahasa Sisi. Jadi Dika duduk sebelah kamu ya ?"

Aku tuh bukannya gamau ya sebenarnya, cuma aku tuh orangnya gak gampang kenal sama orang. Apalagi menurutku siapa tadi namanya? Dika ? Orangnya aneh menurutku. Amburadul bangetlah orangnya.

Dika duduk disebelahku. Dia diam. Sombongnya. Harusnya ngajak kenalan kek, atau basa basi ijin buat duduk disebelahku atau gimana gitu. Aku sih ogah ya suruh duluan. Kan ini mejaku, kelasku juga. Ga kenal sama dia juga gak masalah, temen-temenku masih banyak .

girl friend (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang