⁶ TIFFIN

221 29 19
                                    

"sudah di sini rupanya, ya. tahu tidak? aku seperti siput yang kehilangan cangkangnya saat tidak menemukan dirimu di kelas."

siapa lagi yang suka mendramatisir hal kecil seperti tadi selain jung hoseok? ayo sebutkan siapa lagi!

tapi jujur saja, itulah yang membuat hoseok terkenal dengan bright personality dan pemuda yang penuh humor. olive saja sampai jatuh padanya.

olive mendecih sebal (tentu hanya pura-pura) dan itu terkesan menggemaskan bagi pemuda yang kini sudah terduduk di hadapannya. sambil mengajak sujeo dalam genggamannya bermain di atas mangkuk sup kacang merah yang hambar, olive berujar, "kau ini! sebegitu takut kehilangan aku, ya? hm?"

"ya! tentu saja, sayangku, ya ampun!"

olive sangat ingin menyalurkan rasa terimakasih pada bulan-bulan yang memerangi ruang antara mereka. terimakasih desember, januari dan teman-temannya. berkat kalian semua, hoseok semakin liar dan senang sekali pamer perihal ikatan mereka tanpa segan lagi.

"aish, yang benar saja!" juga perasaan semacam ini, yang seperti kebanyakan orang bilang 'ada kupu-kupu di perutku'. terkadang olive masih belum terbiasa mendengar tutur kata impulsif dari bibir hoseok yang membuat debar jantungnya menggelora pun pipinya yang bersemu sewarna ceri.

bohong jika hoseok bilang dia tidak melihat potret roman gadis itu yang sedang mekar merah muda. hoseok selalu tahu, karena hoseok sangat senang memerhatikannya.

selagi olive menyambung acara makan siangnya, hoseok hanya menyesap susu kaleng yang sejak tadi sudah dibawa. kantin selalu penuh nan ramai pada jam istirahat makan siang. mungkin anak-anak memang nyalar bertandang, kadang sampai-sampai tidak ada ruang tersisa. tak tereksepsi satu entitas penggoda ulung yang sama-sama mengenyam keramaian di tempat itu bersama nampan makanan yang dia pegang erat.

"oho! lihat siapa yang aku temui di sini!"

andai kantin tidak seramai ini, rungu kalian bisa menangkap suara napas hoseok yang disentak kasar sebab jengkel bukan main.

"aku boleh bergabung, 'kan?" bahkan tanpa menunggu balasan izin dari yang diajak bicara, orang itu dengan seenak jidatnya sudah terlebih dulu duduk di samping olive. okay, persentase kejengkelan hoseok padanya sudah membumbung tinggi menjadi 100%.

"kalian kaku sekali. sedang kencan apa berbisnis, heh?"

"olive, kau sudah selesai? kalau sudah kita pergi saㅡ"

"hei, hei, hei! apa sopan meninggalkan orang yang baru saja mengajakmu bicara? menyebalkan sekali!"

sementara olive cuma melegakan kerongkongan seolah hal itu bisa sedikit meminimalisir ketegangan di depan muka. ow, ayolah! gadis itu tidak mau apa-apa lagi, sekadar damai di jam makan siang yang padat minta ampun, apa tidak bisa?

dua mata olive berdenyar gelisah, mengirim pesan tersirat untuk sang pujaan hati; cukup diam dan jangan cari masalah.

dan pemuda songong di sampingnya itu, cukup tenang dalam proses mengunyah-menelan-mengolah hidangan makan dalam tubuhnya. mungkin kim taehyung agak prominenㅡatau mungkin memangㅡdengan bola mata elangnya yang mahir menghunus hati para gadis di luaran sana. termasuk juga kerlingan nakal sarat ketidaksukaan yang implisit, seakan mau menelenjangi hoseok saat itu pula.

"how's day, jung hoseok?"

satu kalimat tanya dan itu sukses membuat hoseok berpaling muka dari kim taehyung.

"terlalu banyak basa-basi. maumu apa, huh?"

kekeh menyebalkan itu meluncur dari bibir kotaknya. taehyung memang pantas dengan gelarnya: sang penggoda ulung.

"hei, manis. kenapa mau, sih, dengan laki-laki galak seperti hoseok ini?" dalam tinjauan hoseok sejauh ini, kim taehyung adalah salah satu dari eksistensi laknat bagai mimpi buruk di siang bolong. salah satu dari banyak ihwal yang tidak ingin hoseok temui dalam periode hidupnya. entah kesalahan apa yang sebenarnya telah terjadi di dalam otak orang itu, hoseok tidak peduli. hoseok tetap tidak suka.

dirasa tahu bahwa tidak akan ada balasan ramah-tamah dari dua manusia di dekatnya, taehyung si tampan kembali membuka suara, "aku cuma ingin bertemu sobat karibku, sebelum dia terbang meninggalkan negaranya, hahaha."

perasaan macam apa ini?

ada sesuatu. mengusik, tidak nyaman, mengganjal hati. hoseok merasakan aliran ketegangan yang berbumbu cemas mengaliri relung dada. apalagi tatkala melihat sesendok sup yang mendadak stagnan tergantung di depan belah bibir olive. gadis yang malang, apa yang harus aku lakukan?

"baiklah. aku selesai."

selesai setelah menghancurkan ketenangan orang lain, huh? hoseok kehilangan rangkaian kata-kata dari kepalanya. bisa-bisanya sekotak senyum itu terbit begitu apik setelah taehyung berhasil membuat hoseok kelimpungan. dan tanpa rasa yang begitu berarti, taehyung bersiap untuk beranjak.

"hoi, jung hoseok! bawakan juga oleh-oleh buatku, ya! paipai!"

olive menyentak sendok ke atas meja, melegakan kerongkongan (lagi), kemudian beralih memfokuskan atensi pada si pemilik senyum sehangat matahari di depannya itu.

"oke, sepertinya ada yang berhutang penjelasan padaku. bukan begitu, jung hoseok-ku sayang?"









happy birthday my lovely
sunshine a.k.a jung hoseok!

i kno, it's kinda late, very very
very late. ehe. yg penting
msh februari:v

have a good day, everyone!
xoxo

monchéri [on hold]Where stories live. Discover now