23. Dancing in the rain

4.9K 258 21
                                    

Hari sudah pagi lagi. Waktu berjalan dengan sangat cepat. Kailee menghela napas berat, hari ini akan ada rapat OSIS yang artinya ia akan pulang telat dan waktu bersantainya akan tersita.

"Sulit, sulit! Jadi OSIS emang sulit!" Ucap Kailee kesal sendiri. Ia pun segera bergegas menuju meja makan untuk sarapan, tak lupa mencium foto Kayla yang terpampang jelas diatas nakas.

Cup

"Aku berangkat sekolah dulu yah Kay. Jangan sedih apalagi rindu, aku bakal pulang menemin kamu." Kailee terkekeh sendiri mendengar perkataannya. Kailee mengulas senyum dan matanya tampak berkaca kaca,

'Bukan kamu yang rindu, tapi aku.' batin Kailee.

Kailee langsung berjalan cepat keluar kamar menuju meja makan. Ia langsung duduk dan memakan nasi goreng yang telah disiapkan oleh Bundanya.

"Kai."

"Hm? Yah Bun. Kenapa?"

"Kamu udah dapet temen yah."

"Tau darimana?"

"Kemarin ibu liat kamu pulang dianter laki-laki. Pacar kamu?"

Kailee langsung melebarkan matanya dan menghentikan acara makannya. "Enggak Bun, apaan sih. Dia adek kelas aku."

"Kok bisa kenal?" Sarah terus bertanya. Ia penasaran.

"MOS." Jawab Kailee singkat. Sarah tertegun. "Ups." Kailee bergumam pelan dan kemudian menutup mulutnya dengan tangan. Sifat dinginnya masih ada ternyata.

"Maksud Kailee, kenal waktu MOS Bun. Kan Kailee udah jadi Waketos." Kailee kemudian menjelaskan jawabannya. Ia merasa tidak enak dengan Bundanya.

Bunda mengulas senyum tulus. Kemudian menyingkirkan poni yang menutupi setengah wajah Kailee. Lantas senyumannya semakin mengembang.

"Kamu cantik nak, kamu berhak mendapatkan laki-laki yang pantas buat kamu."

Kailee tertegun. Baru kali ini Bundanya, yang dulu selalu bersikap kejam padanya, memujinya disertai senyuman yang begitu tulus yang ia tunjukkan padanya. Apalagi dengan kata 'Nak' yang membuat Kailee entah mengapa merasa bahagia dan terharu. Ini bukan Bundanya , tapi apapun itu ia sangat bahagia.

Kailee mengulas senyum tipis, "Kalo gitu Kailee berangkat dulu yah Bun. Keburu busnya lewat." Kailee kemudian beranjak dari duduknya setelah mencium tangan Bundanya.

"Ehm Kai!" Panggil Sarah, Kailee menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Sarah.

"Kamu kan punya motor, bisa kamu pake. Lagian Bunda hari ini libur." Kailee mengulas senyum. "Udah gak usah Bun, Kailee udah biasa naik Bus." Sarah mengangguk.

Kailee membuka pintu utama dan terkejut mendapati Aldi yang tengah berdiri di hadapannya dengan mengulas senyum lebar yang sangat mempesona. Kailee menelan ludah susah payah. Ingat! Kailee masih normal.

"Hai Kai." Sapa Aldi tanpa menghilangkan senyum manisnya.

"O-oh hai. Lo kenapa ada disini? Nggak berangkat sekolah?"

"Ini! Tapi berangkatnya bareng lo."

"Kenapa?"

"Yah pengen aja. Ayok!" Aldi meraih tangan Kailee dan membawanya menuju motor yang terparkir di halaman rumahnya.

"Ehm tapi Al. Gue nggak mau ngrepotin lo." Kailee menahan langkah Aldi.

"Sama sekali nggak ngerepotin." Ucap Aldi dan kembali menarik tangan Kailee agar ikut dengannya menuju motornya.

Baru saja mereka melangkah, kedatangan Alan yang mengambil alih tangan Kailee membuat mereka berhenti.

"Eh eh! Mau dibawa kemana Kailee?" Ucap Alan dan mengambil alih gandengan tangan milik Aldi.

The Cold Waketos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang