2

691 152 19
                                    

Publish Ulang!

****

Jam istirahat tiba sekitar sepuluh menit yang lalu. Namun, Yonghwa baru saja selesai dari pekerjaannya. Restaurant hari ini sangat ramai sehingga mau tidak mau ia harus melewatkan sebagian waktu istirahatnya. Yonghwa sedang membersihkan baju seragamnya sambil mencuci tangannya yang kotor.

Setelah di rasa bersih ia bergegas keluar menuju taman yang berada di samping halaman tempat kerjanya.

Ia memelankan langkahnya tersenyum mendapati Shinhye sudah tiba disana. Shinhye duduk di bangku dengan sebuah kotak makan yang di bawanya untuk bekal makan siang Yonghwa.

Ah mungkin gadis itu sudah lama menunggunya. Yonghwa menyesal karena datang terlambat. Ia segera melangkahkan kakinya cepat tidak ingin membuat Shinhye lebih lama lagi menunggunya.

"Kau sudah datang?"

Gadis itu menoleh ke sisi wajahnya melihat Yonghwa sudah duduk di sampingnya.

"Eoh, bagaimana pekerjaanmu hari ini?"

"Hari ini pengunjung sangat ramai aku sedikit kerepotan dengan pekerjaanku. Maka itu aku terlambat menemuimu. Mian kau pasti menungguku dengan kesal?"

"Aniyo. Aku baru saja datang sekitar.. Lima menit yang lalu mungkin" jawabnya ceria tidak ingin membuat Yonghwa merasa bersalah padanya.

"Oh kau pasti sangat lapar? Ayo kita makan. Hari ini aku memasak makanan kesukaanmu" lanjut Shinhye.

Ia segera membuka kotak makan tersebut. Menatanya di atas bangku. Aroma wangi masakan yang di bawa Shinhye seketika langsung membuat Yonghwa terpaku menatapnya terdiam.

Puas menatap bekal siangnya. Kini ia menaikkan pandangannya menatap wajah Shinhye dengan wajah sedikit bingung.

"Bulgogi?"

"Mmm.. Terkhusus hari ini aku memasakan makanan kesukaanmu. Kau pasti suka, kan?"

"Sayang, bukan aku tidak suka dengan masakanmu. Hanya saja.. Berapa uang yang kau gunakan untuk memasak makanan ini hmm?"

Shinhye yang tengah sibuk menyiapkan makanan untuk Yonghwa seketika ia langsung terdiam mendengar ucapan Yonghwa. Ia masih menunduk seakan tidak berani mengangkat wajahnya, apalagi mendengar nada bicara Yonghwa yang dingin seakan membuat dirinya takut. Yonghwa seakan tidak suka dengan apa yang di lakukannya kali ini.

"Mianhae, jika kau tidak suka dengan apa yang aku lakukan. Tapi, aku hanya ingin membuatmu sedikit senang, Yong-ah. Setiap hari kau harus makan dengan nasi dan telur gulung rasanya membuat dadaku terasa sesak. Hari ini kedai kedatangan banyak pengunjung, aku pikir hari ini aku mendapat keuntungan yang lumayan. Maka itu.. Aku berpikir ingin memberikanmu makanan yang lebih layak dan sehat.."

"Geundae, aku tidak pernah tahu bahwa kau akan kecewa dengan apa yang aku lakukan. Mianhae.."

Yonghwa diam membisu mendengar penjelasan Istrinya. Ia menyesal telah bertanya seperti itu pada Shinhye. Bukan ia tidak suka dengan masakan yang Shinhye buat. Hanya saja, ia tidak ingin Shinhye terlalu memanjakannya. Apalagi hanya ingin membuat ia senang sampai-sampai Shinhye harus menghabiskan semua uangnya. Yonghwa tidak ingin hal itu terjadi. Yonghwa pikir uang yang Shinhye dapatkan dari hasil jualannya, sebaiknya di tabung untuk memenuhi kehidupan mereka di masa mendatang. Biarlah semua kebutuhan sehari-hari biar ia sendiri yang menanggungnya.

Kedua tangannya segera memeluk tubuh mungil Shinhye. Menenangkan gadis itu supaya tidak menangis. Apalagi menangis karena perbuatannya, Yonghwa sangat membenci hal itu.

Be Loyal With MeWhere stories live. Discover now