1. Polos pt. 1 (feat Bona)

181 9 3
                                    

LOADING

10%


30%



50%



75%

89%

100%



LOADING SUCCESS

.
.

Lee Juyeon adalah seorang pemuda tampan yang memiliki gigantisme pada bagian tangannya. Pada tingkat sekolah dasar saja, dia adalah cowok idaman cewek-cewek yang baru tahu apa itu cinta. Tidak seperti pada masa TK, Juyeon selalu dijaga ketat oleh ibunya yang lumayan galak sehingga tidak ada anak yang berani mendekat. Juyeon kecil pun tak ambil pusing, ia hanya fokus belajar sendiri.

"Simple present tense.. S + is am are + infinitive + s.. jika S adalah orang ketiga tunggal..."

Karena selain tampan wajahnya, dia juga pintar. Cukup pintar untuk mengikuti speech contest setingkat nasional. Ia memiliki kemampuan menghafal, terutama di bagian bahasa, dengan baik daripada di ilmu eksak seperti matematika.

"Eh, Juy, ada cewek kesini tuh!" salah satu temannya menyenggol bahu Juyeon.

"Terus?" Juyeon menoleh dari buku catatan bahasa inggrisnya.

"Liat tuh bawa apa.." Hyunjae menunjuk antusias.

Juyeon memandang malas ke arah yang Hyunjae maksud, lantas mengernyit heran. Itukan Bona, kakak kelasnya. Dengan sebuah buku bergenre fiksi ilmiah di tangannya, seperti yang Juyeon sukai.

"Bona noona?" Juyeon menunduk hormat.

Hyunjae yang notabene bukan anak sekolahan Juyeon pun hanya ikut-ikutan menunduk hormat. Noona ternyata doyan juga sama lu, Juy.. batin Hyunjae kagum.

"Hai.. ini buat kamu." Bona menyodorkan buku yang ia bawa pada Juyeon.

Juyeon menatap tak mengerti buku itu dan Bona yang tersenyum. Ia tahu kalau Bona itu seorang penulis yang lumayan terkenal dan sudah menerbitkan beberapa buku, juga tahu kalau orangtua Bona memiliki sebuah toko buku yang menjual buku pendamping dari penerbit favorit Juyeon. Tapi...

"Perasaan saya gak pesen buku deh.." Juyeon berekspresi polos.

Hyunjae menyipitkan matanya menatap tajam Juyeon, lantas berdecak tak mengerti. Juy.. lu polos beneran apa pura-pura sih? Heran pangeran ah.. begitulah gerutuan Hyunjae.

"Ini hadiah untuk kamu... dari aku." Bona tersenyum malu-malu.

Lagi-lagi Juyeon bertindak seperti tak mengerti kode dari Bona. Hyunjae menahan gemas di sampingnya, meremas kuat-kuat ujung bajunya karena Juyeon yang kelamaan berpikir.

"Saya gak lagi menang lomba apapun, dan sebelumnya noona udah ngasi hadiah pas saya dapet juara umum di sekolah."

"Dan saya gak lagi ul-" Juyeon tak dapat melanjutkan ucapannya, karena Hyunjae membekap mulutnya.

"Aduh makasih ya noona... bukunya bagus banget ini. Juyeon suka nih pasti!! Cuma malu aja dia soalnya noona baik banget.. " Hyunjae tertawa dengan terpaksa.

"Sama-sama.. dibaca ya Juyeon.." Bona meletakkan buku itu tepat dihadapan Juyeon.

Tin!!

"Sayang.. ayo cepetan!!" Ayah Bona ternyata sudah menunggu di mobilnya.

"Iya!! Aku pamit ya.. dadah.." Bona segera pamit.

Juyeon segera melepaskan tangan Hyunjae dari bibirnya. Menautkan alisnya kesal menatap Hyunjae atas pemberlakuan aksi bekap membekap itu.

"Gak bisa nafas gue!"

"Gak bisa nafas.. gak bisa nafas.. keselek oksigen mampus lu!! Gak peka banget sih, noona yang tadi tuh ngasi buku ini soalnya naksir sama lu tauk!!!" Hyunjae menaikan nada bicaranya.

Juyeon menggaruk pipinya dan mendesis bingung. "Sok tau lu."

"Dasar pinter!" Hyunjae mengerucutkan bibirnya sambil mengambil buku dari Bona.

"Makasih." Juyeon tersenyum manis yang semakin membuat Hyunjae naik darah.

"Eh, Juy! Ada suratnya nih.." Hyunjae menemukan selembar kertas di dalam buku itu.

Juyeon sepertinya tertarik dengan hal itu dan merebutnya dari Hyunjae, "Sini!"

.
.

Keesokan harinya dengan tergesa-gesa Juyeon menghampiri Bona yang hari itu menjadi anggota tim pengibar bendera. Iya, hari itu hari Senin.

"Noona, ini buat noona. Saya pergi dulu." Juyeon tersenyum manis sambil menyerahkan selembar kertas.

Bona tersenyum senang menerima kertas itu. Memandang punggung Juyeon yang terbalut seragam dengan hati berbunga-bunga, lalu perlahan membaca isi kertas itu.

"Loh.. ini kan kertas yang kemarin?" Bona mengernyit tak mengerti.

Iya, kertas yang kemarin Bona sengaja selipkan di buku yang ia berikan pada Juyeon. Itu sebuah lirik lagu Western yang sesuai dengan perasaan Bona, ia mengungkapkan isi hatinya darisana.

-Noona ngajak saya main tebak lagu ya? Saya tau kok. Ini lagunya Beyonce, judulnya Halo.

.
.

Kemarin setelah Juyeon selesai membaca surat dari Bona, ia sempat menyanyi bersama Hyunjae.

"Lagu ini bagus banget.. gue suka. Apalagi Kevin yang fans beratnya Beyonce." ujar Hyunjae.

"Iya.. ditambah Jacob pasti udah cocok mereka manggung." Juyeon menimpali.

"Ngajak tebak-tebakan cewek ini rupanya, lu jawab sendiri ya.. gue gak mau ikut campur." Hyunjae menepuk bahu Juyeon.

"Tebak-tebakan?" gumam Juyeon.

.
.

Tbc.

PP - Lee Juyeon The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang