[3]:Tak Semua Orang Menyukai Sakura:

3.9K 426 87
                                    

NOVEL INI TIDAK DITULIS UNTUK DIKOMERSILKAN (DIJUAL) KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH

Fuze dapat dibaca gratis dan hanya dipublikasikan di Wattpad

***

"Sasuke-kun! Apa kau sudah mengerjakan PR? Bisa kau ajari aku di nomor ini?" Pagi hari Sasuke yang semula tenang, mendadak berubah. Burung-burung yang ia lihat sedang bercengkrama di sekitar kayu jendela kelas yang ia sengaja buka, spontan berterbangan ketika Sakura datang.

"Kau sedang apa?" tanya Sasuke sambil memegangi dadanya. Sebenarnya, ia cukup kaget akan kehadiran Sakura tetapi inilah Uchiha Sasuke yang dikenal bermuka batu. Tampilan luarnya memang tak menunjukan ia sedang terkejut namun, dadanya kini berdegup kencang. Menerima hasil dari reaksi kejutnya.

Sakura hanya memandang Sasuke tak bersalah. Tangan kirinya masih bersiaga dengan sebuah pulpen dan tangan kanannya masih memegang buku tugasnya.

"Aku ingin kau mengajariku tugas di nomor ini." Pulpen Sakura menunjuk sebuah soal yang tertera pada buku tugasnya. "Kau itu sangat pintar di semua mata pelajaran. Kau pasti bisa membantuku, jadi kemarin malam aku sedikit bingung pada bagian--"

"Abaikan saja dia, Sasuke-kun," ucap Ino yang duduk tepat di belakang Sasuke. "Sakura sudah menguasai materi tersebut. Dia hanya aja beralasan agar bisa mendekatimu."

"Oh, sebaiknya kau juga pindah dari tempat dudukmu," balas Sakura kepada Ino. "Karena orang dengan satu mata yang sengaja ditutupi kurasa tidak baik bila memilih tempat duduk di belakang. Apa yang kau bisa lihat dari papan tulis di sana?"

Ino mengepalkan tinjunya untuk Sakura. "Ini yang dinamakan fashion. Memangnya aku seperti kau yang tidak dapat mengatur bentuk rambutmu sehingga itu membuat jidat lebarmu semakin terlihat lebar?"

Sebelum masuk akademi, gaya rambut Sakura dan Ino hampir mirip. Mereka berdua sama-sama memilih rambut pendek di atas bahu. Hanya saja Ino lebih sering mengenakan variasi jepit pada rambutnya sedangkan, Sakura hanya mengenakan bandana.

Namun, setelah bertahun-tahun mereka belajar di akademi ninja, mereka masing-masing memilih gaya rambut yang berbeda walaupun kedua rambut mereka telah sama-sama panjang mencapai punggung. Sakura tetap mempertahakan bandananya dengan rambut yang ia urai sementara Ino, lebih menyukai mengikat satu rambutnya dengan aksen poni setengah yang memanjang.

Poni Ino bagaikan ciri khas tersendiri baginya. Selain unik, poninya ini tentu seperti apa yang dijelaskan oleh Sakura. Menutupi seluruh mata sebelah kanan Ino sampai menuju dagu.

Sasuke yang merasa terganggu seketika angkat kaki dan beranjak pergi memilih tempat duduk yang lain. Dan spontan saja ia memilih tempat di depan Uzumaki Naruto.

"Hei, siapa yang menyuruhmu duduk di sini?" desis Naruto. "Pergilah dari sini! Rambutmu membuat pandanganku terganggu!"

Sasuke menghela napas panjang sebelum akhirnya kembali beranjak pergi. "Terserahlah!" gumamnya pasrah. Ia pun duduk di kursi yang letaknya paling belakang dan memojok. Di sebelahnya ada Shikamaru yang tengah tertidur sambil mendengkur pelan. Sasuke pikir, ini mungkin tempat paling aman.

"Haruno Sakura, dengarkan aku baik-baik." Panggilan Ino mengalihkan tatapannya dari segala pergerakan yang dilakukan Sasuke. "Caramu mendekati Sasuke sungguh tidak menarik. Kau tidak menyadari betapa ekspresi Sasuke saat kau ada di dekatnya?"

Sakura mendengus geli. Ia menutup buku tugasnya dan memasukan pulpen yang sedari tadi ia bawa, ke dalam saku bajunya. "Itu ekspresi gugup karena dia berhadapan dengan seorang Sakura."

FuzeWhere stories live. Discover now