⁴ CRIMSON

264 42 14
                                    

"hoseok, pelan-pelan!"

hoseok itu kadang keras kepala dan bertindak sesuai keinginannya sendiri. makanya olive sebal saat hoseok tidak mendengarnya tadi. hoseok malah terus menambah kecepatannya.

"h-hei! aku lelah... istirahat sebentar saja, kumohon," olive terus mengeluh kelelahan dan pegal-pegal. ia jauh tertinggal di belakang sedangkan kekasihnya sudah hampir mencapai petigaan jalan.

terlihat hoseok memutarbalikkan arah sepedanya dan menghampiri olive yang terduduk lemas di trotoar. lihat gadis nakal itu. duduk sesuka hati di mana saja, tak peduli lagi dengan rok sekolah yang baru dipakai tadi pagi. tapi itu salah hoseok, karena dia yang mengajak bersepeda bersama senja sepulang sekolah di hari senin. salahkan hoseok, titik.

"kau tambah menggemaskan kalau memelas seperti tadi, haha."

hoseok masih setia di atas sepedanya sambil tersenyum meneliti wajah olive yang berhias peluh. memangnya kalau punya kekasih selalu seperti itu, ya? kadang hoseok bingung, kenapa ia merasa berlebihan seakan terlalu memuja atau terpesona. tapi olive memang sepantas itu untuk dipuja.

olive hampir-hampir berbaring di atas trotoar jika saja hoseok tidak sigap turun dan menahannya. hoseok membiarkan olive menaruh beban kepalanya pada bahunya. olive sangat lelah, irama jantungnya melebihi kerasnya musik edm di bar manapun. dan saat itu juga hoseok mendadak jadi pucat pasi.

"maaf, ya. mau kubelikan minum?"

niatnya hoseok ingin bangkit, namun olive menahan. mereka benar-benar terlihat sedang melakukan shooting video klip lagu cinta di pinggir jalan. ditambah angin yang menerbangkan anak-anak rambut olive yang selegam kopi espresso. juga nyenyat di atas udara mereka yang seketika melesak.

hoseok menaikkan tangan kirinya untuk mengusap kepala gadisnya. berulang dengan tempo yang konstan, tanpa ada stagnan ataupun tekanan.

"aku tidak butuh minum. bahumu saja sudah cukup."

memang gadis yang ekstra. hoseok sampai bingung mau jawab apa. sepertinya hoseok sedang berada dalam fase; tenggelamkan aku ke palung mariana, saking tersipu malu.

"tapi 'kan bahuku tidak bisa menghasilkan air minum. kalau air keringat mungkin iya."

well, hal itu sedikit menjijikkan jika didengar orang awam. namun olive tetap saja menempel. keringat hoseok baginya adalah seharum bunga kertas di halaman rumahnya.

beberapa pejalan kaki yang lewat di seberang sana terlihat memerhatikan kedua manusia itu. kelihatan aneh sepertinya, saat kau melihat sepasang anak sekolah yang masih berseragam, duduk menepi di trotoar sembari mengipasi diri mereka.

saat itu senja, benar-benar senja yang merah. semerah dua hati di tepi jalan yang dingin. semerah rona pipi makhluk yang sedang terbang bersama kupu-kupu. semerah mata sehabis sedu-sedan bersama tangis kebahagiaan. dan pula semerah belah bibir hoseok yang tahu-tahu mulai bersenandung lucu.

you're my honey bunch

sugar plum

pumpi-umpi-umpkin

you're my sweety pie

you're my cuppycake

gumdrops

snookum snookum

you're, the apple of my eye

and i love you so

and i want you to know

that you'll always be right here

and i love to sing

sweet songs for you

because, you, are, so, dear!

mereka berdua tertawa. tingkah menggemaskan hoseok membuat mereka tertawa. olive sampai geleng-geleng kepala, sebab tidak ada lagu lain yang bisa hoseok nyanyikan sampai habis kecuali cuppycake song tadi.

"suaramu merdu, seok. tapi sayang hanya bisa menyanyi satu lagu."

hoseok tertawa lagi, manis sekali. olive dan hoseok masih setia di tempat. sudah terlanjur nyaman berbalut sejuk hawa sore hari.

sampai olive tiba-tiba saja berkata, "bukannya besok kau ada kuis matematika, ya, seok?"

halo.
aku gak tau
ini nulis apaan:/

monchéri [on hold]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin