승연 .8 - sore

1K 252 17
                                    

Seungyoun mengayunkan kaki bosan. Ia sudah menunggi sekitar tiga puluh menit di halte namun bis tujuannya tidak kunjung datang. Kelas tiga baru pulang setelah kelas tambahan. Seungyoun menolak untuk berjalan pulang, dalihnya lelah karena pelajaran tambahan yang menguras cairan otak sampai kering untuk ujian besok. Tasnya pun berat, bisa membuatnya pendek karena bahu terus-terusan menyangga.

"Kak seungyoun!"

Sebuah sepeda mengerem didepan halte. Hangyul melambai dengan cengiran di wajah yang entah kenapa membuat Seungyoun turut tersenyum. Pemuda itu mengenakan baju semi kasual, Hangyul memang bukan tipe anak yang suka main setelah pulang sekolah tanpa ijin. "Baru pulang?"

"Daritadi sebenarnya. Cuma belum dapat bis." jujur Seungyoun.

"Biar kuantar pulang?" tawar Hangyul.

Seungyoun menaikkan alis. "Naik sepeda?" Hangyul mengagguk. "Kau kuat?" Hangyul mengerutkan dahi. Seungyoun terkekeh. Toh, apa salahnya diboncengkan pemuda ini. Hangyul itu kuat sekali, adu panco dengan Yuri pun dia menang telak. Seungyoun beranjak mendekati Hangyul dan sepeda birunya. Duduk dengan nyaman di tempat belakang sembari Hangyul membunyikan bel sepeda.

"Beneran mau hadap belakang?" Seungyoun itu aneh memang, makanya dia mengangguk iya-iya saja, malah kelihatan senang dengan posisinya yang membelakangi Hangyul. "Jatuh aku tidak tanggung jawab ya." titah Hangyul. Kaki mulai menaiki pedal, berat badan Seungyoun cukup besar, Hangyul perlu tenaga ekstra sepertinya.

Menyusuri jalan yang keduanya kenali sebagai jalan ke rumah Seungyoun dalam diam. Hangyul sibuk mengatur napas sementara Seungyoun menikmati angin sore yang menerpa wajahnya sembari memejamkan mata. "Ke toko, kutraktir eskrim." ucap Seungyoun. Hangyul tidak menjawab tapi Seungyoun rasa dia mengangguk. "Lelah?"

"Kau... berat." ungkap Hangyul. "Sebentar lagi sampai toko."

"Tumben. Kita gantian dari toko." Seungyoun masih ingin merasakan angin sore lebih lama.

Hangyul akhirnya mengerem didepan sebuah toko kecil. Menolak ikut masuk dan meminta Seungyoun pilihkan varian apa saja. Ia berkeringat banyak sekali, Seungyoun putuskan membelikan isotonik juga. Diberikannya isotonik tersebut bersamaan dengan eskrim pisang pada Hangyul yang duduk didepan toko. "Biasanya lari limabelas putaran nonstop juga kuat."

Hangyul terkekeh. "Baru bangun tidur."

"Lantas kenapa bersepeda?" tanya Seungyoun. Hangyul terdiam. "Entahlah mungkin sedang ingin." jawab Hangyul. "Bagaimana pelajarannya?"

"Susah. Rasanya aku tidak akan lulus." canda Seungyoun disertai kekehan Hangyul. "Pr mu? Sudah dikerjakan?"

Hangyul menggeleng. "Nanti malam. Tadi kan baru bangun tidur."

"Kau tidak boleh menunda-nunda pr." nasehat Seungyoun. "Tidak butuh bantuanku?"

"Mau coba kukerjakan sendiri. Kalau susah, tidak keberatan kukirimi pesan?" Seungyoun mengangguk. Baru menyadari bahwa ia dan Hangyul sangat jarang berkomunikasi lewat ponsel.

"Tentu." Keduanya terdiam, menikmati eskrim yang mulai sedikit leleh dan angin sejuk pukul setengah lima.

Seungyoun ingin rasa seperti ini bertahan lama.

[•]

#8 Bersepeda adalah hal yang sama sama keduanya sukai nomor dua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#8 Bersepeda adalah hal yang sama sama keduanya sukai nomor dua

[•]

┏━━━━•❃°•°❀°•°❃•━━━━┓

✧*̥˚     author notes       *̥˚✧

┗━━━━•❃°•°❀°•°❃•━━━━┛

Teasernya ujun manis sekali aku tyda kuat ㅜ----ㅜ Ga kerasa besok tinggal namdo, cepet banget ㅠㅠ beberapa hari lagi X1 debut UWUUU

bTW, HANGYUL MANIS BANGET UPDATE TWITTER AMA KAK UWU SAMA ESA ㅠㅠ anak-anak pada update juga di twitter sama fancafe :"D sumpah ya, banyak banget asupan dari X1 jadi sayang uwu ♡♡♡

Makasi buat semua 🌟&🗨, love youuu 💙💙💙

10 reasons why | seungyul [✅]Where stories live. Discover now