41. Sesi Debat

1.6K 138 58
                                    

Yang kepo sama wajahnya Melanie, silahkan lihat mulmed! Nggak kalah cantik, kan, sama Kailee😆

Jangan lupa vommentnya! 💜
Ada yang nungguin?

Happy reading!😻

❄️❄️❄️

Malam yang sunyi, ditambah langit yang hanya berhiaskan awan hitam. Menutupi indahnya bulan purnama yang berwarna keemasan.

Kailee merenung di teras rumahnya. Menatap jalanan yang lengang tanpa ada kendaraan yang lewat satu pun. Hanya terdengar desisan angin malam yang tak bisa dibilang lembut, tapi juga tak kuat. Kailee tetap diam di tempatnya duduk. Tak menghiraukan hawa dingin yang membuat bulu kuduknya berdiri sedari tadi.

Entah kenapa ia kepikiran dengan Aldi. Memang sikapnya tak semanis sikap Alan kepadanya. Tapi bersama Aldi, Kailee merasa nyaman. Seolah Aldi pernah menjadi bagian dari masa lalunya yang tersembunyi.

Kemudian bayang-bayang Kayla entah kenapa tiba-tiba muncul. Membuat Kailee mengerjapkan matanya. Lagi, perasaan aneh itu muncul.

Entah kenapa saat mengingat atau memikirkan Aldi, sosok Kayla tiba-tiba muncul di pikirannya. Seolah-olah antara ia, Aldi dan Kayla memiliki benang penghubung yang ia sendiri pun tak mengerti kenapa bisa terjadi.

Setelah lama berkutat dengan Aldi dan Kayla, sosok Alan muncul di pikirannya. Hari ini Alan sama sekali tak menemuinya, atau hanya sekadar menghubunginya. Membuat hidupnya setengah bosan.

Sempat kepikiran untuk menghubungi Alan terlebih dahulu, tapi ia urungkan. Ia tak banyak berhubungan dengan orang, sehingga ia tak tahu harus mengatakan apa kepada Alan nanti.

Kailee beranjak dari tempat duduknya. Menatap pohon mangga samping rumah yang mengeluarkan suara kicauan. Meski tak jelas, ia dapat melihat siluet dua burung yang disinari cahaya bulan. Indah sekali.

"Kayla ... cinta itu rumit, ya."

***

Melanie kini sedang sibuk mendiskusikan sesuatu bersama Cika dan Bella. Mereka bertiga membahas tentang Kailee. Sebenarnya Cika dan Bella tak ingin ikut campur lagi dengan Melanie yang sangat ambisius mengenai Kailee. Tetapi mereka akhirnya tetap mendengarkan. Toh, Melanie kini tak membicarakan macam-macam. Sekali lagi, mereka hanya berdiskusi.

"Entah kenapa gue ngerasa kalau Kayla tuh pernah ada di kehidupan gue. Ya, mungkin secara nggak langsung. Gue pernah inget nama Kayla sering disebut-sebut. Tapi gue nggak inget siapa yang nyebutin." jelas Melanie.

"Mungkin aja yang mereka maksud itu bukan kembarannya Kailee. Yang punya nama Kayla, kan, nggak cuma satu." ucap Cika tak percaya.

"Lagian, daripada asal nebak, kenapa nggak cari kebenarannya aja. Lo, kan, cuma pernah denger Mel, nggak pernah liat langsung." Bella memberi saran. Terlalu jengah dengan Melanie yang asal bicara saja tanpa tau kebenarannya.

"Lagian, ya. Lo kenapa kepo banget sih sama kehidupan the cold waketos itu." Cika berucap sambil menaikkan sebelah alisnya.

Melanie diam sejenak, menatap Bella dan Cika bergantian, "Gue nggak suka sama Kailee. Apalagi Kailee itu ngerebut Aldi dari gue. Pokoknya gue harus cari keburukannya Kailee. Gue yakin, Kayla ada hubungannya dengan mereka berdua."

Bella dan Cika saling lirik, tak percaya dengan tingkah berlebihan Melanie. Mereka benar-benar tak habis pikir, darimana mereka mendapatkan teman macam Melanie yang kelewat ambisius seperti ini.

"Eh, Mel, sejak kapan sih Kailee ngerebut Aldi dari lo? Sejak kapan lo sama Aldi pacaran? Nggak pernah, kan." Melanie merasa tertohok mendengar ucapan Bella. Memang lembut, tapi nyelekit.

The Cold Waketos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang