[19]:Berserah:

453 50 6
                                    

NOVEL INI TIDAK DITULIS UNTUK DIKOMERSILKAN (DIJUAL) KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH

Fuze dapat dibaca gratis dan hanya dipublikasikan di Wattpad

***

Penjara desa Konoha dikenal dengan penjagaannya yang sangat ketat. Para penjaga penjara pun adalah shinobi terlatih dikarenakan terdapat banyak penjahat kelas kakap yang berada di dalam penjara ini. Salah satu penjahat kelas kakap tersebut yaitu Uchiha Sasuke. 

"Selamat sore, Nona-Nona," sapa seorang ninja penjaga penjara kepada Sakura dan Ino yang tampak kebingungan di depan penjara desa Konoha. "Ada yang bisa dibantu?" tanyanya lanjut, tampak heran ada dua orang gadis cantik berkunjung ke penjara. Biasanya, tamu penjara hanyalah para ninja laki-laki dengan muka menakutkan.

"Kami mau membesuk. Maksudku, temanku ingin membesuk kekasihnya," ucap Ino mendahului. Sakura pun hanya tersenyum canggung. "Sepertinya baru beberapa hari ia di sini. Namanya Uchiha Sasuke."

"Oh." Penjaga tersebut tampak terkejut, namun masih tetap menjaga ekspresinya. "Itu butuh izin khusus. Tuan Uchiha Sasuke diberikan penjagaan lebih. Mohon maaf, tetapi Nona harus mengajukan izin dan kembali lagi."

"Wah, tidak apa-apa. Terima kasih atas informasinya. Kalau begitu, kami permisi dahulu," pamit Sakura sembari menutup mulut Ino yang tampak sudah ingin menyelanya. Sang penjaga penjara pun hanya menunduk maklum ketika kedua gadis tersebut pergi meninggalkan gerbang utama penjara desa Konoha.

"Kau benar-benar... dasar!" protes Ino setelah tangan Sakura terlepas dari mulutnya. "Ya sudah, kalau begitu kita akan membuat izin untuk menjenguk Sasuke."

"Izin untuk apa?" Tiba-tiba saja suara seorang pria menimpali pembicaraan kedua gadis tersebut. Pria itu adalah Kizashi Haruno--ayah dari Sakura. Kizashi merupakan seorang ninja lulusan genin. Tidak seperti sang putri yang sudah menjadi chunin, Kizashi tidak mendapatkan misi dan lebih sering berurusan dengan pemberkasan dan jauh dari misi lapangan.

"Ayah?" panggil Sakura bingung. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Oh, aku diminta untuk mengambil data tahanan terbaru untuk disampaikan kepada Hokage. Dan ada beberapa berkas yang harus aku sampaikan juga kepada pihak lapas," jawab Kizashi sembari memamerkan tumpukan berkas di tangan kanannya itu. "Hei, Sakura! Kau tahu tidak, yang akan menjadi Hokage selanjutnya adalah gurumu sendiri, Hakate Kakashi! Wah, aku masih tidak percaya, dahulu aku pernah menjamu Tuan Kakashi di rumah kita saat kau masih di akademi."

Kizashi berceloteh tanpa henti. Selama ia bercerita, tidak sedikit pun ia mengendurkan senyumannya. Benar-benar menggambarkan sosok Sakura yang ceria.

"Oh, Ino. Hampir saja aku melewatkanmu. Aku turut berduka cita atas kepergian ayahmu. Aku tahu kau pasti berat menghadapi hal ini. Tapi aku yakin, semuanya akan membaik, dan ayahmu akan selalu dikenang sebagai pahlawan perang dunia shinobi. Kau sudah lama tidak berkunjung ke rumah kami, berkunjunglah kapan-kapan."

"Terima kasih, Paman. Aku akan senang berkunjung ke kediaman Haruno," ujar Ino santun.

Kizashi menepuk kepalanya, merasa terlalu jauh bercerita. "Hei, apa yang kalian lakukan di sini? Aku sampai lupa bertanya kembali," ucap Kizashi mengembalikan obrolan utamanya.

