Ginny - 5

1.5K 117 0
                                    

Anak Harry sama Ginny ada James, Albus, dan Lily. Terus yang ini siapa? Baca aja deh...

Happy reading!

------------------------------------

"Huahh" Lily menguap pelan dalam tidurnya. Badannya masih sedikit sakit dengan posisi tidur terlentang.

Seketika Lily kembali menyamankan tidurnya dengan mencoba tidur miring kekiri. Mencoba memeluk sesuatu di sisi itu.

Sedikit keras dan memiliki suhu hangat. Bergerak tenang seperti makhluk yang.. sedang bernapas. Dan itu.. memiliki rambut yang sangat tebal..

"DAD!"

Sosok berpiama yang tertidur di sampingnya tidak berkutik sama sekali. Sampai akhirnya ia bersuara, "Dad nggak bi-bisa napas, sayang! Uhukk!" kata Harry semakin mengeratkan pelukan pelukan Lily di atas tubuhnya.

"Hey, ini masih pagi, Lily. Istirahatlah lagi.., turun dari badan Dad! Kasihan Daddymu tak bisa bernapas," Ginny rupanya ikut terbangun akibat gerakkan tiba-tiba Lily. Ranjang mereka sampai bergerak-gerak hampir ambruk.

"Minum obat, ya! Semalam Mom bilang kamu belum minum obat. Mumpung kamu bangun, Dad minumkan, ya! Nanti kalau Lily masih sakit, Dad nggak mau ajak Lily jalan-jalan," ancam Harry sembari mengambil ramuan yang sudah disiapkan Ginny di atas nakas.

Lily menggangguk pasrah dan menenggak sesendok ramuan berwarna hijau yang disodorkan ayahnya. "Lily di sini saja, ya. Tidur sama Dad! Please!" matanya perlahan sulit dibuka. Kantuk mulai Lily rasakan.

"Tidurlah, sayang! Dad di sini,"

Mereka bertiga akhrinya tidur bersama dengan Lily lelap di antara tubuh kedua orang tuanya.

***

"Badannya sudah lemas saat Lily bermain di pantai, Dad. Lily cuma sempat bermain pasir dengan Jasmine. Belum sempat berenang, kok," James menjelaskan perkara sakitnya Lily keesokan paginya. Harry, Ginny dan ketiga anaknya sedang beraktifitas di taman.

Ginny sedang menanam beberapa bibit bunga, James dan Albus bekerjasama membuat lubang-lubang kecil di sekeliling tanah kosong. "Nah.. terus kenapa Lily nggak istirahat? Minta Mr. Gorry antar Lily pulang?" tanya Harry pelan terkesan manja.

"Lily takut merepotkan mereka, Dad. Saat itu Lily masih kuat ikut jalan-jalan,"

"Tapi besoknya kamu sampai pingsan, Lily! Itu parah!" sergah Albus tiba-tiba.

"Iya, Lily nggak kuat pagi itu." Harry memeluk Lily dengan penuh kasih sayang.

Sejak memasang tiang tanaman rumah yang patah, Harry lebih memilih menemani Lily yang duduk diteras dan membiarkan istri dan kedua putranya membereskan taman di depan rumah mereka.

"Lain kali, kalau Lily merasa nggak enak badan, Lily langsung bilang, ya. Ke Mom atau Dad. Kalau ada James atau Al juga tak apa. Asalkan ada yang bisa membantu Lily. Meskipun itu menurut Lily belum parah, tetap bilang, ya!" Tutur Harry memberikan petuah. Lily tersenyum paham.

Panas tubuh Lily sudah turun sejak ia melihat ayahnya tidur di sampingnya. Berhubung badan Lily masih lemas. Harry memutuskan untuk menunda acara jalan-jalan mereka menunggu sampai Lily sembuh total.

Pemberitahuan itu Harry umumkan pada dua putranya langsung setelah sarapan. Sontak James bak mengomando Al langsung bersorak protes karena rencana lama mereka harus ditunda karena Lily sakit.

"Lily!! Kenapa kau pakai sakit segala, sih?!" gerutu James marah.

"JAMES!! Apa kau mau menggantikan Lily sakit?" Ginny naik darah.

Hey, Kids!Where stories live. Discover now