Aku bercermin sambil memutar mutar badanku menilai bagaimana penampilanku hari ini. Kugerai rambut pajangku, kugunakan riasan wajah yang tipis, kupakai dress berwarna merah mudah dengan heels warna senada. Kupikir sudah cukup cantik.
Aku janjian bertemu dengan Ken langsung disekolahan, biar dia tidak perlu repot-repot untuk mengantar jemput aku nanti.
"Hai Ken."
Kusapa Ken yang sudah menungguku di depan pintu masuk sekolah.
"Udah lama ya nunggunya ? Maaf yaa, biasa cewek kalo dandan lama."
"Kamu beda dari biasanya."
"Kenapa ?"
"Cantik."
"Makasih Ken. Kamu juga kerennn ...."
Ken datang dengan menggunakan setelan kaos dan celana panjang hitam. Memakai sepatu sport warna merah senada dengan bajunya. Seperti biasa Ken memang selalu tampil rapi.
"Masuk yuk." Kuajak Ken masuk ke dalam sekolah, promnight diadakan di dalam halaman tengah sekolah kami. Temanya indoor karena memang sekolah kita tidak mempunyai aula yang muat untuk siswa satu sekolahan.
Aku celingak celinguk mencari dimana Dika berada. Sejujurnya aku juga ingin mendapat pujian yang sama seperti Ken dari Dika. Aku juga bisa kalau harus dandan cantik kaya Keira.
"Kamu cari Dika ?" Tanya Ken.
"Enggak." Jawabku mengelak.
"Iya kali. Aku bisa baca pikiran orang lho."
"Hahahaha punya indra ke 6?"
"Ke 7 malah. Hahahah."When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off of your feet
Will your mouth still remember the taste of my love?
Will your eyes still smile from your cheeks?Itu suara Dika, mataku mencari ke arah panggung. Kulihat Dika duduk sambil memegang gitar sambil bernyanyi. Suara Dika memang bagus, ga bisa dipungkiri untuk itu. Penampilannya tidak berubah, dengan ciri rambutnya yang berantakan, sepatu sport hitam, kaos merah dan celana pendek hitam membuat gaya dia makin keren malam ini.
And, darling, I will be loving you 'til we're 70
And, baby, my heart could still fall as hard at 23
And I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Well, me—I fall in love with you every single day
And I just wanna tell you I amSeketika senyum yang tadi merebak melihat Dika bernyanyi seketika hilang begitu melihat Keira muncul dari belakang panggung dan bernyanyi bersama Dika. Mereka berdua tampil sungguh sangat epik. Aku bahkan tidak tau sedari kapan mereka berlatih hingga bisa tampil seperti ini.
Aku memutar badanku dan meninggalkan halaman pesta. Entah kenapa aku sungguh tidak suka dengan hal ini.
"Heh, Si. Mau kemana ?" Sapa Susan yang baru datang sama pacarnya.
"Aku mau pulang. Ada urusan."
"Kamu sama siapa ?" Tanya Susan.
Aku melihat sekeliling, baru tersadar kalau Ken tidak ada di sampingku. Aku meninggalkannya di dalam.
"Hei Susan." Sapa Ken yang tiba-tiba muncul dibelakangku.
"Hai Ken. Darimana ?"
"Toilet tadi." Jawab Ken. Dan aku tau itu jawaban bohong.
"Yaudah aku pulang dulu ya San."
"Udah ketemu sama Kei dan Dika?"
"Mereka lagi nyanyi duet di dalam." Jawab Ken.
"Iyakah ? Wah seru. Kita masuk duluan ya Si. Kamu ati-ati ya. Duluan ya Ken."
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...