Part 7

26.5K 3.8K 1.1K
                                    

Cause you know it's been a long time coming
Don't ya let me fall
When your lips undress me, hooked on your tongue
Ooh. Love, your kiss is deadly, don't stop.

TAEYONG duduk di atas kasur dengan mata yang sibuk memandangi ponsel. Ia dan Jaehyun bermalam di motel yang letaknya tidak jauh dari Pantai; tempat dimana ia dan teman-teman nya berkumpul tadi. Tubuh Taeyong hanya di balut kemeja santai bercorak, ia tidak mengenakan celana karena kain itu akan di gunakan besok untuk bekerja. Taeyong tidak bisa membiarkan celana nya kusut.

"Air hangatnya berfungsi dengan baik," ujar Jaehyun, ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pada pinggang. Seharian ini Jaehyun berkeringat, ia memilih untuk mandi tengah malam daripada harus tidur dengan tubuh yang kotor akibat keringat dan debu.

Jika berkeringat karena melakukan aktifitas ranjang bersama Taeyong, itu tidak masalah tentunya.

"Mhm, haruskah aku mandi?" menaruh ponsel pada nakas di sebelah kasur, pandangan Taeyong beralih pada Jaehyun yang kini menatapnya dengan intens, "ada apa?" tanya Taeyong penasaran.

"Tidak. Hanya saja kau selalu terlihat begitu seksi di mataku." gumam Jaehyun pelan, ia duduk di atas kasur dengan handuk yang masih melilit pada pinggang. Matanya fokus menatap dada putih Taeyong yang terlihat jelas karena dua kancing kemeja milik lelaki cantik itu terbuka.

Sebelah sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum miring. "Aku tidak berniat untuk menggodamu, Jaehyun."

"Ya tapi tetap saja aku tergoda, Noona."

"Ya, terus panggil aku dengan sebutan itu. Aku mulai bosan mendengarnya." ujar Taeyong malas; ia memberingsut mendekati Jaehyun. Duduk di hadapan si lelaki tampan dengan bibir yang mengerucut.

Jaehyun tertawa. "Mulai bosan atau mulai menyukainya, hm? Noona?"

Demi Tuhan, jika bukan Jaehyun yang memanggil Taeyong dengan sebutan itu pasti Taeyong sudah mengamuk! Tapi kenapa ia tidak bisa melakukan apapun saat Jaehyun memanggilnya Noona? Suara lelaki tampan itu terlalu indah, seolah menghipnotis Taeyong secara perlahan.

Oke, Taeyong mulai menyukainya sekarang. Walaupun pada kenyataan, ia adalah seorang laki-laki tulen.

Jemari Jaehyun menyentuh pipi Taeyong; membelainya lembut sebelum mendekatkan wajah secara perlahan. Mengecup bibir Taeyong dengan gerakan ragu-ragu, menggoda si lelaki cantik yang kini sudah memejamkan mata.

"Jaehyun,"

"Ya Noona?"

Kelopak mata Taeyong terbuka; menatap Jaehyun dengan sendu. Ia teringat akan kata-kata Ten tentang hubungannya bersama Jaehyun. Haruskah Taeyong membicarakan hal ini? Tidak bisa di pungkiri bahwa di dalam lubuk hati yang terdalam, Taeyong juga ingin memiliki Jaehyun, tidak hanya menjadi teman tidur seperti sekarang.

Perasaan yang semula tidak ada di dalam hati Taeyonh perlahan mulai tumbuh; mengambil alih pikiran serta hati. Taeyong ingin menjadi egois untuk sekali saja, ia menginginkan Jaehyun. Memiliki hubungan bersama lelaki tampan itu mungkin akan sangat menarik.

"Aku.. Mhm.. Apakah hubungan kita hanya sebatas teman sampai detik ini?" kalimat itu akhirnya keluar dari bibir Taeyong; matanya menatap lurus pada iris cokelat Jaehyun yang kini terlihat lebih redup dari sebelumnya.

Señor(ita)《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now