⁵ ATHENAEUM

239 32 22
                                    

apik. eksentrik. menarik.

mata hitam olive adalah semestanya. walau seringkali gadis itu melayangkan protes; kenapa matanya tak secantik mata yang lain. mata hazel, mata safir kuning, mata coklat tua, apapun. apapun itu selain hitam yang terlampau legam.

namun, sekali lagi, mata olive adalah semestanya hoseok. berbagai macam galaksi bisa ia rekam di sana. andromeda? bima sakti? bahkan jauh lebih menawan dari itu semua. olive adalah perwujudan mahakarya terbaik, serta matanya sebagai peranti menjabarkan perihal dirinya yang murni.

beruntungnya hoseok hari ini. di sela-sela harum kertas kuno, di antara deretan rak-rak tinggi, di tengah sisipan sebuah surat dalam buku tua, hoseok kembali menemukan semestanya. kedua pasang mata itu tanpa sengaja bertubrukan di antara buku-buku tebal. tanpa disadari pula, keduanya mendadak termangu. dunia mereka berhenti sebentar hanya untuk menatap masing-masing semestanya. itu mungkin bertahan lama kalau saja olive tidak segera menegakkan punggungnya. disusul oleh senyum hoseok yang terlipat malu-malu.

"sudah ketemu dengan apa yang dicari, nona?"

tangan kanan olive memamerkan buku di genggamannya. sambil membiarkan rona pipinya semakin bersemu tatkala hoseok semakin berjalan mendekat.

"elephant always remember? kukira nona manis ini sedang mencari buku-buku drama yang meromantisasikan segala hal," hoseok memang bergurau, tapi buku agatha christie itu berhasil mencium lengan atas hoseok dalam satu ayunan keras.

"aduh! aku tidak tahu kenapa para gadis manis selalu galak begini."

"mulutmu, seok-ie. mau tercium buku yang lebih tebal?"

"untuk apa buku tebal kalau bibirmu saja sudah cukup baik untukku?"

gerakan alis itu, senyuman nakalnya, mata yang memicing untuk menggoda kekasihnya. hoseok memang tahu persis bagaimana cara agar mendapat pukulan kedua (bahkan itu lebih keras dan bertubi-tubi).

perpustakaan tua ini tidak pernah ramai didatangi. kendati telah menginjak hari libur atau tanggal merah, pengunjungnya hanya sebatas hitungan jari. bersyukurlah atas hal itu, seok, kau bebas bermain dan berlarian bersama olive. bak film-film romantis di mana semesta hanya berotasi dan berevolusi untuk dua tokoh utama yang sedang bermabuk asmara.

˖⋆࿐໋₊

"hari ini, mau dengar apa?"

tak ada jawaban yang terluncur dari kedua belah bibir olive. alih-alih menyuarakan keinginannya, olive lebih memilih untuk langsung menarik ponsel hoseok ke dalam telapak tangannya. selanjutnya tidak butuh waktu yang lama pula sampai blank page milik sia mulai memenuhi pendengaran mereka.

mungkin ini lumrah bagi sepasang kekasih, tapi mendengarkan musik bersama selagi berbagi earphone adalah salah satu hal yang rutin mereka jalani saat di perpustakaan.

hoseok akan bermain game di tab-nya seperti biasa. di sofa ruang baca, kadangkala hoseok bakal menumbangkan kepala di atas pangkuan olive, bergerak manja, atau sembari menggelitiki lutut si gadis. sedang olive cuek-bebek saja dan asik bercumbu dengan buku-bukunya.

jam tangan olive sudah berteriak bahwa sekarang waktunya untuk kembali ke rumah. nyaris tiga jam penuh dua insan itu mendedikasikan waktu di dalam perpustakaan tua tersebut.

olive melirik hoseok, dia selalu saja tertidur kalau sedang menemani olive melahap seisi buku kesukaannya. mungkin bahu kiri olive terasa pegal bukan main, tapi kepala hoseok yang ditimpakan di sana adalah panorama yang paling menggemaskan untuk ditemui. hidung jangkung yang berkerut lucu, surai gelap sehalus satin, pipi menggembung merona-ah, olive sangat ingin mengarunginya.

sedikit waktu digunakan olive untuk mengusap-usap rambut hoseok, sebelum olive putuskan untuk membangunkannya. tangannya menyingkirkan anak rambut yang menutupi dahi hoseok. jung hoseok memang terlalu atraktif bagi gadis kasual seperti dirinya.

"mungkin ini terdengar klise dan menggelikan. tapi sungguh, hoseokie, kau terlalu baik bagiku," ujar olive tergugu pelan-hampir terdengar seperti berbisik.

"thank you so much, love. thank you for always being you, for every time that you spent with me, for all the little things you've done to me. you're my biggest inspiration, you were always motivated me if i'm about to suffered alone.

sorry, i couldn't brought the whole universe to you. all i could do is-ah, seems like i could do nothing.

tapi ingat aku, sebagai gadis periang yang kau kenal, sebagai seseorang yang pernah menghabiskan waktu bersamamu selama ini. ingat aku."

olive bisa saja membebaskan air matanya di saat itu pula, jika saja hoseok tidak sekonyong-konyong bangkit dengan air muka yang linglung.

"sudah selesai bacanya? mau pulang sekarang?"

-










how was ur day
everyone?

ehe, sengaja yang bagian akhir pake english biar ga cringe:p

monchéri [on hold]Where stories live. Discover now