승연 - selesai

1.1K 201 38
                                    

Untuk Hangyul
Dari Seungyoun

Hai

Oke ini rasanya agak menggelikan, hei Hangyul, dasar egois, sialan, dan ah, aku banyak sekali mengumpat.

Harusnya sejak awal aku percaya, bahwa kau adalah Hangyul yang pertama kali benar-benar menyelamatiku malam itu. Harusnya aku tidak percaya omongan orang bahwa ada satu-dua bahkan mungkin lebih dari sepuluh pemuda bernama Hangyul di Korea. Harusnya aku percaya pada perasaanku saja. Percaya pada pemuda berseragam smp yang dengan mudahnya menanyakan soal matematika sebelas dikali sepuluh.

Harusnya aku sadar kenapa hari itu kau tidak masuk dan melewatkan beberapa hari mentoring, kenapa kau selalu menggenggam tanganku sebegitu eratnya setiap kita berjalan. Aku dengan egoisnya meyakinkan diri bahwa hal itu tidak berarti besar dan mengabaikan rasa nyamannya. Memang tidak baik mengemudi saat pikiran jenuh, tapi mungkin aku patut bersyukur malam itu aku bertemu denganmu. Ya, bintangnya memang indah. Kita akan melihatnya lagi nanti bersama ya...

Senbazuru yang kala itu kau ajarkan padaku. Aku masih melipatnya rapi, menulis nama Lee Hangyul didalamnya dan menggantungnya didalam lemari pakaian. Tidak sepertimu yang terang-terangan menggantung ratusan di langit-langit, rasanya aneh ketika mungkin ibuku melihatnya lantas membelikan ribuan pak origami.

Maaf aku menangis ketika membukanya satu persatu. Hei, tidakkah tanganmu pegal menulis sebegitu banyaknya nama Cho Seungyoun dan melipat serta menggantungnya tiap hari? Milikku baru puluhan, tapi rasanya tanganku sudah mau copot. Ah, kau pasti memiliki rasa yang kuat sehingga mampu membuat sebegitu banyaknya ya.

Apa aku terlambat apabila melanjutkan senbazuru itu sampai seribu? Atau membuat seribu yang baru? Membiarkan nama Cho Seungyoun dan Lee Hangyul berdampingan, begitu? Kedengarannya tidak buruk bukan?

Kau tidak pernah bilang padaku bahwa kau bisa bermain piano. Uh, betapa anehnya kan, aku tidak benar-benar mengenalmu sementara kau tahu begitu banyak tentang diriku. Tapi, kau terlihat senang ketika bermain piano, sungguh. Apa itu mengingatkamu pada Nam Dohyon? Atau padaku, kalau aku boleh berharap?

Kau benar-benar membuatku khawatir. Luka-luka seperti itu, tolong katakan padaku lain kali. Jangan seenaknya mengulik lukaku sementara kau menyimpan lukamu sendiri, itu tidak sopan. Lagipula, apa yang membuatmu melakukannya, Hangyul? Dasar anak nakal. Jangan lakukan itu lagi, mengerti?

Oh iya. Kotak bekalnya sudah kucuci dan siap kukembalikan secepatnya, asal tidak lupa. Jujur saja, itu bukan punya Dohyon kan, melainkan punyamu. Motifnya lucu, sama sepertimu.

Lain kali, kita harus jalan-jalan sore lagi. Cuaca bulan ini selalu baik, anginnya juga sejuk. Aku yang akan mengayuh kali ini, oke? Ah, juga, karena kita akan beda sekolah, mungkin kita perlu sering-sering bertukar pesan. Aku juga tidak akan keberatanㅡsama sekali, untuk diganggu dengan soal matematika.

Oh ya Hangyul, mengenai pernyataanmu.

Tidak terlambat kan untuk menjawab, maka, ya aku juga mencintaimu Hangyul. Aku sadar. Sepertinya ini semua sebuah omong kosong.

Ketika aku mengatakannya kau disana, lalu kau menghilang.

Aku sadar, kau bukannya tidak pandai matematika. Kau tidak bisa fokus karena keadaanmu yang kian memburuk dan aku menyadarinya.

Ketika Wooseok memberitahuku ia dapat kabar dari Sihoon saat kau kecelakaan, aku juga tahu alasan kau selalu menggenggam tanganku erat. Kau tidak mau hilang saat itu, tapi aku juga tidak mau kau melepas tanganku.

Ketika kau berada di pinggir kota untuk menyegarkan pikiran dari seluruh berita mengenai penyakitmu. Ketika aku melihat coretan diatas kertas senbazuru bertuliskan Hangyul sembuh menjadi Cho Seungyoun.

10 reasons why | seungyul [✅]Where stories live. Discover now