KEHAMPAAN HIDUP

313 13 1
                                    

Pada saatnya nanti, atau saat ini, kamu akan merasakan bahwa hidup hanyalah omong kosong. Tak lebih dari itu.

Kamu sudah tak tahu lagi untuk apa sebenarnya bangun. Kamu sudah tak lagi bisa benar-benar menikmati uang yang kamu hasilkan. Kamu tak tahu lagi untuk apa sebenarnya mengejar kepopuleran. Kekayaan yang kamu dapatkan tak lagi banyak menghiburmu kecuali bagaikan serpihan-serpihan singkat. Berpergian dan mengunjungi berbagai macam tempat pun hanya seperti pelarian yang kesenangannya habis begitu kembali ke rumah. Hingga kamu tak tahu lagi untuk apa masih mengejar pendidikan dan untuk apa sebenarnya bekerja setiap hari.

Suatu ketika, kamu melihat semua pencapaian dan kerja kerasmu selama ini. Kemapanan. Uang yang cukup atau berlebih. Karir yang baik dan memuaskan. Mereka yang menghormati dan mengagumimu. Dan bahkan orang-orang yang mencintaimu selama ini.

Kamu memandang semua itu dengan perasaan hampa. Seperti ada ruang kosong yang tak lagi bisa diisi dan dimasuki oleh apa pun. Ruang kosong yang semakin membesar dan terus membesar. Sampai segala sesuatu yang ada di dunia nyata tak lagi mencukupi.

Perasaan hampa yang lebih dalam dari pada cinta yang diberikan orang-orang kepadamu. Kehampaan yang tak bisa dimasuki dan diisi oleh berbagai macam perhatian. Kehampaan yang terlalu luas untuk bisa dimengerti oleh kasih sayang.

Saat kamu merasa bahwa untuk apa sebenarnya hidup itu. Kamu ingin sekali berhenti atau tak ingin melakukan apa pun. Bahkan, untuk apa sebenarnya menjadi terkenal dan dikagumi luar biasa banyaknya orang? Kamu mulai tak tahu lagi untuk apa semua itu.

Saat cinta bahkan tak lagi bisa mengisi kehampaan dalam dirimu. Segala yang lainnya pun tak lagi bisa mengisi semua yang bahkan tak bisa dilakukan oleh cinta.

Sampai suatu ketika, atau saat ini, kamu termenung di kamarmu seperti seseorang yang sudah menyerah akan hidup. Atau kamu melihat dunia yang ada di luar kaca mobil bagaikan dunia aneh yang kapan akan berakhir. Suatu waktu, kamu memandangi dirimu sendiri di cermin dan berkata, siapa itu?

Mungkin, kehampaan hidup yang kamu alami terlalu alami untuk bisa kamu pahami. Atau hasil dari perjalanan panjang yang pada akhirnya baru memuncak hari ini atau sudah dimulai bertahun-tahun yang lalu.

Hanya saja, saat ini, kehampaan itu semakin dalam dan semakin dalam. Membuatmu berpikir akan hidup yang terasa kosong dan percuma. Karena semua yang kamu lakukan dan capai tak lagi bisa memuaskanmu. Tak lagi bisa membuatmu senang. Tak ada lagi kebahagiaan dari semua yang kamu lakukan.

Segalanya menjadi begitu datar dan tak lagi berisi. Tak ada makna yang harus lagi dicari di dalam segala peristiwa. Tubuh perlahan-perlahan menjadi sekedar cangkang kosong yang membawa kehidupan yang bagaikan lebih mirip parasit.

Mungkin, kamu berpikir, kehidupan memanglah semacam parasit. Hanya saja, kamu juga tak tahu bagaimana caranya menyingkirkan parasit itu. Sehingga, kamu berkesimpulan, kehidupan adalah penyakit.

Kehampaan yang ada dalam dirimu, adalah gejala paling umum dari penyakit itu.

Hari ini, besok, atau lusa, atau masa depan jauh di sana. Hanyalah dunia datar yang kosong. Tak ada lagi perayaan-perayaan. Tak ada lagi hiburan-hiburan. Tak ada lagi kebahagiaan dan perasaan senang. Sampai pada akhirnya, tak ada lagi kegairahan akan hidup.

Bahkan jika saat ini kamu tengah berada di puncak karir dan segala kemudahan yang harusnya bisa mempermudahkan diri untuk menjalani hidup.

Hanya saja, kehampaan dirimu terlalu besar ditanggung oleh orang-orang, segala yang hidup, dan bahkan benda-benda.

Dan dunia ini, telah menyerah terhadap dirimu. Karena kesenangan yang paling menyenangkan pun tak lagi bisa masuk ke dalam ruang hampa yang semakin memenuhi dirimu yang kian tak berisi.

Mungkin hanya sedikit tangis diam-diam yang bisa sedikit melegakanmu dari kebingunan menjalani kehidupan. Atau bahkan tangis pun, tak lagi bisa menenangkan.

Tak lagi bisa.

PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2Where stories live. Discover now