Yang Benar Saja

18.5K 1.4K 214
                                    

Keempat anak remaja itu masih setia menatap tidak percaya dengan keempat bocah di hadapan mereka, terlebih Naruto remaja yang masih berseteru dengan Boruto.

Ekhm, jadi siapa yang akan berbicara lebih dulu?" tanya Ino, memecahkan kecanggungan.

"Heh, Mendokusei. Aku Nara Shikadai, putra dari Nara Shikamaru dan Temari" ucap Shikadai lebih dulu   

"Mendokusei"

"Aku Akimichi Cho-Cho. Putri dari Akimichi Chouji dan Karui"

"Aku Yamanaka Inojin. Aku putramu dan ayahku bernama Sai, kami sering dijuluki sebagai trio Ino-Shika-Cho di masa depan"

"Dan aku adalah Uzumaki Boruto putra pertama Uzumaki Naruto dan Uzumaki Hinata" ucap Boruto.

Hinata yang mendengar itu, syok dan tidak sadarkan diri. Sedangkan Naruto, semakin melongok tidak percaya. Ia memeluk tubuh Hinata dan mencoba membangunkannya.

"Oii...oii.. Hinata Daijobu? Hinata... Astaga kau kenapa selalu suka pingsan sih" panik Naruto

"Dasar, Naruto-baka" 

"Kau selalu saja seperti itu Hinata jika bersangkutan dengan Naruto" kata Sakura

"Memangnya ibu, kenapa?"

" Hah, dia sejak dulu selalu pingsan jika berhadapan dengan Naruto,Baka"

"Eeh... ibu seperti itu? Tapi kalau di rumah kurasa tidak pernah, justru aku malah sering mendengar keluhan Sarada soal bibi sakura yang suka pingsan ketika paman Sasuke pulang ke rumah"

"A-apa yang kau katakan barusan!? Sasuke, maksudmu uchiha Sasuke!!?"

"Iya, tentu saja. Memang siapa lagi uchiha terakhir selain paman Sasuke"

Brukk

"Sa-sasuke-kun"

Kini sakura juga sudah ikut tidak sadarkan diri seperti Hinata, teman-temannya pun langsung panik kembali.

"Ck, Mendokusei"

"Ino bagaimana ini?"

"Daijobu, Chouji. Sebentar lagi mereka pasti akan segera sadar, lihat saja" kata Ino, lalu ia pun kembali menatap bocah laki-laki yang mengaku sebagai putranya di masa depan. 

"Hei, kau tahu... Kau terlihat manis dengan rambut blonde mu itu"

"Aku ini laki-laki,Bu"

"Tetap saja, karena kau mewarisi rambut blonde ku"
 
🌱From Future🌱

Sedangkan di tempat Sarada, gadis itu masih menatap lekat seorang remaja laki-laki yang sekarang sedang ada di hadapannya saat ini.

Ia tak sengaja berpapasan dengan keempat anak remaja yang sepertinya tidak asing untuknya terlebih dengan lelaki yang membawa katana dibelakangnya.

"Siapa kau? Mengapa di punggungmu menggunakan lambang uchiha?"

"Aku yang harus bertanya, kau siapa, dan apa yang kau lakukan bersama dengan papaku!?"

"Papamu!? Siapa?"

"Dia, Uchiha Sasuke. Aku anaknya dari masa depan"

"Tidak mungkin. Aku tidak percaya denganmu bocah"

"Terserah, dasar menyebalkan"

Sedangkan sejak tadi lelaki bermata onyx itu sibuk mengamati kelakuan Sarada yang memang hampir semuanya mirip dengannya sewaktu seusianya.

"Apa buktinya kalau kau anakku dari masa depan?"

"Sharingan"  Sarada mempelrihatkan sharingan miliknya kepada Sasuke yang hanya diam.

"Masih belum percaya!!? Mau aku perlihatkan kekuatan monster yang di turunkan oleh mamaku?" Angkuh Sarada pada Sasuke muda.

"Jadi,Siapa mamamu?"

"Uchiha Sakura"

"Sakura,kah"

"Hn, aku selalu mau mengatakan pada papa di masa muda agar tidak sering mengkonsumsi chakra bibi Karin"

"Apa? Kau memanggilku bibi?"

"Kenapa?"

"Karena hal itu membuat aku harus menggunakan kaca mata ini. Aku juga sempat ingin pergi dari desa karena tidak percaya pada kalian berdua, papa jarang pulang ke rumah dan mama tidak pernah mau menceritakan semua tentang masa lalu papa. Untung saja, ada Nanadaime yang menyadarkan aku"

"Nanadaime?"

"Yah, Uzumaki Naruto"

Sasuke diam dan kembali mengingat teman satu timnya itu, bersama dengan sakura dan Kakashi sebagai sensei mereka.

"Bagaimana aku Dimasa depan? Dan apakah aku berhasil membunuh Itachi?"

"Papa itu selalu memakai jubah, dan selalu menjalankan misi rahasia sebagai hokage dari balik bayang..."

_jubah?"

"Yah, menurut sejarah karena pertarungan besar antara papa dan Nanadaime di lembah Kematian yang begitu dahsyat sehingga membuat tangan kiri papa hilang dan tangan kanan Nanadaime...."

"Nanadaime sekarang menggunakan tangan buatan dari sel hokage pertama sedangkan ayah menolak untuk di buatkan tangan. Ayah pergi untuk penebusan dosa dan yah, ayah berhasil membunuh paman Itachi"

"Apa kau mempunyai saudara?"

"Tidak, aku putri satu-satunya dari uchiha Sasuke dan uchiha sakura"

"Mengapa cuma ada satu?"

"Tentu saja, bagaimana bisa aku punya saudara kalau papa jarang pulang ke rumah" ucap sarada

"Kalau begitu, ingatkan aku untuk membuatnya lagi bersama dengan sakura...."

Mata suigetsu, Karin dan Juugo terbelalak mendengar ucapan dari Sasuke yang sangat mereka kenal dengan sifat dinginnya.

"Aku akan membangkitkan kembali klan uchiha melalui sakura...."

"Keliatannya  sakura bisa melahirkan penerus Uchiha hebat nantinya"

"Aku kan sudah ada"

"Kelak kau itu akan menikah dan pasti akan mengikuti marga suamimu"

"Yang benar saja" teriak Sarada menggelegar, suigetsu, Karin dan Juugo menutup telinganya lalu kembali membulatkan mata menatap ke arah Sarada.

'apa yang benar saja, aku bisa menikah dengan orang yang tak memiliki klan'  batinnya berkata. Mengapa papa dalam bentuk mudanya ini begitu menyebalkan di matanya.

Sarada menghela napasnya lalu mencoba pergi dari sana ia berniat untuk mencari keberadaan, Teman-temannya dan mencoba untuk mencari jalan keluar agar mereka bisa kembali ke masa depan.

"Kau mau kemana?"

"Jangan sentuh aku, dasar papa menyebalkan" ucapnya lalu menepis tangan Sasuke.

Hal itu membuatnya kembali teringat pada sakura,dulu ia juga pernah mengatakan hal seperti itu pada gadis bersurai soft pink itu dengan gelagat yang sama pula. Kini ia semakin sangat percaya jika bocah di hadapannya ini adalah anaknya dari masih depan.
   

FROM FUTURE ✅Место, где живут истории. Откройте их для себя