[16]:Kalah:

656 117 19
                                    

NOVEL INI TIDAK DITULIS UNTUK DIKOMERSILKAN (DIJUAL) KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH

Fuze dapat dibaca gratis dan hanya dipublikasikan di Wattpad

***

Semuanya tampak indah di akhir perang ini. Matahari yang terbit, tidak ada lagi langit merah menyeramkan dan juga tidak ada lagi Uchiha Madara. Leluhur Sasuke yang gila akan kekuasaan pada dunia. Teman-temannya terduduk lemah di tempat masing-masing. memberi istirahat pada tubuh mereka yang selama berhari-hari resah tanpa jeda. 

Akan tetapi, ninja medis tidak boleh ikut bersantai meski perang telah usai. Ada banyak korban jiwa dan juga beberapa ninja harus ditangani lukanya. Sakura tentu tidak tinggal diam. Dengan sisa tenaga serta tekad kuat yang ia punya, akhirnya ia meninggalkan teman-temannya untuk menolong beberapa ninja lain yang terlihat tidak berdaya.

"Sakura, aku membutuhkan bantuanmu! Di sini, pasien ini tampaknya terluka parah di mata," rujuk seorang rekan ninja medisnya yang langsung saja menyeret Sakura tanpa sungkan.

Sungguh, Sakura bahkan belum sempat berpamitan pada ninja dari Sunagakure yang baru saja ia obati luka sayatan di perutnya itu. Namun, ini adalah jalan ninja Sakura. Seperti yang Naruto katakan bahwa tidak boleh berhenti dan ragu pada jalan ninjamu. Jadi meski Sakura ingin sekali tertidur saat ini, Sakura tidak akan berlari pulang dan tidur di kasurnya. Ia tidak akan mundur.

"Serahkan padaku," tutur Sakura seraya mengeluarkan chakra penyembuhan dari kedua tangannya. Dengan hati-hati, Sakura menyembuhkan luka-luka yang ada pada mata ninja tersebut. Ninja itu mengerang kesakitan, merasakan panas di mata kirinya.

"Astaga, aku rasa ia akan buta," bisik ninja medis lain.

Sakura mengabaikan bisikan itu dan fokus mengalirkan chakra-nya hingga perlahan-lahan, darah serta luka yang berada di area mata ninja tersebut tertutup. "Sepertinya kita juga harus melakukan operasi," usul Sakura. "Aku akan ambil perlengkapan operasi dahulu."

"Baik," balas rekan medisnya yang lain. Rekan Sakura itu dengan cekatan menggantikan Sakura mengalirkan chakra untuk menyembuhkan luka.

Dengan tergesa-gesa, Sakura keluar dari ruangan pengobatan lalu berlari menuju ruangan tempat Shizune menyimpan peralatan operasi. Ia terlalu terburu-buru, sampai tidak menyadari bahwa ia baru saja melewati Uchiha Sasuke yang tengah terduduk di sebuah kursi dengan keadaan lengan kiri tidak bertangan. 

Setelah perang usai, Naruto dan Sasuke kembali bertarung untuk menyelesaikan pertarungan mereka. Menentukan siapakah yang terkuat. Sakura tidak henti-hentinya menyumpahi kedua temannya tersebut bodoh karena melakukan pertarungan sampai membuat masing-masing kehilangan tangan mereka. Sasuke kehilangan tangan kirinya, sementara Naruto tangan kanannya. 

"Memangnya kalian ini anak tiga belas tahun yang tengah berlomba-lomba menjadi paling kuat?! Pikirkan! Kalian seharusnya lebih dewasa, dan seharusnya tidak memperdulikan perlombaan bodoh yang menentukan siapa yang terkuat! Lihat tangan kalian sekarang!" Omelan Sakura itu masih teringat segar bagi Sasuke. Tentu saja baik Naruto atau pun Sasuke tidak ada yang bisa membalas omelan Sakura. 

 

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
FuzeDove le storie prendono vita. Scoprilo ora