Ass Pull

250 38 31
                                    

The reader is invested in seeing the hero resolve his problems himself, and feels disappointed when he doesn't. Further, by introducing a previously unmentioned element to resolve a situation, the author is suddenly changing the rules of his fictional world. This is as much fun as when somebody suddenly and unilaterally changes the rules of a game you are playing. It is as if the author had said, "Oh, I just realized my plot doesn't work, so I'm going to add something from outside of my plot, okay?"

Okay! And we're going to add something to the recycling.

This particular blunder is known as deus ex machina, which is French for "Are you fucking kidding me?"

(How NOT to Write a Novel)


"Willing Suspension of Disbelief. Konsistensi. Bah! Bullshit! Ini karyaku, ini duniaku dan akulah tuhannya. Aku bisa nulis apa pun yang aku mau dan enggak ada yang bisa ngatur-ngatur aku!"

Oh, oke. Jadi kamu lelah baca kritik dari pembaca? Kamu eneg waktu pembaca mengobrak-abrik semua inkonsistensi dan kesalahan di ceritamu? Kamu mau balas dendam sampai mereka kapok baca karyamu lagi?

"Ya! Lagian cuma orang yang berjiwa seni yang bisa memahami karyaku. True Art Is Incomprehensible!"

Bagus! Kebetulan kali ini aku punya tips bagi kamu yang mau menghancurkan suspension of disbelief pembaca secara total. Caranya gampang: lakukan ass pull.

"Ih, apaan tuh? Masa aku harus narik sesuatu dari bokong orang? Jorok."

Bukan itu maksudnya, Rosalinda. Ass pull yang dimaksud di sini adalah momen saat penulis menarik unsur cerita yang penting dari antah-berantah, melanggar aturan dan perkembangan ceritanya sendiri, lalu menjatuhkannya di tengah atau akhir cerita tanpa ada penjelasan (foreshadowing) sebelumnya.

Ass pull ada tiga macam. Ass pull yang digunakan untuk menyelesaikan situasi yang tak bisa diselesaikan sesuai konsistensi dalam cerita namanya Deus ex Machina. Ass pull yang digunakan untuk membuat segalanya bertambah buruk buat protagonis dinamakan Diabolus ex Machina. Yang ketiga, yaitu ass pull yang tidak digunakan untuk menyelesaikan atau memperburuk situasi, biasanya dipakai untuk sekadar menambah unsur komedi. Tapi kali ini aku bukan mau bikin pembaca ketawa, melainkan mau memberi tips biar pembaca frustrasi. Jadi aku cuma membahas ass pull yang pertama dan kedua.


A. Deus Ex Machina

Bukan, deus ex machina bukan bahasa Perancis dari, "Are you FUCKING kidding me"  seperti kata kutipan di bab ini (maaf ngegas). Tapi yah, di antara kalian mungkin pernah merasa mau mengumpat saat baca cerita yang punya hal semacam ini. Istilah itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yang dalam bahasa Inggris berarti god out of the machine. Istilah itu pertama digunakan di teater Yunani kuno (awalnya dari istilah theos ek mekhanikos lalu ditransliterasi ke Latin pada masa Renaissance). Intinya, deus ex machina adalah suatu kejadian, tokoh, kemampuan, atau benda yang belum pernah diperkenalkan sebelumnya, untuk digunakan sebagai solusi untuk masalah yang tak bisa dipecahkan sesuai konsistensi cerita.

Mungkin kamu udah sering mendengar istilah ini. Pertama kali aku pengen nulis juga aku sering mendengar tips yang melarang penggunaan deus ex machina dalam cerita. Tapi apa saja kriteria suatu hal bisa dikatakan sebagai deus ex machina? Jangan-jangan yang selama ini kita anggap deus ex machina, ternyata cuma komplain yang hanya dipakai untuk menjelek-jelekkan karya yang tidak kita suka.

