Konsentrasiku hilang sama sekali. Di kelas aku lebih banyak terdiam sambil sesekali melihat kursi Dika. Ini sudah hari kelima Dika tidak berangkat sekolah. Aku juga tidak mendengar kabar apapun dari Dika. Terakhir pertemuan kami saat Dika ingin mengajakku bicara dulu, setelah aku menolaknya sampai hari inipun dia tidak menghubungiku.
Gluduk !!
Keningku sakit, kali ini terkena lemparan spidol dari guru kimiaku.
"Iya bu ?" Tanyaku sambil memegang keningku yang sakit.
"Apa yang dimaksud dengan isomer posisi ?"
"Hah ?" Mati ! Aku bener-bener ga dengerin sama sekali penjelasan Bu Ilyas .
"Kamu mikir kelas tempat untuk melamun ? Sana keluar kalau tidak bisa fokus sama pelajaran saya!"
"Maaf buk. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi."
"Rangkum bab 1 sampai bab 5. Kumpulkan di meja saya senin depan sebelum jam 7 pagi!"
Mampus gue ! Ini udah jumat, dan bab 1 sampai bab 5 itu ada 100 halaman. Bisa gila! Ini semua gara-gara Dika.***
"Akhir-akhir ini ga fokus kenapa sih ?" Tanya Susan.
"Paling juga kangen sama Dika." Seloroh Keira.
"Bukan kangen."
"Trus?"
"Kepikiran aja."
"Apa bedanya ?"
"Aku ngerasa ga enak sama dia, senin kemarin waktu dia mau ngajak aku bicara aku menolaknya."
"Kenapa ?"
"Aku takut. Aku gamau ngomong sama dia."
"Kan kita udah sepakat Si buat anggep ga pernah terjadi masalah kemarin ? Kalau gini kan kasian si Dika."
"Maaf San. Aku gak nyangka dia bakal kaya gini."
"Jahat deh lu Si, Dika jadi gamasuk sekolah gini kan ?"
"Ya aku kan ga ada maksud kaya gitu. Sekarang dia gamasuk gini aku jadi merasa bersalah banget."
"Jangan-jangan dia keluar lagi dari sekolah ?"
"Segampang itu?"
"Bisa aja, kan dia keponakan bu kepsek."
"Nah lu Si, gara-gara kamu sih."
"Kok aku?"
"Kamu kan temen semeja dia ? Biar gimanapun kan tetep temen semeja itu punya peran penting."
"Iya bener kata Kei, kemungkinan dia jadi merasa tersingkir aja."
"Tuh kan, aku harus cari Dika kemana ?"
"Ken! Coba tanya dia."
"Iya aku akan coba telfon dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...