"Eh--, kita baru saja hendak membesuk Sasuke tetapi sayangnya prosedurnya tidak semudah itu," jelas Ino. "Tenang saja, kita masih bisa membesuknya di lain hari. Benar begitu bukan, Sakura?"

Sakura mengangguk. "Iya, tidak apa-apa. Kita bisa datang lain hari. Oh, Ayah. Mau kubantu masuk ke dalam lapas?" tawar Sakura yang sudah merentangankan tangannya untuk mengambil alih berkas di tangan Kizashi.

"Tidak perlu." Kizashi menepis tangan Sakura yang hendak membantunya. Sakura sedikit kaget. Ia jarang sekali mendapatkan perlakuan seperti ini dari ayahnya. Sungguh, ayahnya sangat ceria, bahkan semarah apa pun ayahnya, Sakura masih tetap mendapatkan pelukan. "Aku tahu, kau dan Sasuke dahulu adalah rekan satu tim dengan guru Kakashi serta Naruto. Jika masih ingat bagaimana ikatan pertemananmu dengan Sasuke, seharusnya kau juga ingat kejahatannya kepada desa ini."

Tangan Sakura yang semula ingin meraih berkas yang ayahnya bawa pun kini terkulai lemas. Tidak pernah sekalipun Kizashi mencampuri urusan pertemanannya. Bahkan Kizashi tidak mempermasalahkan jika ia selama ini berteman dengan Naruto, ketika Naruto masihlah menjadi pembuat onar nomor satu di desa Konoha.

"Apa maksud Ayah?" Sakura menggeleng tidak terima.

"Aku tidak mengizinkanmu menemui Sasuke bahkan sampai menjalin pertemanan lagi dengannya. Ia penjahat! Ia teroris!" sentak Kizashi yang nyaris melempar berkas yang ia genggam erat. "Kita akan bicarakan ini di rumah, jika urusanmu sudah selesai, pulanglah."

"Maaf, Paman. Tapi menurutku Sasuke sudah tidak seperti dahulu, ia sudah banyak berubah. Bahkan menjalani masa hukuman 20 tahunnya dengan lapang dada," bela Ino. Sakura kembali menggeleng lemah, mengisyaratkan untuk tidak melanjutkan lagi. Tidak perlu Ino sampai membela seseorang yang bahkan belum tentu mau bertemu dengannya itu dihadapan Kizashi.

"Dengar, Anak-Anak. Aku memang bukanlah ninja yang pernah melawan musuh tingkat tinggi, tapi aku tidak naif seperti kalian." Kizashi hanya menepuk pundak Ino lalu berjalan pergi meninggalkan keduanya tanpa berpamitan dengan Sakura.

"Ayahku tidak seperti itu. Aku rasa itu bukan lagi ayahku," gumam Sakura.

Ino pun mengelus lembut pundak Sakura. "Sudahlah. Lambat laun, semua orang akan menerima Sasuke kembali. Kejahatan Sasuke tidak sebanding dengan pengorbanannya di perang dunia shinobi." Ino mencoba menguatkan sahabatnya itu.

Seluruh hal di dunia seakan menjauhkan Sakura dari Uchiha Sasuke. Apakah ini pertanda bahwa ia harus menyerah dengan cinta masa mudanya? Atau harus ia melawan dunia untuk bisa bersama Uchiha Sasuke?

***

Ternyata lebih enak update sedikit-sedikit tapi sering ya hm dibandingkan update lama tapi jumlah katanya... juga sama-sama sedikit HAHAHA. Semoga besok bisa update lagi. Gak sabar pengin tamat.

SPOILER CHAPTER SELANJUTNYA:

Kizashi berdiri dihadapan Kakashi, tanpa kenal sungkan atau pun takut. "Aku tahu kau adalah calon Hokage. Tapi aku datang kemari sebagai orangtua dari putri yang juga pernah kau asuh." Kakashi masih tidak bersuara, ia hanya menatap dalam Kizashi yang tengah mengatur napas beratnya. "Tolong jauhkan putriku dari Uchiha Sasuke. Aku tahu putriku sangat menyukainya. Bisakah kau menjauhkannya? Lebih dari sekadar berada di lapas? Bisakah kau pindahkan Uchiha Sasuke ke tempat yang tak pernah putriku datangi?"


FuzeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang