7

480 104 13
                                    

Bosan hanya berdiam saja Yong Hwa memutuskan ia yang mengerjakan pekerjaan rumah yang dulunya selalu di kerjakan Shin Hye tanpa adanya campur tangan sedikit pun darinya. Menjadi seorang pengangguran memang tak mudah bagi Yong Hwa dimana setiap hari ia sama sekali tak memiliki kesibukan apapun. Alangkah lebih baiknya dia membantu Shin Hye saja dengan meminta Shin Hye untuk istirahat tanpa harus mengerjakan pekerjaan apapun mengingat dua tahun setelah mereka menikah Shin Hye selalu bekerja keras untuk kelurga kecil mereka, mulai dari membereskan rumah, memasak, lalu pergi berjualan membuka kedai angkringan dulu sebelum kedai itu di hancurkan oleh orang yang menginginkan mereka untuk berpisah.

Memang sekeras apapun Yong Hwa tetap bersabar, ujian hidup itu akan selalu saja datang. Jika boleh jujur Yong Hwa sudah sangat lelah menjalani kehidupan seperti sekarang. Bukan lelah karena kehidupannya yang pas-pasan melainkan lelah karena usikan dari Bibi Hana yang memintanya untuk berpisah dari Shin Hye lalu bersedia menikahi wanita pilihannya, Seo Yi Ahn.

Yong Hwa menarik napas dalam sembari kedua tangannya bekerja memotong berbagai macam sayuran yang akan dia olah menjadi santapan pagi hari. Tidak ada menu istimewa dan mahal, hanya olahan sederhana berupa campuran tahu dan sayuran yang mampu ia beli di supermarket kemarin. Memang seadanya yang terpenting bisa mengenyangkan perut mereka itu sudah lebih dari cukup, karena Yong Hwa tahu masih banyak orang lain yang bernasib lebih buruk darinya, mereka kelaparan dan tidak mempunyai tempat tinggal, lebih miris dari kehidupannya bukan?

Tanpa sepengetahuan Yong Hwa sebuah senyum hangat tengah tersungging di balik punggungnya. Shin Hye mendekat lalu memeluk pinggang Yong Hwa dari belakang menghirup wangi khas tubuh Yong Hwa dalam.

"Kau serius sekali? Sudah hentikan pekerjaanmu biar aku yang menyelesaikannya. Ada Hong Ki di depan lebih baik kau temui dulu dia." kata Shin Hye melepaskan pelukannya.

"Mau apa dia kemari?"

"Dari nada bicaramu kau terdengar seperti tidak suka dengan kedatangan Hong Ki, Yong?" desis Shin Hye menyipitkan mata. Yong Hwa malah nyengir tanpa dosa. "Maksudku bukan seperti itu, ini masih pagi bukankah seharusnya dia pergi ke kampus? Atau jangan-jangan dia kembali membolos? Astaga! Bocah itu benar-benar! Bisa-bisanya dia selalu membolos dari kuliahnya, apa dia tak tahu bagaimana Lee Ahjumma susah payah bekerja untuk membiayai kuliahnya itu. Ya ampun aku sungguh tid ..."

"Sudah cukup. Segera temui dia aku rasa ada hal penting yang ingin ia sampaikan pada kita. Aku ingin membuatkan minuman untuknya lalu menyusul kalian nanti."

Yong Hwa menurut saja lalu pergi menghampiri Hong Ki yang tengah duduk memainkan vas bunga di atas meja.

"Singkirkan tanganmu disana bisa-bisa vas bunga itu bisa rusak dan pecah!" cetus Yong Hwa duduk di samping Hong Ki.

"Keterlaluan sekali kau, Hyung. Aku hanya menyentuhnya saja tidak membantingnya jadi mana mungkin vas ini bisa hancur dan pecah huh!"

"Ck, aku hanya bercanda. Kau serius sekali. Oh ada apa kau kemari? Tidak masuk kampus? Atau kau membolos lagi?" Yong Hwa bertanya tak sabaran kemudian datanglah Shin Hye dengan membawa dua gelas teh untuk kedua pria itu.

"Hong Ki-ah, minumlah teh ini dulu. Aku sengaja membuatkanmu pasti di luar sangat dingin, bukan?"

"Eoh, terima kasih, Noona."

Rasa hangat mengalir dalam tenggorokannya setelah ia menyeruput teh tersebut. Hong Ki hampir saja lupa maksud kedatangannya ke kediaman Yong Hwa, lelaki berwajah imut itu mengambil satu buah amplop yang kemudian ia berikan kepada Shin Hye.

"Amplop apa ini?" tanya Shin Hye.

"Begini Hyung, Noona ... aku tahu saat ini kondisi keuangan kalian sedang tidak baik-baik saja, sekarang Yong Hwa Hyung menjadi pengangguran, sedangkan Noona sendiri tidak bisa berjualan di karenakan kedai yang biasanya kau gunakan sudah di hancurkan orang jahat. Jadi tak ada salahnya bukan aku ingin membantu kalian. Di dalam amplop itu berisi uang tabunganku yang selama ini aku kumpulkan, Hyung dan Noona bisa menggunakannya untuk modal usaha kalian lagi."

Be Loyal With MeWhere stories live. Discover now