Singkatnya, sesuatu dapat dikatakan deus ex machina apabila memenuhi empat kriteria:

1. Deus ex machina adalah solusi untuk suatu masalah, bukan sesuatu yang memperburuk keadaan (itu diabolus ex machina) atau plot twist yang sekadar mengubah pandangan kita tentang cerita yang kita baca (misal, di ending terungkap bahwa ternyata naratornya gila! Berarti selama ini narasinya ngawur dong!).

2. Deus ex machina harus tiba-tiba atau tak terduga. Jadi jelas, kalau sudah ada hint di awal, meskipun pembaca nggak sadar, berarti bukan deus ex machina.

3. Deus ex machina digunakan untuk menyelesaikan situasi yang digambarkan tak terselesaikan atau tak ada harapan. Kata kuncinya, 'digambarkan'. Jadi kalau situasi itu ternyata bisa diselesaikan dengan logika dan common sense, solusi tersebut bukan deus ex machina meskipun tidak terduga (contoh klasiknya adalah kisah detektif bertema locked room mystery dan impossible crime, saat tindak kriminal yang kelihatannya mustahil dilakukan manusia biasa, ternyata solusinya masuk akal juga).

4. Deus ex machina adalah solusi di luar pemahaman, kemampuan, serta pilihan yang dimiliki tokoh dalam cerita. Solusi tersebut datang dari hal yang pengaruhnya kecil (atau tidak ada pengaruhnya sama sekali) dalam cerita, atau intervensi yang peluangnya kecil  dari alam atau karma (misal, tiba-tiba ada meteor, ada gempa bumi, tiba-tiba penjahatnya kena serangan jantung, dsb).

Eh, meskipun deus ex machina sering dianggap buruk, sebenarnya di tangan penulis yang ahli, hal yang mendadak ini bisa jadi solusi yang memuaskan lho. Tapi tujuanmu bukan bikin pembaca puas, 'kan, Rosalinda?

[Rosalinda has left the machine.]

Lupakan Rosalinda. Mari kita ke tipe ass pull yang kedua.


B. Diabolus ex Machina

Iblis penentang deus ex machina (devil from the machine), yakni pengenalan suatu kejadian, tokoh, kemampuan, atau benda yang didesain secara mendadak untuk memperburuk keadaan protagonis, memperbaiki kondisi penjahat, atau justru memperburuk keduanya.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menilai suatu hal sebagai diabolus ex machina:

1. Diabolus ex machina adalah suatu hal yang digunakan tanpa alasan kecuali untuk memperpanjang durasi cerita (soalnya kalau penjahatnya kalah, ceritanya selesai). Sama seperti deus, diabolus juga terjadi hanya jika hal itu di luar konteks cerita.

2. Sama seperti deus ex machina, diabolus tidak harus selalu terjadi di akhir cerita. Bisa saja di tengah-tengah tiba-tiba pemilik kekuatan mata gak sengaja mengontrol ceweknya buat melakukan pembantaian massal orang-orang yang tadinya mau membelanya (Ada yang tahu ini adegan di anime apa?).

3. Terakhir, meskipun diabolus ex machina sering bikin orang ngamuk kalau dipakai sebagai downer/bad/tragic ending, hal ini juga bisa jadi bagus di tangan yang terampil.

Pengarang yang suka ending tragis biasanya sering menyelipkan setan dari mesin ini ke ceritanya, enggak peduli meskipun akhirnya enggak nyambung. Cowok dan cewek yang di akhir udah ketemu, lalu pas mau ciuman di hari pernikahannya, tiba-tiba ketabrak truk tronton, terus tamat.

"Emang kenapa? Tujuan mengarang itu biar bikin pembaca baper, 'kan?"

Eh, Rosalinda balik lagi. Iyap, betul sekali. Apalagi jika kebaperan itu sampai membuat pembaca gereget pengen nonjok authornya. But who cares? After all, True Art Is Angsty.


Sumber:

How NOT to Write a Novel (Howard Mittelmark & Sandra Newman)

https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/AssPull

https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/DeusExMachina

https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/DiabolusExMachina

https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/TrueArtIsAngsty

https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/TrueArtIsIncomprehensible

http://www.morefamousquotes.com/topics/deus-ex-hr-quotes/



The Absurd Art of WritingWhere stories live. Discover now