승연 .7 - bekal

1K 260 15
                                    

Seungyoun mengetuk-ketukkan bolpen ke dahi, mengerutkan kening membaca soal kimia dihadapannya. Rasanya susah sekali konsentrasi, rumus dikepala seolah menyampur, ia tidak bisa bedakan mana yang harus dimasukkan ke rumus atau tidak. MP3 sudah ia matikan sejak lama, ia ada di tempat sepi, dan ia masih tidak bisa konsentrasi.

Suara derik pintu besi membuat konsentrasinya buyar sepenuhnya. Seungyoun berdecak kesal, lantas mengumpat pelan. "Kenapa dengan dirimu." Seungyoun mendongak ketika mendengar suara Hangyul. Pemuda itu seperti biasa ditemani dengan sebotol susu pisang, yang berbeda adalah ia membawa tas kecil ditangan.

"Tumben kemari." lanjut Hangyul sembari berjongkok dihadapan Seungyoun. Dahinya berkerut melihat deretan angka di buku Seungyoun. "Pusing." gumamnya.

"Tidak ada yang menyuruhmu membacanya." desis Seungyoun. "Bel sudah bunyi?"

Hangyul mengangguk. Mengeluarkan sebuah kotak, sebungkus roti isi, dan dua botol susu pisang dari kantung yang dibawanya. Ia meletakkan roti isi dan sebuah botol susu dihadapan Seungyoun. "Temanmu protes, katanya dari bel masuk kau tidak ada. Takutnya kau mati atau gimana. Makan." ujar Hangyul.

"Kau makan saja, aku nanti, belum nafsu." ucap Seungyoun, kembali menaruh atensi pada buku matematikanya. Hangyul menghela napas, setelahnya mendorong kepala Seungyoun membuat yang lebih tua hampir terjungkal dan mendelik. "Kalau belum makan, kau tidak akan bisa mengerjakan ini. Memang tadi pagi kau sarapan?"

"Sush! Anak kecil mana tahu aku bisa mengerjakan ini atau tidak!" gerutu Seungyoun. "Lagian apa hubungannya dengan sarapan?!"

Hangyul memutar bola mata malas. "Tidak masuk sejak jam pertama, mengerjakan masih sampai nomor delapan belas. Kak Seungyoun itu jam segini pasti sudah sampai nomor empat puluh lima." Hangyul mengeluarkan sepasang sumpit dari kantung celana. "Itu tandanya kau belum sarapan." Ia menyodorkan sumpit itu pada Seungyoun.

"Aku tidak makan duㅡ"

"Bekalnya buatan ibuku."

"Tidak bilang daritadi!"

Hangyul mencebikkan bibir. Membiarkan Seungyoun melahap bekal makan siangnya. Toh, roti isi untuk mengganjal perut setelah mengayuh sepeda tidak buruk juga.

[•]

#7 Seungyoun tidak pernah membawa bekal dari rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#7 Seungyoun tidak pernah membawa bekal dari rumah

[•]

┏━━━━•❃°•°❀°•°❃•━━━━┓

✧*̥˚     author notes       *̥˚✧

┗━━━━•❃°•°❀°•°❃•━━━━┛

esa black hair.

yep, that's the caption bikos i mampus liat esa. tau deh entar liat straight ujun sama puple namdo aku kek gimana. capek ngegasin anak x1 yang keknya ga suka nameless x1 stan kalem

🌟& 🗨 주세요 💙

10 reasons why | seungyul [✅]Where stories live. Discover now