³ FROLIC

301 55 55
                                    

ada hoseok di mana-mana. di sel otak bagian kanan, kiri, tengah, depan, belakang; hampir keseluruhan otak olive dikudeta. bahkan dalam lensa mata, kemudian panjang; menjalar sampai urat nadi leher, tersalur lewat pembuluh darah hingga mencapai jantung. hoseok selalu ada. hoseok tidak bisa diam, dia menari. menari-nari dalam jantung olive. secara otomatis membuat olive tersentuh dan gila saat memikirkannya

gila, gila, gila

ada hoseok juga di sini. tepat di sampingnya. sama-sama berbaring dengan posisi tengkurap di atas karpet biru laut yang bulu-bulunya halus. sama-sama menonton film paling favorit milik olive.

"kau tidak bosan? kita sudah menonton film ini sekitar..." hoseok menjeda, menghitung dengan jarinya berapa kemungkinan waktu mereka menonton film bertajuk the meg, "sekitar empat kali, oliveku sayang."

olive tetap diam dan fokus pada filmnya. olive memang suka (atau sebut saja cinta mati) pada semua hal yang menyangkut air, makhluk di dalamnya, laut, dan apa pun itu. hoseok sempat meragukan perasaan olive padanya. takutnya cinta olive terhadap hal itu melebihi cintanya pada hoseok. dasar anak muda. tapi, ya, mau bagaimana lagi?

"jadi kau bosan menemaniku menonton?" olive bertanya menggunakan nada setengah aegyo. lantas dia menatap hoseok dengan puppy eyes dan bibir mengerucut. "kalau begitu kau pulang saja, biar aku menonton sendiri."

itu senjata paling ampuh buat mengalahkan hoseokㅡkalah telak.

"aku 'kan hanya bertanya. lagipula aku tidak bosan. kalau kau senang, aku juga senang, hehe."

kalian pernah lihat cengiran kuda? tentu saja hoseok tidak mirip dengan kuda. hanya bertanya. tapi, jungkook selaku teman satu kelas olive selalu meledeknya, jungkook bilang, olive tengah berpacaran dengan seekor kuda yang berkedok cosplay manusia. teman sialan!

walau begitu, hoseok itu manis, tahu.

hoseok selalu terkejut ketika menonton. sebab ada jumpscare di mana saat itu seekor hiu megalodon muncul tak tahu-tahu dan tanpa diundang. sesekali hoseok memejam matanya kuat-kuat karena takut manusia di layar sana jadi korban kelaparan hiu raksasa.

"untuk apa menutup mata, hoseokie? katamu kita sudah menontonnya empat kali. seharusnya kau sudah hafal betul dengan adegan-adegan di situ." olive tertawa kecil, lucu sekali. "dan juga, ini bukan film horor. tidak ada yang menyeramkan."

hoseok jadi salah tingkah, karena ternyata dia diperhatikan sedari tadi. hoseok hanya mengusap tengkuknya sendiri dan sedikit tersenyum kikuk.

"oh, iya, seok! kau masih ingat rowy?"

hoseok tampak berpikir, kemudian menjawab, "rowy? ikan cupangmu yang merah?"

"bukan, seok. yang merah itu namanya mowy. kalau rowy warnanya biru."

tampak hoseok mengangguk-angguk, mengiyakan saja supaya cepat. "memangnya rowy kenapa?"

olive terlihat sangat antusias untuk bercerita. air mukanya selalu sumringah jika itu mengenai peliharaannya.

"siripnya sudah tumbuh sekitar dua senti, seok! dia semakin pandai berenang, aku bangga padanya."

hoseok menghela napas, "kalau diberi dua pilihan, kau lebih pilih membuang semua ikan cupangmu atau membuangku?"

"memang siapa pula yang akan memberi pilihan bodoh seperti itu kepadaku?"

oke, salah lagi.

hoseok salah bertanya. dia lupa kalau olive punya garis keturunan sarkasme. tak sepatutnya hoseok melawan. tapi tidak. olive tidak jahat, dia hanya terlalu realistis dan memakai logikanya dengan sangat baik.

"baiklah. bagaimana kalau cupang di lehermu?"

butuh beberapa detik, sampai sebuah pukulan menghujani lengan hoseok.

"ya tuhan, sejak kapan kau punya otak cabul, hoseok?!"

setelahnya hoseok minta ampun dan tertawa-tawa. kemudian menikmati film sambil sesekali memandang olive yang sudah seperti lobster siap santap. atau mungkin hoseok akan membelikannya es krim cokelat, saking gemasnya.

monchéri [on hold]Onde histórias criam vida. Descubra agora