2. L

102 6 2
                                    

Pagi yang cerah ditemani secangkir teh panas adalah yang terbaik bagi ibunda Juyeon tercinta.

"Bunda, Juyeon mau jogging dulu ya?" Juyeon keluar dengan outfit olahraga nya. Mencium tangan ibunda.

"Bunda titip bunga krisan ya, Juy.." ibunda berpesan.

"Mau ke makam ayah lagi, Bun?" tanya Juyeon sendu.

"Iya. Mau ikut?" ibunda mengelus rambut anaknya.

"..." Juyeon tersenyum tipis dan menggeleng.



.
.



Juyeon menghentikan langkahnya yang sudah ia hitung seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan langkah mulai dari rumah sampai ke depan teras toko bunga yang baru direnovasi minggu lalu.

Dua langkah kedepan dan bel toko pun berbunyi menandakan adanya seorang pelanggan datang kemari.

"Selamat pagi.. Selamat datang di toko kami.." seorang gadis yang menggunakan name tag Khanza menyambut Juyeon dengan ramah.

"Selamat pagi, saya ingin bunga krisan." Juyeon membalas senyuman Khanza.

"Sebelah sini kak.." Khanza memimpin jalan ke sisi kiri toko.


" Khanza memimpin jalan ke sisi kiri toko

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bunga yang membuat Juyeon sedih, bunga itu untuk ayahnya. Kenangan mengharukan merasuki pikiran pemuda itu, senyum haru terlukis. Khanza berulang memanggil tapi Juyeon tak mendengar nya.


"Kak... Kak!!!"

Indra pendengaran Juyeon kembali berfungsi normal, ia dapat mendengar suara gadis tapi bukan Khanza.

"Ah.. Maaf.." Juyeon salah tingkah.

"Kakak baik saja kan?" Khanza bertanya.

"Iya, mana bunga saya?" Juyeon berusaha bersikap normal.

"Disana. Mari..." Khanza kembali tersenyum.


Gadis tadi, yang meneriaki Juyeon dengan keras sehingga Juyeon sadar dari lamunannya. Dia sedang membungkus bunga yang Juyeon minta dengan raut dingin yang mampu membuat siapapun bergidik saat melihat.

"Berapa harganya?" Juyeon bertanya sambil mengeluarkan selembar uang.

"Gratis." jawab gadis itu singkat tanpa menatap Juyeon.

"Maaf?" Juyeon tak paham.

"Kakak sudah baca papan didepan saat hendak masuk? Kami baru buka kembali setelah seminggu, jadi khusus hari ini kami membagikan bunga tanpa pelanggan harus membayar." gadis itu menjelaskan.

"Oh.." Juyeon menggaruk tengkuknya.





Gadis itu kembali diam dan melakukan tugasnya, Juyeon mengambil bunganya yang ditinggalkan gadis itu di atas meja. Matanya melirik ke arah gadis itu, tepat ke name tag yang gadis itu sematkan di bajunya.


.
.



"L?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"L?"

Juyeon sepenuhnya keluar dari toko, melirik papan pembukaan di depan toko. Dan benar saja yang dikatakan si L itu.




PP - Lee Juyeon The BoyzWhere stories live. Discover now