TERAPI MENGHAPUS PERASAAN (EMPATI)

448 22 2
                                    

Bagi kamu yang terlalu sensitif dengan perasaanya dan terbebani oleh perasaan yang menumpuk setiap harinya. Saat melihat apa pun perasaan menjadi terlibat terlalu dalam dan pikiran pun juga membentuk suatu cara pandang yang mengikuti perasaan. Jika itu terus berlanjut dan setiap hari harus merasakan apa pun yang dilihat, didengar, dan disentuh. Perasaan sakit, beban perasaan, ketidaknyamanan moral, dan kegilaan, akan datang dan menjadi bagian diri.

Saat kamu berada di posisi semacam itu. Cara terbaiknya adalah melakukan terapi menghapus perasaan. Terlebih saat perasaan yang sensitif dan berlebihan membuatmu mengalami kesakitan emosional, dilema dan bahkan gangguan jiwa. 

Apa saja perasaan yang kamu hapus, bergantung perasaan jenis apa yang memberatkan kehidupanmu dan membuatmu susah untuk bisa melanjutkan hidup.

Jika kepedulian sosial membuatmu menjadi sakit dan depresi. Maka, perasaan peduli akan banyak orang lebih baik kamu kurangi atau hapus mendekati 80 persen. Hanya orang yang kamu sayangi, yang dekat, dan yang penting saja yang kamu pedulikan. Sisanya anggap saja tak penting atau abaikan.

Saat kamu melihat orang sakit, pengemis, anak kecil di persimpangan jalan, gelandangan, dan korban bencana. Kamu bisa mengacuhkan mereka. Jika kamu mencoba kembali peduli ke semua orang. Maka kamu tidak akan sembuh dan itu akan memperparah keadaanmu.

Jika keberadaan keluarga memberatkan keberadaanmu yang serba kompleks. Kamu bisa menghapus keluargamu. Dalam artian, kamu bisa menghilang dari mereka dan tak lagi berhubungan dengan mereka. Dengan begitu, kamu tidak akan tertekan dengan dilema membahagiakan orang tua, perasaan akan bagaimana orang tua khawatir kepadamu, dan lain sebagainya.

Jika kamu menjadi sakit dan gila terhadap agama. Kamu bisa menghapus agama itu dan meninggalkannya segera. Jika agama membuat perasaanmu kian hancur dan bermasalah.

Intinya, kamu bisa membatasi perasaanmu sendiri. Menghapus berbagai perasaan yang ditunjukkan untuk orang, nilai, dan kejadian tertentu.

Ini adalah metode yang harus dilakukan bagi mereka yang terlalu sensitif dengan perasaannya sehingga mengalami dilema parah dan sakit kejiwaan baik ringan atau berat.

Kemampuan untuk menghapus dan mengelola perasaan yang akan diarahkan, sangat berperan penting untuk menstabilkan emosi. Saat kamu mampu mengelola tingkat kepedulian dan pikiranmu yang berjalan karena perasaan. Maka, kamu bisa sedikit selamat dari segala jenis perasaan yang masuk. Setiap hari. Yang jumlahnya tak terhitung banyaknya.

Banyak orang bisa hidup agak normal karena mereka bisa dengan mudah mengabaikan banyaknya jenis perasaan itu. Semisal perasaan akan kewajiban menolong yang lain, perasaan membantu dan empatik, dan juga perasaan kepedulian. Perasaan bersalah, perasaan melanggar tabu dan aturan, juga perasaan tidak mengikuti nilai masyarakat.

Banyak orang bisa melakukannya, karena mereka sangat pandai membohongi diri sendiri atau sejak kecil memang didoktrin semacam itu. 

Kamu bisa dengan mudah melihat anak kecil yang dari sore sampai malam berjualan koran saat terik matahari atau hujan deras. Atau anak berumur di bawah sepuluh tahun yang berjualan makanan di depan pintu ATM. Sementara banyak orang yang mengambil uang, atau tak jauh dari tempat itu ada swalayan besar. Ratusan atau ribuan orang tak peduli.

Perbedaannya, mereka masih saja ke gereja, ke masjid, mengaku diri orang baik dan lain sebagainya. Sedangkan kamu, harus menghapus perasaanmu secara sadar dan bukan atas dasar kepura-puraan. Kamu menghapus empatimu karena kamu sakit oleh empati dan terlalu banyak perasaan yang masuk.

Kamu tahu, bahwa anak kecil itu butuh bantuan. Tapi karena perasaanmu rentan dan mudah sakit. Maka kamu menghapus perasaanmu untuk anak kecil itu. Kamu menyadarinya. Dan kamu tahu, dalam sudut pandang moral, agama, dan negara, itu salah. Kamu hanya bilang, "Aku bukan orang baik. Aku melakukan ini semua agar aku tak hancur dan mati lebih cepat. Dan aku tak bisa seperti kebanyakan orang itu yang tak peduli dengan orang lain tapi masih saja memakai agama, moral dan lain sebagainya."

Dengan sudut pandang semacam ini, kamu bisa lebih mudah menstabilkan diri. Dari pada kamu harus berpura-pura masih beragama dan lain sebagainya. Karena itu kelak malah akan jadi dilema dan memperburuk perasaanmu.

Kelak, jika kamu masih mempertahankan berbagai nilai yang menganjurkan kebaikan sosial, saling menyayangi, saling membantu, dan tolong menolong. Kamu akan kembali jatuh pada dilema dan lingkaran itu tak akan selesai.

Maka, demi menstabilkan diri, maka kamu harus menghapus sumber dasar dari semua nilai itu.

Jika Tuhan menganjurkan kebaikan, dan agama menganjurkan menolong orang yang lebih lemah dan sakit. Maka kamu harus menghapus Tuhan dan agama itu dari kehidupanmu.

Tidakkah banyak orang bertuhan di swalayan dan mal sangat pandai mengabaikan orang miskin dan anak terlantar di dekat mereka? 

Mereka bisa melakukannya dengan mudah dan masing menganggap dirinya bertuhan dan beragama karena mereka tidak mengalami kelebihan perasaan seperti dirimu. Mereka bisa menganggap anak kecil itu memang tidak penting. Mereka bisa dengan mudah berpura-pura setiap hari. Sedangkan kamu, dengan perasaanmu yang meluap-luap dan mudah terpengaruh, tak bisa melakukan semua itu dengan mudah.

Karena tidak bisa menjadi bagian dari orang bermoral yang tak bermoral. Orang beragama yang tak beragama. Orang bertuhan yang tak bertuhan. Humanis yang tak berkemanusiaan. Maka cara satu-satunya adalah menghapus perasaan terhadap sesuatu atau seseorang, dengan sadar dan mengakui.

Dengan menghapus perasaan apa yang paling memberatkanmu dan membuatmu sakit. Kamu akan masih bisa sedikit menikmati dunia ini.

Ketidakmampuan untuk mengelola perasaan dan ketidakmauan untuk terbuka dan mengakui diri sendiri. Akan menjadi masalah besar bagi siapa saja yang memiliki perasaan yang sangat sensitif dan bagaikan tak bisa dihentikan dan dibungkam.

Itulah sebabnya, terapi menghapus perasaan menjadi sangat penting. Sebuah terapi yang membuatmu tahu perasaan apa yang harus dihapus dan dipertahankan.

PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2Where stories live. Discover now